Terbit: 6 May 2017
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Kerokan masih menjadi salah satu metode pengobatan alternatif yang disukai oleh sebagian besar masyarakat di tanah air. Dengan melakukannya, maka kita bisa mengatasi masalah badan pegal-pegal, masuk angin, atau rasa tidak enak badan. Kerokan sendiri cukup mudah dilakukan karena kita hanya membutuhkan uang logam dan minyak angin atau balsam yang tinggal digosok-gosokkan pada kulit, khususnya pada bagian punggung. Sayangnya, menurut pakar kesehatan, kebiasaan melakukan kerokan ini ternyata bisa menyebabkan beberapa masalah kesehatan seperti sebagai berikut.

Masih Suka Kerokan? Waspadai Masalah Kesehatan Tersebut

Pori-pori kulit melebar
Karena dikerok, maka permukaan kulit akan semakin melebar dan terbuka. Memang hal ini akan membuat badan menjadi lebih enakan. Namun, menurut pakar kesehatan, pori-pori yang melebar ini bisa menyebabkan berbagai virus dan bakteri akhirnya masuk ke dalam tubuh atau peredaran darah dan akhirnya menyebabkan penyakit.

Ketagihan
Sensasi lebih enakan dan nyaman akan membuat banyak orang yang akhirnya ketagihan melakukan kerokan ini. Padahal, terlalu sering melakukannya tentu bisa memberikan kerugian bagi kesehatan kulit dan tubuh secara keseluruhan.

Stroke
Tak disangka, kebiasaan melakukan kerokan ternyata bisa meningkatkan resiko untuk terkena penyakit berbahaya, yakni stroke. Dengan melakukan kerokan ini, maka pembuluh darah yang normalnya berukuran kecil akan ikut melebar. Padahal, hal ini ternyata bisa berpengaruh buruk bagi kesehatan pembuluh darah, khususnya dalam memicu penyakit mematikan ini.

Meningkatkan resiko kelahiran bayi prematur
Jika ibu hamil terbiasa untuk melakukan kerokan, maka tubuh akan lebih banyak memproduksi hormon sitokin yang tenyata bisa memicu datangnya kontraksi dini dan akhirnya menyebabkan bayi terlahir dengan prematur. Padahal, bayi yang terlahir secara prematur memiliki resiko tinggi terkena bebagai masalah kesehatan yang berbahaya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi