Terbit: 3 June 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Salah satu jenis olahraga yang paling berisiko bagi kesehatan tubuh adalah tinju. Tak hanya membuat para atlet rawan terkena cedera atau bahkan meninggal dunia, olahraga ini juga bisa memicu penyakit degeneratif. Sayangnya, mantan petinju berusia 42 tahun dari Inggris bernama Alan Prout tidak menyadari adanya risiko ini dan kini mulai mengalami masalah degeneratif di usia yang tidak begitu tua.

Kepala Sering Dipukul, Petinju Ini Mengalami Demensia

Dilansir dari itv.com, pria yang berasal dari Colchester ini kini harus bertarung lagi, namun bukan untuk kemenangan di dalam ring tinju, melainkan bagi kondisi kesehatannya. Sebenarnya, Alan masih ingin melanjutkan aksinya dalam olahraga bela diri ini namun terpaksa pensiun akibat didiagnosis terkena CTE, sejenis penyakit degenerasi dengan gejala yang hampir sama dengan demensia.

Yang cukup mengenaskan adalah, penyebab dari masalah kesehatan ini adalah karena kepalanya sering terkena pukulan saat bertanding. Kini, memorinya mulai menghilang dan kondisinya akan semakin memburuk seiring dengan waktu.

“Bertinju dan tarung gaya bebas (kickboxing) memang berbahaya. Para atlet kerap mendapatkan pukulan di kepala sehingga berisiko terkena cedera kepala, patah tulang rahang, dan patah tulang hidung, namun, banyak orang yang tidak menyangka jika hal ini bisa benar-benar terjadi. Aku sendiri tidak pernah mendengar tentang adanya risiko penyakit CTE sebelumnya. Sayangnya, penyakit ini akan menghapus semua masa-masa jayaku, termasuk memori tentang kemenanganku dan orang-orang yang kucintai,” ucap Alan sedih.

Sementara itu, sang istri Melissa menyebutkan bahwa dirinya seperti mulai kehilangan sebagian dari orang yang ia kenal sebelumnya. Alan kini juga mengalami kecemasan berlebih yang membuatnya tak lagi mampu pergi keluar rumah.

Olahraga tinju memang sangat berisiko sehingga sebaiknya kita benar-benar berpikir ulang jika ingin menggeluti profesi di bidang ini.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi