Terbit: 1 September 2019 | Diperbarui: 30 March 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Masih banyak orang yang percaya jika mandi saat tubuh masih berkeringat bisa membahayakan kesehatan. Tak hanya membuat munculnya sejenis panu pada kulit, hal ini disebut-sebut bisa meningkatkan risiko masalah pada jantung. Sebenarnya, apakah anggapan ini memang sesuai dengan fakta kesehatan?

Mandi Saat Tubuh Masih Berkeringat Ternyata Tidak Berbahaya

Mandi Saat Tubuh Masih Berkeringat

Pakar kesehatan menyebut mandi saat tubuh masih berkeringat ternyata tidak masalah untuk dilakukan. Hal ini disebabkan oleh tidak ada dampak buruk yang bisa didapatkan dari hal ini. Hanya saja, jika kita masih merasa tidak nyaman dan ingin mengeringkan tubuh terlebih dahulu dari keringat, juga tidak apa-apa untuk dilakukan.

Lantas, bagaimana tentang mitos yang menyebut mandi saat berkeringat bisa menyebabkan datangnya panu? Pakar kesehatan menyebut hal ini tidak benar. Dalam realitanya, panu disebabkan oleh jamur berjenis pityriasis versicolor, jamur yang cenderung senang dengan iklim yang panas dan lembab, bukannya karena mandi saat berkeringat. Hal ini berarti, jika kita sering berkeringat dan membiarkan kulit terus dalam kondisi lembab, bisa jadi masalah panu ini akan muncul.

Justru, dengan mandi setelah banyak berkeringat atau melakukan berbagai macam aktivitas, kita justru akan mampu mengangkat berbagai kotoran, keringat, debu, sel kulit mati, dan hal-hal lain yang bisa membuat tubuh terasa tidak nyaman. Hal ini juga akan membuat kelembaban kulit menurun sehingga jamur yang bisa memicu datangnya panu justru tidak mudah berkembang biak.

Mandi Saat Tubuh Masih Berkeringat Belum Tentu Menyegarkan Tubuh

Hanya saja, pakar kesehatan menyebut mandi saat masih berkeringat ternyata belum tentu bisa membuat tubuh menjadi lebih segar. Hal ini disebabkan oleh keringat sebenarnya memiliki fungsi untuk mengembalikan suhu tubuh yang sebelumnya meningkat karena suhu udara atau aktivitas fisik. Tubuh membutuhkan waktu lama untuk bisa membuat suhu tubuh kembali mendingin.

Banyak orang yang berpikir jika mandi dengan air dingin saat berkeringat akan menyegarkan tubuh. Padahal, dalam realitanya hal ini tidak akan terjadi. Jika kita mengguyur badan dengan air dingin, pembuluh darah justru akan semakin menyempit dan suhu tubuh pun akan naik. Hal ini berarti, jika kita ingin mendapatkan sensasi segar setelah banyak berkeringat, sebaiknya menunggu keringat mendingin sebelum memutuskan untuk mandi.

Tips Mandi Setelah Tubuh Banyak Berkeringat

Pakar kesehatan menyarankan kita untuk memperhatikan berbagai hal berikut jika ingin mandi setelah tubuh berkeringat atau melakukan aktivitas fisik.

Berikut adalah berbagai hal yang bisa kita perhatikan tersebut.

  1. Menggunakan Air dengan Suhu yang Tepat

Ada yang memilih untuk memakai air dingin, namun tidak ada salahnya jika kita mandi dengan air hangat setelah berkeringat atau berolahraga. Air hangat bisa membuat badan menjadi lebih rileks dan nyaman sekaligus membuat nyeri otot mereda. Hanya saja, pastikan bahwa suhu air tidak terlalu panas demi mencegah masalah kulit kering atau gatal-gatal.

  1. Menggunakan Sabun Anti Bakteri

Sabun anti bakteri bisa mencegah datangnya iritasi kulit. Hanya saja, pastikan untuk tidak menggunakannya dengan berlebihan demi mencegah masalah kulit kering.

  1. Memperhatikan Bagian Tubuh yang Sebaiknya Dibersihkan

Pakar kesehatan menyarankan kita untuk menggosok bagian belakang telinga, ketiak, lipatan pada tangan, lipatan pada kaki, jari-jari kaki, selangkangan, serta punggung demi menghilangkan bakteri dan kotoran.

  1. Tidak Mandi Terlalu Lama

Pakar kesehatan menyarankan kita untuk membatasi waktu mandi sekitar 5 hingga 10 menit saja demi mencegah hilangnya kelembapan kulit.

  1. Memakai Pelembap Setelah Mandi

Gunakan produk pelembap kulit setelah mandi demi membuat kulit terasa jauh lebih sehat, nyaman, dan mencegah masalah kulit kering.

Sumber:

  1. Journal of Investigative Dermatology Symposium Proceedings
  2. Palmer. Very Well Health (2018). How Often Should You Shower?

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi