Terbit: 13 September 2017 | Diperbarui: 25 May 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Tidak semua orang mendapatkan pekerjaan sesuai dengan passion mereka. Banyak orang yang bahkan bekerja di tempat atau bidang yang mereka benci namun memilih untuk tetap bertahan karena berbagai kebutuhan hidup. Sebenarnya, mana yang lebih baik, tetap bertahan pada pekerjaan yang dibenci atau lebih baik mencari pekerjaan baru?

Mana yang Lebih Baik, Bertahan Atau Pergi Dari Pekerjaan yang Dibenci?

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh pakar kesehatan dari Ohio State University, disebutkan bahwa menurunnya kepuasan kerja yang berujung pada bencinya seseorang pada pekerjaan saat usianya masih 20 hingga 30 tahunan ternyata bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan pada usia 40-an.

Salah seorang peneliti yang terlibat, Jonathan Dirlam, menyebutkan bahwa tetap bertahan pada pekerjaan yang tidak kita sukai akan menimbulkan masalah berupa depresi, gangguan tidur, hingga kecemasan. Bahkan, mereka yang tetap bertahan ini juga cenderung mengalami masalah emosional. Sementara itu, mereka yang pada awalnya bahagia dengan pekerjaannya namun mengalami penurunan kepuasaan saat bekerja juga akan mengalami gejala yang sama meskipun level depresinya tidak begitu besar.

Tak hanya bisa menyebabkan gangguan mental, bertahan pada pekerjaan yang dibenci juga akan berpengaruh buruk bagi kesehatan fisik. Hal ini ditandai dengan sensasi tidak enak badan setiap kali bangun tidur atau berangkat ke kantor. Frekuensi meminta izin karena sakit juga cenderung kerap dilakukan. Hal ini disebabkan oleh menurunnya jumlah sel darah putih dalam tubuh dan peningkatan resiko untuk terkena infeksi.

Jika kita meninggalkan pekerjaan yang tidak kita sukai ini dan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, maka status kesehatan tubuh juga cenderung meningkat. Jadi, sekarang ada di pilihan anda untuk terus bertahan pada pekerjaan yang tidak disukai atau memilih untuk keluar dan mencari pekerjaan baru.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi