Terbit: 20 June 2013
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Makroglobulinemia merupakan kelainan dimana sel plasma memproduksi makroglobulin (antibodi) yang terlalu banyak sehingga tertimbun dalam darah. Makroglobulinemia dihasilkan oleh sekelompok limfosit dan sel plasma yang abnormal dan ganas. Penyakit ini kerap dialami pria yang berusia rata-rata 65 tahun.

Makroglobulinemia, Darah Kebanyakan Antibodi

Penyebab terjadinya penyakit ini belum diketahui. Namun, ada beberapa gejala yang biasa ditunjukkan, seperti:

  • Sindroma hiperviskositas, darah yang mengental akibat banyaknya jumlah makroglobulin disertai berkurangnya aliran darah ke kulit, hidung, jari kaki, dan jari tangan.
  • Perdarahan abnormal dari kulit dan selaput lendir (misalnya lapisan hidung, mulut, dan saluran pencernaan).
  • Kelemahan
  • Kelelahan
  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Koma

Pengentalan darah juga dapat menyebabkan peningkatan tekanan dalam otak dan mempengaruhi kinerja  jantung. Tersumbatnya pembuluh darah kecil di belakang mata dan perdarahan bisa mengakibatkan kerusakan retina dan gangguan penglihatan. Selain itu, ditemui pula pembesaran kelenjar getah bening, anemia, ruam kulit, infeksi bakteri berulang, pembesaran hati, dan limfa

Makroglobulinemia kerapkali mengakibatkan krioglobulinemia, yakni suatu kondisi yang ditandai dengan krioglobulin yang merupakan antibodi abnormal yang membeku dalam darah bila didinginkan di bawah suhu tubuh dan larut bila dihangatkan. Penderita krioglobulinemia cenderung sangat peka terhadap dingin atau mengalami fenomena Raynaud, yakni tangan dan kaki menjadi sangat nyeri dan berwarna keputihan bila terpapar angin.

Pengobatan

Plasmaferesis akan dilakukan pada penderita yang darahnya mengental. Pada metode ini, darah penderita dikeluarkan, kemudian antibodi yang abnormal dibuang dan sel darah merah dikembalikan kepada penderita.

Prosedur lain yang bisa dilakukan adalah kemoterapi yang biasa menggunakan  klorambusil) dapat memperlambat pertumbuhan sel plasma yang abnormal namun tidak menyembuhkan penyakit ini. Bisa juga digunakan melfalan atau siklofosfamid.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi