Terbit: 27 March 2017 | Diperbarui: 27 May 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Setelah mendapatkan ASI secara eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupannya, bayi bisa kita berikan makanan pendamping ASI (MPASI) setelahnya. Dengan memberikan MPASI, maka kita akan mendukung kebutuhan gizi bayi yang sangat penting bagi kesehatan sekaligus pertumbuhan badannya. Sebenarnya, apa sajakah makanan yang boleh atau justru tidak boleh dijadikan MPASI bagi buah hati kita? Berikut adalah diantaranya.

Makanan-Makanan Ini Sebaiknya Tidak Dijadikan MPASI Bagi Bayi

Pakar kesehatan Prof. Dr. Bardiul Hegar, Ph.D, Sp.A(K), menyebutkan bahwa MPASI sangat penting bagi kebutuhan nutrisi bayi harian sehingga ada baiknya kita memberikan makanan yang tepat bagi bayi. Beliau sendiri menyarankan kita untuk mengawali pemberian ASI dengan memberikan bubur susu pada anak. Jika anak tidak mengalami gangguan atau masalah pencernaan apapun, maka kita bisa mulai melanjutkan MPASI dengan buah-buahan yang kaya akan nutrisi. Setelah anak mulai memasuki usia 7 bulan, maka kita pun bisa memberikan nasi tim.

Dokter spesialis pencernaan anak dari RS Cipto Mangunkusumo ini menyebutkan bahwa kunci pemberian ASI yang tepat adalah dengan tidak terlalu kaku dan melakukannya secara bertahap. Selain itu, ada baiknya kita tidak menunggu terlalu lama dalam memberikan nasi tim mengingat makanan ini bisa memberikan asupan kalori dan lemak yang sangat baik bagi kesehatan tubuhnya.

Dalam beberapa kasus, bayi bisa mengalami alergi atau gangguan pencernaan saat fase awal pemberian ASI mengingat saluran pencernaannya mulai beradaptasi dengan benda asing selain ASI yang selama ini dikonsumsi. Untuk mencegah hal ini, ada baiknya kita menghindari pemberian jus yang terlalu banyak karena bisa meningkatkan resiko diare. Selain itu, ada baiknya kita tidak memberikan susu sapi ataupun madu pada bayi di bawah usia 1 tahun. Makanan layaknya biji-bijian atau makanan bubur bayi instan yang tersedia di pasaran juga sebaiknya tidak kita berikan pada bayi karena dikhawatirkan bisa membuat tersedak dan mengandung bahan pengawet yang tidak segar sehingga akan kurang baik bagi kesehatan bayi.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi