Terbit: 10 March 2018 | Diperbarui: 30 March 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Saat diet sudah menjadi gaya hidup yang digandrungi oleh sebagian besar wanita, maka semakin banyak pakar kesehatan yang berlomba-lomba dan berinisiatif untuk menciptakan tren diet terbaru. Hingga akhirnya begitu banyak ditemukan jenis diet yang diklaim ampuh menurunkan berat badan.

Makan Lewat Hidung, Tren Baru yang Penuh Kontroversi

Namun, penemuan trik baru tersebut tidak selalu mulus dan kadang mengundang kontroversi. Seperti teknik diet yang satu ini, yakni Ketogenic Enternal Nutrition (KE) atau makan lewat hidung. Ya, makan lewat hidung merupakan tren diet terbaru yang sedang hangat dibincangkan oleh banyak orang, khususnya yang bergelut di dunia kesehatan.

KE sendiri pertama kali dipopulerkan oleh ahli gastroenterologist bernama Dr. Ray Shidrawi. Dalam konsepnya, KE merupakan diet yang melakukan metode infus lewat hidung. Selang yang diletakkan pada hidung tersebut akan diberi nutrisi yang akan tersambung ke perut dan monitor di luar tubuh.

Dikatakan pula, saat melakukan diet KE, dilarang mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat selama 10 hari. Namun, dahsyatnya saat orang melakukan program diet ini tidak akan meras lapar walau tidak mengkonsumsi karbohidrat selama 10 hari. Hal tersebut dikarenakan tubuh sudah mendapat asupan sekitar 800 kalori serta protein melalui selang tersebut.

Walau sudah menjadi tren, faktanya diet KE menuai berbagai kontroversi dari beberapa pakar kesehatan. Dikatakan jika orang yang melakukan diet KE tidak akan mendapat asupan karbohidrat sehingga tubuh hanya akan membakar lemak. Tentunya hal tersebut dapat memicu keluarnya senyawa aseton yang berdampak bau nafas kurang sedap.

Selain itu, dikatakan pula cukup berbahaya bagi organ tubuh dalam sebab selang bisa kapan saja menyenggol atau menggores organ yang mengakibatkan luka serius. Sampai saat ini, banyak yang menyangsikan teknik diet ini walaupun terkesan mudah dan memberikan efek cepat.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi