Terbit: 8 June 2018
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Mudik Lebaran adalah salah satu tradisi masyarakat Indonesia. Aktivitas yang biasa dilakukan saat mudik Lebaran adalah bepergian ke kampung halaman atau tempat-tempat wisata.

Macet Saat Mudik Picu Berbagai Masalah Kesehatan

Dengan meningkatnya jumlah perpindahan manusia secara besar-besaran ini, pemerintah sudah jauh-jauh hari mempersiapkan dan membangun berbagai sarana dan prasarana demi memberikan kenyamanan mudik Lebaran.

Meski pemerintah sudah mempersiapkan semuanya dengan maksimal, meningkatnya pergerakan manusia ke suatu wilayah tertentu secara bersama-sama—salah satu dampak yang bisa ditimbulkanya adalah macet.

Jarak tempuh ratusan kilometer dan memakan waktu perjalanan berjam-jam acap kali membuat pemudik menjadi stres. Jika hal ini tidak segera ditangani, dampak selanjutnya adalah memengaruhi kesehatan fisik dan mental.

Raymond W. Novaco, seorang profesor di Irvine Institute of Transportation Studies menemukan korelasi antara kemacetan lalu lintas dan kesehatan seperti tekanan darah tinggi dan stres.

Penelitiannya dilakukan dengan mengukur tekanan darah dan jantung seseorang setelah tiba di tempat kerja (dan dilakukan kedua kalinya dua jam kemudian). Selain itu, para pekerja juga diminta untuk mengisi kuesioner dengan rinci tentang kehidupan rumah tangga dan pekerjaannya.

“Semakin lama perjalanan, semakin banyak penyakit,” kata Novaco. Ia mengungakapkan, izin ketidakhadiran kerja pun erat kaitannya dengan penyakit yang muncul pada para pekerja.

Sementara itu, Jerry L. Deffenbacher, seorang profesor psikologi di Colorado State University  meneliti hubungan antara kemacetan dan kemarahan. Temuannya mengungkapkan, kemacetan tidak secara langsung bisa memberikan efek, karena dampaknya baru bisa terasa di usia tua.

“Seperti merokok, itu (efek negatifnya) tidak akan langsung terlihat jelas. Ini (kemacetan) adalah tekanan fisik maupun psikologi,” katanya.

Macet dan Masalah Jantung

Dampak dari kemacetan ternyata tidak hanya berhenti pada tekanan darah tinggi dan stres semata, penelitian yang dilakukan UC Irvine menemukan bahwa polusi udara saat macet bisa meningkatkan risiko masalah jantung yang serius.

Sharine Wittkopp, salah seorang peneliti yang terlibat dalam penelitian ini mengungkapkan, bahwa serangan jantung dan stroke juga bisa terjadi pada orang-orang yang tinggal di daerah yang rawan macet lalu lintas.

“Sementara dampak polusi terkait lalu lintas pada orang-orang dengan penyakit paru-paru kronis telah diketahui, (sedangkan) kaitannya dengan dampak buruk pada jantung kurang dijelaskan,” kata Wittkopp.

Penelitian yang dipimpin oleh Ralph Delfino dari Department of Epidemiology di UC Irvin School of Medicine ini, memasang monitor kualitas udara di tempat tinggal para peserta penelitian.

Para peneliti mencari perubahan harian dan mingguan terkait polusi udara dari lalu lintas seperti nitrogen oksida, karbon monoksida, dan materi partikulat. Apa yang mereka temukan?

“Tekanan darah meningkat dengan meningkatnya polutan lalu lintas, dan perubahan EKG (elektrokardiogram) menunjukkan penurunan aliran darah ke jantung,” kata Wittkopp.

Macet dan Gangguan Jiwa

Sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal Psychological Science mengungkapkan, saat seseorang mendapatkan stres seperti permasalahan di tempat kerja, antrean yang panjang atau terkena macet, hal itu bisa berdampak pada kondisi psikologis atau gangguan mood di masa depan.

Masalah gangguan jiwa ini tidak hanya dipengaruhi oleh masalah besar dalam hidup, tetapi juga perkara-perkara emosional yang kecil. Oleh karena itu, penting untuk diketahui baik itu emosi negatif atau emosi positif yang Anda alami sehari-hari—bisa memengaruhi kondisi kejiwaan secara keseluruhan.

Mengubah bagaimana Anda merespons stres dan bagaimana Anda berpikir tentang stres sama pentingnya dengan menjaga pola makan yang sehat dan olahraga rutin.

Apa yang Harus Dilakukan untuk Menjaga Kenyamanan Disaat Macet?

  1. Hindari perut kosong

Terjebak macet dalam waktu yang lama bisa menyebabkan Anda lapar dan haus. Oleh karenanya, sediakan selalu makanan dan minuman terutama air putih sepanjang perjalanan. Konsumsi makanan yang sehat seperti kacang-kacangan dan buah dengan kandungan banyak air seperti semangka.

Tubuh kebanyakan orang sudah terbiasa dengan kegiatan mengunyah setiap empat hingga lima jam, entah itu mengunyah makanan ringan atau berat. Jika Anda bepergian, jangan makan secara berlebihan atau makan makanan yang tidak sehat.

  1. Atur posisi berkendara yang benar

Menyetir terlalu lama dapat berpengaruh pada masalah punggung dan postur tubuh Anda. Hindari untuk membungkuk terlalu ke depan. Atur sandaran kursi tidak lebih dari 30 derajat, jika memungkinkan kursi dimajukan sedikit ke depan.

  1. Jaga sirkulasi udara

Jika Anda mudik menggunakan mobil, maka Anda harus rutin membuka kaca jendela kurang lebih 1-2 menit. Menurut sebuah studi, udara yang dikeluarkan AC mobil tidaklah menjamin udara yang bersih karena udara di dalam bisa menjadi polusi saat Anda terjebak dalam kemacetan yang cukup lama.

  1. Olahraga sederhana di dalam mobil

Ada beberapa pilihan gerakan yang dapat Anda lakukan di mobil dengan aman selama macet, di antanya:

  • Agar pundak Anda lebih relaks, putar secara perlahan kepala Anda mendekati pundak. Tahan selama beberapa detik dan ulangi di sisi yang lain. Hal ini bertujuan untuk meregangkan bagian leher Anda.
  • Kepalkan tangan pada posisi setinggi dada dan saling berhadapan. Kemudian dorong kepalan tangan tersebut dan hitung satu sampai lima.
  • Kunci kedua tangan satu sama lain lalu lakukan gerakan saling tarik-menarik setinggi dada.
  1. Putar lagu favorit

Ketika Anda terjebak macet, rasa jenuh dan bosan adalah ‘teman setia’ yang pasti menghampiri. Sebuah studi mengungkapkan bahwa musik dapat memengaruhi emosi dan gaya berkendara menjadi lebih tenang. Pilihlah jenis lagu yang Anda senangi selama perjalanan maka ‘teman setia’ itu tidak akan datang menghampiri.

  1. Hindari stres

Ada orang yang merasa bahwa mengemudi itu menyenangkan, tapi ada juga yang tidak. Oleh karena itu, untuk mengurangi stres saat mengemudi Anda dapat melakukan beberapa hal berikut:

  • Merencanakannya lebih awal. Dengan merencanakan perjalanan lebih awal, Anda dapat menghindari kemacetan di jam-jam padat.
  • Menggunakan metode santai. Jika Anda terjebak di dalam kemacetan. Cobalah untuk tetap fokus dengan mengambil napas yang dalam dan perlahan.
  1. Konsumsi obat anti mabuk

Konsumsi obat anti mabuk adalah hal yang paling aman dan simpel untuk dilakukan guna mencegah mabuk perjalanan. Efek yang ditimbulkan dari obat anti mabuk ini biasanya  menyebabkan rasa kantuk yang dalam. Otomatis sensor mata dan telinga akan istirahat guna menghindari rasa mual di perjalanan.

Kondisi mabuk perjalanan ini bisa dipicu atau diperparah oleh bau-bau tajam seperti asap rokok atau pewangi kendaraan. Faktor risiko lain yang membuat Anda terkena mabuk perjalanan bisa disebabkan oleh sistem suspensi kendaraan yang tidak baik dan jalanan yang tidak rata.

  1. Beristirahat

Pastikan Anda berhenti secara teratur. Para ahli merekomendasikan istirahat setiap 20-30 menit (keluar dari mobil dan meregangkan badan sebelum melanjutkan perjalanan). Hal ini terutama berlaku untuk seseorang yang memiliki sakit punggung kronis atau masalah lainnya yang dipicu oleh duduk dalam satu posisi terlalu lama.

Mengambil waktu untuk beristirahat juga penting untuk mencegah trombosis vena dalam (DVT), yaitu penggumpalan darah di salah satu pembuluh darah yang jauh dari inti tubuh, biasanya terjadi pada kaki, yang dapat muncul jika Anda tidak bergerak dalam waktu yang lama.

Setelah Anda mengetahui apa yang harus dilakukan untuk tetap nyaman saat macet, Anda juga harus mengikuti informasi terkini seputar arus mudik. Hal ini akan sangat berguna sebagai patokan untuk menentukan jalur mudik yang paling tepat agar terhindar dari kemacetan.

Selain menguasai jalur mudik yang akan dilalui, mempersiapkan jalur alternatif juga sangat penting. Saat ini ada banyak teknologi navigasi yang memudahkan Anda dalam melakukan perjalanan mudik. Anda bisa memanfaatkan teknologi tersebut untuk mencari jalur alternatif saat jalur utama ternyata sangat rawan terkena macet.

Selain bisa menghindari macet, menggunakan jalur alternatif bisa membuat suasana lebih segar. Jangan lupa, bawa obat-obatan sederhana, antara lain obat antidiare, obat sakit kepala, obat antialergi, obat antimual-muntah, khususnya untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan parah di tengah jalan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi