DokterSehat.Com – Dalam dunia kesehatan terdapat dua macam penyakit yaitu penyakit menular dan penyakit tidak menular. Penyakit menular adalah penyakit yang dapat ditularkan ke orang lain. Penularannya dapat melalui udara, bersentuhan, lewat alat-alat perlengkapan rumah tangga hingga ditularkan melalui hubungan seksual.
Sementara penyakit tidak menular adalah penyakit yang tidak dapat ditularkan kepada orang lain. Penyakit tidak menular biasnya terjadi karena faktor keturunan dan gaya hidup yang tidak sehat. Meskipun bersentuhan dengan si penderita Anda tidak akan tertular penyakit tersebut.
Sudah tahu kan penyakit menular dan tidak menular? Nah, yuk simak beberapa penyakit tidak menular berikut ini , Teman Sehat!
Penyakit Tidak Menular
Berikut ini adalah contoh penyakit tidak menular yang harus Anda waspadai, di antaranya:
1. Diabetes
Diabetes melitus merupakan penyakit di mana kadar gula dalam darah meningkat. Hal ini di sebabkan oleh adanya gangguan pada fungsi insulin. Bagi para penderita diabetes melitus, tubuh mereka tidak bisa memproduksi atau merespons hormon insulin yang di hasilkan oleh pankreas.
Penyakit yang tidak menular ini mengharuskan bagi setiap penderitanya agar tidak mengonsumsi makanan yang mengandung zat karbohidrat terlalu banyak tetapi dalam kadar yang seimbang.
Jika para penderita diabetes melitus mengonsumsi asupan karbohidrat yang melebihi takaran, maka penyakit diabetes melitus yang di deritanya akan semakin parah. Hal ini di karenakan sedikitnya hormon insulin dan sistem kinerja dari hormon insulin itu sendiri mengalami gangguan yang berperan sebagai pembantu pengubah zat karbohidrat menjadi energi.
Pada orang yang sehat, karbohidrat yang dikonsumsi akan diolah menjadi energi dengan bantuan insulin, tapi jika pada orang yang menderita penyakit diabetes melitus, mereka kesulitan mengubah karbohidrat menjadi energi karena hormon insulin dan sistem kinerja insulin terganggu.
2. Rematik
Rematik adalah penyakit yang tidak menular, yang menyerang sendi, otot, tulang dan struktur di sekitarnya. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita, dewasa ataupun anak-anak. Rematik yang dikenal luas di masyarakat merupakan jenis penyakit rematik yang menyerang sendi atau yang dikenal dengan istilah arthritis.
Penyakit rematik secara umum ditandai dengan gejala peradangan pada sendi berupa kemerahan, bengkak, terasa panas dan sendi sulit digerakkan. Rematik merupakan penyakit menahun dengan gejala serangan silih berganti.
Ada masa ketika sendi menjadi lebih meradang secara tiba-tiba yang disebut dengan flare, ada kalanya remisi atau masa-masa dengan sedikit peradangan. Rematik dapat menyebabkan kerusakan dan cacat permanen di persendian.
Terdapat lebih dari 100 jenis penyakit rematik. Rematik yang paling banyak dikenal adalah Osteoarthritis (jenis penyakit rematik akibat gangguan immunitas tubuh/autoimmun), Gout arthritis/asam urat (jenis penyakit rematik akibat menumpuknya zat asam pada sendi), osteoporosis dan penyakit lupus sistemik.
Hingga saat ini penyebab penyakit rematik belum diketahui secara pasti, namun diduga dipicu oleh kombinasi berbagai faktor termasuk kerentanan genetik, infeksi virus atau perubahan hormonal. Rematik dapat memberikan dampak yang sangat luas hingga membuat penderitanya mengalami kecacatan.
3. Sariawan
Contoh penyakit yang tidak menular berikutnya adalah sariawan atau stomatitis aftosa (stomatitis aphtosa) adalah suatu kelainan pada selaput lendir mulut berupa luka pada mulut yang berbentuk bercak berwarna putih kekuningan dengan permukaan agak cekung.
Sariawan merupakan penyakit kelainan mulut yang paling sering ditemukan. Sekitar 10% dari populasi menderita penyakit yang tidak menular ini, sementara wanita lebih mudah terserang daripada pria.
Ada beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab munculnya penyakit tidak menular ini, seperti luka tergigit, mengonsumsi makanan atau minuman panas, alergi, kekurangan vitamin C dan zat besi, kelainan pencernaan, kebersihan mulut tidak terjaga, faktor psikologi, dan kondisi tubuh yang tidak fit.
Stomatitis Aphtous/Ulcer bukan hanya disebabkan karena kekurangan Vitamin C, namun sebaliknya SA dikenal disebabkan oleh alergi citrus atau alergi makanan yang mengandung asam, kondisi imun yang lemah, obat-obatan tertentu, trauma fisik (ataupun penggunaan gigi palsu baru).
Penyakit kekurangan vitamin C sendiri adalah Scurvy atau kegagalan proses sintesis kolagen yang ditandai dengan gusi mudah berdarah, pendarahan kulit (purpura). Perlu diketahui juga jika sariawan terjadi di tempat yang sama selama dua minggu hingga satu bulan, hal itu dapat dijadikan indikasi adanya kanker rongga mulut.
4. Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi medis kronis dengan tekanan darah di arteri meningkat. Peningkatan ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras dari biasanya untuk mengedarkan darah melalui pembuluh darah.
Tekanan darah melibatkan dua pengukuran, sistolik dan diastolik, tergantung apakah otot jantung berkontraksi (sistole) atau berelaksasi di antara denyut (diastole). Tekanan darah normal pada saat istirahat adalah dalam kisaran sistolik (bacaan atas) 100–140 mmHg dan diastolik (bacaan bawah) 60–90 mmHg. Tekanan darah tinggi terjadi bila terus-menerus berada pada 140/90 mmHg atau lebih.
Penyakit yang tidak menular ini terbagi menjadi hipertensi primer (esensial) atau hipertensi sekunder. Sekitar 90–95% kasus tergolong hipertensi primer, yang berarti tekanan darah tinggi tanpa penyebab medis yang jelas. Kondisi lain yang memengaruhi ginjal, arteri, jantung, atau sistem endokrin menyebabkan 5-10% kasus lainnya (hipertensi sekunder).
Hipertensi adalah faktor risiko utama untuk stroke, infark miokard (serangan jantung), gagal jantung, aneurisma arteri (misalnya aneurisma aorta), penyakit arteri perifer, dan penyebab penyakit ginjal kronik.
Bahkan peningkatan sedang tekanan darah arteri terkait dengan harapan hidup yang lebih pendek. Perubahan pola makan dan gaya hidup dapat memperbaiki kontrol tekanan darah dan mengurangi risiko terkait komplikasi. Meskipun demikian, obat seringkali diperlukan pada sebagian orang bila perubahan gaya hidup saja terbukti tidak efektif atau tidak cukup.
5. Osteoporosis
Osteoporosis adalah penyakit yang tidak menular dari orang ke orang. Penyakit tulang ini mempunyai sifat-sifat khas berupa massa tulang yang rendah, disertai mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan tulang yang akhirnya menimbulkan kerapuhan tulang.
6. Depresi
Contoh penyakit yang tidak menular selanjutnya adalah depresi atau dalam istilah medis disebut gangguan depresi mayor, gangguan suasana hati yang dapat memengaruhi pola pikir, perasaan, dan cara menghadapi aktivitas sehari-hari. Saat mengalami depresi seseorang akan merasa sedih, putus harapan, kehilangan ketertarikan pada hal-hal yang dulunya disukainya, atau menyalahkan diri sendiri.
Nah, itulah macam-macam penyakit tidak menular yang harus Anda ketahui. Jangan lupa terapkanlah pola hidup sehat dengan menjaga kondisi tubuh dan menjaga kebersihan makanan sehari-hari. Cara sederhana ini merupakan suatu langkah bijak agar terhindar dari bahaya penyakit menular dan tidak menular.