Terbit: 21 August 2018 | Diperbarui: 4 April 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Salah satu syarat memiliki tubuh yang sehat adalah dengan menjaga kesehatan ginjal. Ginjal memiliki tugas untuk mengeluarkan zat sisa metabolisme dalam tubuh, saat fungsinya terganggu maka hal itu bisa memengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Apa saja gejala ginjal bermasalah yang harus Anda kenali?

Macam-Macam Penyakit dan Kelainan Ginjal

Gejala Sakit Ginjal

Gejala penyakit ginjal tergantung dari jenis penyakitnya dan apakah penyakit tersebut mengakibatkan penurunan fungsi ginjal. Berikut ini adalah gejala ginjal bermasalah yang bisa muncul, di antaranya:

1. Anuria

Gejala ginjal bermasalah yang pertama dapat dilihat dari urine. Anuria merupakan kegagalan ginjal dalam memproduksi urine. Anuria diakibatkan oleh kurangnya tekanan untuk melakukan filtrasi darah dalam ginjal.

Anuria juga bisa muncul akibat radang di glomerulus, yakni organ penyaring darah pada ginjal. Penyempitan arterial efferent oleh hormon epinefrin dan radang menjadi penyebab utama terjadinya penyakit ini.

2. Glikosuria

Gejala sakit ginjal berikutnya ditunjukkan dengan adanya kandungan gula dalam urine. Penyakit ini diakibatkan oleh rusaknya badan malpigi yang bertugas untuk menyaring darah.

 

3. Albuminuria

Gejala ginjal bermasalah berikutnya yang bisa dikenali adalah munculnya albuminuria. Albuminuria merupakan kelainan pada ginjal yang diakibatkan oleh naiknya tingkat permeabilitas membrane glomerulus.

Permeabilitas bisa naik karena adanya luka di membrane glomerulus akibat kenaikan darah, iritasi pada sel-sel ginjal akibat eter, bakteri, logam berat, dan zat lainnya. Gejala penyakit ginjal ini bisa diketahui dengan adanya protein albumin pada urine.

4. Hematuria

Gejala ginjal bermasalah lainnya adalah munculnya hematuria. Hematuria merupakan kondisi di mana urine mengandung sel-sel darah merah. Hematuria juga bisa disebabkan iritasi atau radang pada sel-sel ginjal.

Beberapa kasus hematuria memang tidak disertai gejala lain sama sekali. Namun ada juga yang mengalami lebih dari hematuria. Gejala-gejala yang menyertai hematuria akan tergantung pada penyebab dasarnya, seperti sakit pada perut bagian bawah, kesulitan buang air kecil atau bahkan frekuensi buang air kecil yang meningkat.

5. Bilirubin

Gejala sakit ginjal memiliki ciri-ciri zat warna empedu atau bilirubin yang berlebihan pada urine. Kondisi ini bisa diakibatkan adanya penguraian hemoglobin yang berlebihan atau akibat disfungsi hati.

Bilirubin diproduksi di dalam tubuh ketika protein hemoglobin dalam sel darah merah yang tua dipecah. Di dalam tubuh, bilirubin akan bergerak melewati hati untuk akhirnya dikeluarkan dari badan.

Namun terkadang hati tidak dapat memroses bilirubin dalam tubuh. Hal tersebut bisa terjadi karena jumlah bilirubin yang diproduksi terlalu banyak, adanya sumbatan, atau peradangan hati. Jika jumlah bilirubin dalam tubuh menjadi terlalu banyak, kulit dan bagian putih pada mata kita akan mulai terlihat menguning.

6. Glomerulonefritis

Glomerulonefritis atau radang ginjal adalah gejala ginjal bermasalah yang umumnya diakibatkan reaksi alergi terhadap racun yang diproduksi bakteri Streptococcus. Penyakit ini memungkinkan sel-sel darah merah dan protein tercampur dengan urine.

Glomerulus merupakan bagian ginjal yang berfungsi sebagai penyaring dan membuang cairan serta elektrolit berlebih dan juga zat sisa dari aliran darah. Kerusakan pada glomelurus akan menyebabkan terbuangnya darah serta protein melalui urine.

Penyakit ginjal ini juga bisa berkembang pesat sehingga mengakibatkan kerusakan ginjal dalam beberapa minggu atau bulan, keadaan ini disebut rapidly progressive glomerulonephritis (RPGN).

 

7. Cystitis

Cystitis merupakan radang pada kantung kemih yang disebabkan infeksi bakteri, luka mekanis, atau infeksi bakteri. Kendati demikian, gangguan ini sering kali tidak menimbulkan masalah serius karena penderita dapat pulih dalam beberapa hari.

Penyakit cystitis lebih banyak dialami kaum wanita. Hal ini disebabkan oleh ukuran uretra (saluran urine) pada wanita lebih pendek dibanding pada pria. Akibatnya, bakteri dari sekitar anus mudah masuk ke dalam kandung kemih.

Perlu diketahui, bakteri yang menjadi penyebab pada sebagian besar kasus cystitis adalah Escherichia coli (E. coli). Risiko infeksi bakteri dalam saluran kemih dapat semakin besar saat seseorang mengalami gangguan mengosongkan kandung kemih, menopause, atau menderita penyakit diabetes.

8. Pielonefritis

Gejala ginjal bermasalah berikutnya adalah munculnya pielonefritis. Pielonefritis merupakan radang atau infeksi pada ginjal. Kondisi ini umumnya berawal dari bagian dalam ginjal (pelvis) yang menyebar ke seluruh bagian ginjal. Penyakit ini bisa menyebabkan terjadinya gagal ginjal.

Walaupun lebih jarang terjadi dibandingkan dengan cytitis, pielonefritis adalah kondisi yang sangat serius. Bila tidak ditangani tepat waktu, dapat menyebabkan kerusakan ginjal, yang akhirnya mengakibatkan gagal ginjal. Ketika ini terjadi, seseorang akan membutuhkan cuci darah dan kemudian transplantasi ginjal.

9. Nefritis

Nefritis adalah bocornya membran glomerulus yang menyebabkan sejumlah besar protein dalam darah berpindah ke dalam urine. Pindahnya protein ini mengakibatkan air dan natrium menumpuk di tubuh sehingga mengakibatkan pembengkakan pada bagian tubuh.

10. Polikistik

Tanda-tanda penyakit ginjal lainnya adalah munculnya polikistik. Polikistik merupakan kerusakan saluran ginjal yang menyebabkan munculnya kista di sepanjang saluran ginjal. Selain itu, kondisi ini juga menyebabkan bagian ginjal yang berfungsi menyaring darah akan rusak. Kista yang makin membesar dapat memicu terjadinya gagal ginjal. Gagal ginjal akibat polikistik ini biasanya terjadi pada usia empat puluh tahun ke atas.

11. Batu ginjal

Gejala ginjal bermasalah berikut ini disebabkan zat-zat dan mineral tertentu di dalam darah yang akhirnya membatu di dalam ginjal. Batu ginjal dapat menyebabkan nyeri yang sangat berat dan jika ukurannya besar, batu tersebut bisa menghambat aliran urine pada sistem saluran kemih.

 

Pada akhirnya, agar Anda mengetahui penyebab atau gejala ginjal bermasalah yang diderita dengan pasti, biasanya dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang yang seperti USG, CT scan ginjal, MRI scan, atau rontgen, sesuai dengan perkiraan jenis kelainan pada ginjal yang diderita.

Hal penting lain yang juga harus diketahui adalah saat fungsi ginjal terganggu maka kinerja organ lain seperti jantung juga akan terpengaruh. Selain itu, gangguan pada ginjal juga dapat menjadi salah satu faktor risiko kematian dini, disabilitas, dan menurunnya kondisi kesehatan secara umum.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi