Terbit: 21 April 2023
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Mabuk perjalanan adalah kondisi yang umum terjadi saat seseorang melakukan perjalanan dengan kendaraan baik di jalur darat, air, maupun udara. Kondisi ini lebih umum terjadi pada anak, tapi orang dewasa juga dapat mengalaminya. Simak penjelasan lengkap mengenai gejala, penyebab, hingga penanganannya dalam ulasan berikut.

Mabuk Perjalanan: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Apa itu Mabuk Perjalanan?

Mabuk perjalanan atau motion sickness adalah gangguan umum yang menyerang telinga bagian dalam. Kondisi ini disebabkan gerakan berulang dari kendaraan yang mengganggu telinga bagian dalam.

Anda mungkin juga mengenal istilah ini dengan istilah mabuk laut, mabuk darat, hingga mabuk udara. Ketiganya pada dasarnya merupakan jenis gangguan yang sama.

Selain terjadi di perjalanan, sensasi yang sama juga dapat terjadi ketika Anda menaiki wahana di taman hiburan atau menonton film 3D.

Kondisi ini umumnya tidak serius, tapi dapat mengganggu selama perjalanan, terutama bagi Anda yang sering bepergian. Kondisi ini lebih umum dialami oleh anak-anak, namun bukan tidak mungkin juga seseorang akan mengalaminya hingga dewasa.

Gejala Mabuk Perjalanan

Gejala yang muncul pada setiap orang dapat berbeda-beda. Berikut adalah beberapa gejala yang mungkin muncul, mulai dari gejala yang paling umum hingga gejala yang serius:

  • Sakit kepala.
  • Menguap.
  • Gelisah ringan.
  • Berkeringat.
  • Perasaan tidak nyaman.
  • Sensasi tidak enak badan.
  • Mual.
  • Muntah.
  • Wajah pucat.
  • Nafas pendek.
  • Mengantuk.

Penyebab Mabuk Perjalanan

Penyebab kondisi ini diduga karena adanya konflik antara input yang masuk ke dalam otak. Otak merasakan gerak dari jalur sistem saraf yang berbeda termasuk telinga bagian dalam, mata, dan jaringan permukaan tubuh.

Ketika sistem saraf pusat menerima pesan yang bertentangan dari sistem sensorik mulai dari telinga bagian dalam, mata, reseptor tekanan kulit, dan reseptor sensorik otot, dan sendi, gejala kondisi ini dapat muncul.

Contohnya ketika seseorang duduk di atas kendaraan tanpa melihat keluar jendela, telinga bagian dalam dapat merasakan gerakan naik dan turun atau kiri dan kanan, namun pandangannya statis seolah tubuhnya tidak bergerak.

Kondisi inilah yang kemudian menyebabkan konflik antar input yang masuk ke otak sehingga memicu gejala motion sickness.

Faktor Risiko

Setiap jenis perjalanan baik itu di darat, udara, atau air dapat menimbulkan gejala motion sickness. Kondisi ini juga bisa muncul ketika Anda naik wahana di taman hiburan.

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengalami mabuk kendaraan seperti:

  • Usia 2 hingga 12 tahun.
  • Wanita hamil, karena wanita hamil memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan telinga bagian dalam.

Diagnosis Mabuk Perjalanan

Mabuk perjalanan biasanya tidak membutuhkan diagnosis profesional. Sebagian kasus disadari karena memang gejalanya hanya muncul saat di perjalanan atau ketika melakukan aktivitas spesifik tertentu.

Kebanyakan kasus juga ringan dan dapat diobati sendiri. Apabila kasusnya parah dan memburuk, Anda mungkin harus berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit telinga atau sistem saraf.

Dokter akan bertanya tentang gejala dan kapan gejala muncul untuk membantu diagnosis kondisi Anda. Biasanya tidak diperlukan tes laboratorium apa pun untuk membantu diagnosis kondisi ini.

Cara Mengatasi Mabuk Perjalanan

Kondisi ini umumnya akan sembuh dengan sendirinya setelah perjalanan selesai. Namun terdapat juga beberapa kasus di mana gejala kondisi ini bertahan hingga beberapa hari setelah perjalanan.

Berikut adalah beberapa cara mengatasi mabuk perjalanan yang dapat Anda coba, di antaranya:

1. Melihat ke Luar Jendela

Salah satu cara paling umum untuk mengatasi motion sickness adalah dengan melihat ke luar jendela. Cara ini dapat mengembalikan keseimbangan dengan cara memberikan penegasan gerakan visual.

Namun cara ini tidak dapat bekerja pada semua orang, ada juga yang merasakan gejala yang memburuk.

2. Mengunyah

Mengunyah juga dapat menjadi salah satu cara untuk meredakan gejala kondisi ini. Umumnya mengunyah permen karet direkomendasikan, karena permen karet dapat dikunyah dalam waktu yang lama dan tanpa membuat Anda kenyang.

3. Menghirup Udara Segar

Menghirup udara segar juga sering kali dianggap sebagai solusi. Hal ini dikaitkan dengan fakta bahwa bau busuk dapat memperburuk gejala mabuk perjalanan. Beberapa orang juga mencoba menghirup aromaterapi untuk mengatasi kondisi ini.

4. Tidur

Solusi lain untuk mengatasi motion sickness adalah dengan tidur selama perjalanan. Cara ini dapat mencegah terjadinya konflik input mata dan telinga bagian dalam.

5. Akupresur

Akupresur adalah pengobatan tradisional dengan memberikan tekanan pada titik yang sama dengan akupuntur. Perbedaannya adalah akupresur mengandalkan tekanan tangan, sedangkan akupuntur menggunakan jarum.

Pencegahan Mabuk Perjalanan

Berikut ini beberapa cara agar tidak mabuk perjalanan yang bisa Anda coba, di antaranya:

  • Duduk pada posisi di mana mata dapat melihat gerakan yang dirasakan tubuh dan telinga bagian dalam, seperti duduk di dekat jendela.
  • Jika Anda sering mengalami kondisi ini, hindari membaca buku atau melihat layar ponsel selama dalam perjalanan.
  • Hindari duduk menghadap belakang.
  • Hindari bau yang kuat, makanan pedas, dan makanan berminyak sebelum melakukan perjalanan.
  • Mengonsumsi obat yang biasanya dikonsumsi sebelum memulai perjalanan seperti scopolamine, promethazine, cyclizine, dimenhydrinate, atau meclizine. Umumnya obat-obatan ini memberikan efek mengantuk yang membuat Anda tidur selama perjalanan. Beli obat mabuk perjalanan di sini.

Nah, itulah informasi tentang mabuk perjalanan yang perlu diketahui. Apabila gejala yang Anda alami mengganggu aktivitas dan tidak kunjung membaik, sebaiknya segera konsultasikan diri ke dokter. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat.

 

  1. Heitz, David. 2016. Motion Sickness. https://www.healthline.com/health/motion-sickness. (Diakses 8 Januari 2020).
  2. Kraft, Sy. 2017. What’s to know about motion sickness?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/176198.php. (Diakses 8 Januari 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi