Terbit: 2 October 2019 | Diperbarui: 30 May 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Warganet dihebohkan dengan salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat bernama Lora Fadil yang membawa ketiga istrinya di acara pelantikan yang berlangsung kemarin, Selasa, 1 Oktober 2019. Sebenarnya, seperti apa sih dampak kesehatan dari poligami?

Lora Fadil Punya Tiga Istri, Begini Dampak Kesehatan Poligami

Dampak Melakukan Poligami bagi Pria

Pada 2010 silam, sebuah klub poligami yang berasal dari Malaysia melakukan ekspansi di ibu kota Provinsi Jawa Barat, Bandung. Mereka menyebut poligami bisa memberikan manfaat kesehatan bagi pria, yakni bisa membuat umur lebih panjang 12 tahun. Klaim ini ternyata tidak dilakukan dengan sembarangan. Mereka mengutup hasil penelitian yang dilakukan di University of Sheffield, Inggris.

Dalam penelitian yang mengecek kebiasaan poligami yang dilakukan banyak orang di sekitar 140 negara ini, pemimpin penelitian Virpi Lummaa menyebut pria yang melakukan poligami memiliki harapan hidup lebih lama 12 tahun dibandingkan dengan pria yang melakukan monogami. Hal ini juga berlaku pada wanita yang dipoligami!

Penelitian ini juga menyebut wanita yang dipoligami cenderung memiliki usia lebih panjang, khususnya setelah mereka melewati fase menopause. Lumma menyebut setelah melewati fase ini, wanita bisa semakin berbahagia dua kali lipat, apalagi jika bisa melihat cucu atau mendapatkan perhatian dari anak-anaknya.

Lumma juga menyebut pria yang berpoligami cenderung memiliki organ vital yang masih prima di usia lansia. Bahkan ada pria yang berpoligami yang masih memiliki organ vital yang prima di usia 80 tahun!

“Kebutuhan seks pria yang berpoligami cenderung terpenuhi. Hal ini bisa memberikan dampak positif bagi stres dan membuat mereka lebih berbahagia. Dampaknya tentu akan membuat panjang umur,” ucap Lummaa.

Penelitian lain yang dilakukan Chris Wilson yang berasal dari Cornell University in Ithaca, New York, Amerika Serikat menyebut pria berpoligami memiliki semangat atau motivasi lebih besar untuk terus hidup dan produktif demi menafkahi anak dan istri-istrinya. Hal ini bisa mempengaruhi harapan hidupnya.

Poligami Juga Bisa Memberikan Dampak Negatif bagi Pria

Tak hanya manfaat kesehatan, pakar kesehatan menyebut poligami ternyata juga bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan, lho. Fakta ini diungkap dalam penelitian yang dilakukan oleh Amin Daolah dari King Faisal Specialist Hospital, Arab Saudi.

Dalam penelitian yang melibatkan 1.068 kaum pria yang sedang menjalani terapi untuk mengobati masalah jantung ini, diketahui bahwa 229 di antaranya berpoligami. Hasil dari penelitian ini adalah, poligami ternyata terkait dengan risiko penyakit jantung.

“Beban ekonomi bertambah dan setiap istri punya tuntutan yang berbeda-beda. Hal ini membuat pria yang berpoligami memiliki tingkat stres lebih besar dan hal ini bisa mempengaruhi risiko terkena penyakit jantung,” ucap Daolah.

Dampak Poligami bagi Kesehatan Wanita

Pakar kesehatan dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dr. Ari Fahrial Syam menyebut telah ada penelitian yang di lakukan di beberapa negara di Timur Tengah yang membuktikan bahwa istri pertama yang dipoligami cenderung mengalami masalah psikis lebih besar dibandingkan dengan yang para wanita yang menjalani pernikahan monogami.

Dalam penelitian yang kemudian dipublikasika hasilnya dalam World Journal Psychiatry pada 2013 silam ini, disebutkan bahwa wanita yang menjalani pernikahan poligami cenderung tidak puas dengan kehidupan dan perkawinannya. Mereka lebih rentan terkena depresi, kecemasan, dan gangguan psikis lainnya.

“Penelitian d Yordania menghasilkan fakta bahwa wanita yang dipoligami cenderung rendah diri, tak berharga, dan mengalami masalah psikis,” ucap dr. Ari.

Poligami memang masih menjadi perdebatan banyak pihak, namun tak ada salahnya jika kita juga memperhatikan dampak kesehatannya.

 

Sumber:

  1. Scott, Gale, 2015. Study: Polygamy Leads to Heart Disease. https://www.mdmag.com/medical-news/study-polygamy-leads-to-heart-disease. (Diakses pada 2Oktober 2019).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi