Terbit: 26 July 2019 | Diperbarui: 30 May 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Polusi udara di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta sudah sangat memprihatinkan. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh aplilkasi pengecek kualitas udara Air Visual, Jakarta bahkan sempat menjadi kota dengan kualitas udara paling buruk di dunia. Belakangan, pemerintah ibukota DKI Jakarta menyebut tanaman hias lidah mertua bisa membantu mengatasi polusi ini. Apakah memang tanaman ini bisa memberikan manfaat tersebut?

Benarkah Lidah Mertua Bisa Mengatasi Polusi Udara?

Dampak menggunakan lidah mertua untuk mengatasi polusi udara

Pemprov DKI Jakarta menyebut tanaman lidah mertua akan ditempatkan di atap gedung-gedung pemerintahan. Diharapkan, tanaman ini bisa menurunkan kandungan beracun di langit Jakarta yang disebabkan oleh gas buang industri dan kendaraan.

Sebaai informasi, lidah mertua sudah dikenal luas sebagai tanaman hias yang bisa ditemkan di rumah-rumah atau gedung perkantoran. Ukuran tanaman ini kecil namun memiliki daun yang panjang, keras, dan cenderung runcing. Pakar kesehatan Dono Widiatmoko yang berasal dari University of Derby, Inggris, menyebut lidah mertua dan berbagai tanaman lainnya memang bisa membantu menurunkan polusi udara.

“Semua jenis tanaman bisa menurunkan polusi udara. Tanaman bisa menangkap partikel penyebab polusi. Setelahnya, partikel ini bisa dimasukkan ke dalam tanah saat hujan,” ucapnya sebagaimana dilansir dari CNN.

Hanya saja, khusus untuk lidah mertua, tanaman ini memang bisa menyerap polusi sekaligus memproduksi oksigen dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan tanaman-tanaman hias lainnya. Hal ini disebabkan oleh kemampuan lidah mertua dalam menyerap berbagai kandungan beracun polusi layaknya karbon monoksida, formaldehida, xylene, benzene, dan lain-lain.

Bahkan, penelitian yang dilakukan oleh badan antariksa Amerika Serikat, NASA menyebut lidah mertua mampu menurunkan kadar benzene di ruang tertutup dalam jumlah yang sangat signifikan. Dalam waktu 24 jam, jumlah partikel ini turun dari 0,156 partikel per meter menjadi 0,074 partikel per meter. Kadar formaldehida dan toluene juga menurun drastis.

Seberapa banyak tanaman yang dibutuhkan untuk melawan polusi udara?

Jika kita memiliki rumah dengan ukuran sedang seperti hingga 167 meter persegi, sangat disarankan untuk menanam sekitar 15 hingga 18 tanaman lidah mertua. Hanya saja, mengingat Jakarta memiliki luas lebih dari 661 km persegi, tentu akan ditubuhkan sangat banyak tanaman lidah mertua atau tanaman lainnya untuk mengatasi masalah polusi udara ini.

Penelitian yang dilakukan di Naresuan University, Thailand, membuktikan bahwa jika di dalam ruangan dengan ukuran 165 meter kubik ditempatkan lidah mertua sebanyak lima buah dengan tinggi sekitar 60 hingga 80 cm selama lima hari, maka kadar CO2 di dalam ruangan ini bisa menurun hingga lebih dari 28 persen.

Bill Wolverton, peneliti dari NASA mengaku dirinya belum bisa memastikan seberapa banyak tanaman yang harus dibutuhkan untuk mengatasi polusi udara, namun ia menyebut dua tanaman seharusnya bisa membantu membersihkan polusi udara untuk ruangan berukuran 9 meter persegi. Hanya saja, hal ini juga bergantung pada luas permukaan daun dari tanaman ini.

Jangan hanya bergantung pada tanaman

Sementara itu, pakar kesehatan Josh Girman dari Departemen Kesehatan Lingkungan Amerika Serikat menyebut kita sebaiknya tidak bergantung pada tanaman untuk mengatasi polusi udara karena hal ini akan membuat kita membutuhkan tanaman dalam jumlah yang sangat banyak. Girman lebih menyarankan kita untuk mulai melakukan hal-hal yang lebih nyata untuk mengatasi polusi udara.

Melihat fakta ini, sah-sah saja memakai lidah mertua untuk mengatasi polusi udara, namun sebaiknya kita mulai mengubah kebiasaan memakai kendaraan pribadi dengan memakai kendaraan umum, apalagi yang ramah lingkungan sehingga akan lebih baik dalam membantu mengatasi masalah polusi


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi