Terbit: 10 December 2018 | Diperbarui: 10 May 2022
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Jantung adalah salah satu organ vital dalam tubuh manusia. Meskipun peranannya sangat penting, tapi terkadang pengetahuan manusia tentang jantung masih sangat terbatas. Tahukan Anda di mana posisi jantung? Hal kecil seperti mengetahui letak jantung atau fungsi jantung dianggap kurang penting. Padahal mengetahui letak jantung manusia beserta fungsi jantung adalah hal yang sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung.

Apa yang Terjadi Jika Jantung Tidak Pada Letaknya?

Di Mana Letak Jantung?

Jika ada pertanyaan letak jantung sebelah mana, kebanyakan orang akan menjawab di dada sebelah kiri. Pada dasarnya letak jantung tidak sepenuhnya berada di dada sebelah kiri. Letak jantung manusia adalah di antara paru-paru, yaitu berada di dada bagian tengah, namun sedikit bergeser ke sebelah kiri. Posisi jantung berada di belakang tulang dada.

Posisi jantung yang lebih mengarah ke kiri semakin diyakinkan dengan adanya nyeri dada sebelah kiri yang biasanya diindikasikan sebagai gejala gangguan jantung. Namun hal ini tentunya tidak dapat dijadikan sebagai patokan karena nyeri di dada kiri juga bisa disebabkan oleh gangguan tubuh lain selain gangguan jantung.

Ukuran jantung setiap orang berbeda-beda, tapi umumnya ukurannya kurang lebih sebesar kepalan tangan seseorang atau sedikit lebih besar. Jadi, jika ingin mengetahui ukuran jantung Anda, cobalah untuk mengepalkan tangan. Sedangkan untuk berat jantung adalah berkisar antara 200-425 gram.

Anatomi Jantung dan Fungsinya

Setelah mengetahui letak jantung, sekarang saatnya untuk membahas sekilas tentang anatomi jantung dan fungsi dari bagian-bagian jantung. Berikut adalah penjelasannya!

Perikardium

Berdasarkana anatominya, letak jantung adalah di dalam sebuah rongga yang disebut sebagai perikardial. Dinding dan lapisan rongga pada perikardial disebut perikardium. Fungsi perikardium adalah menghasilkan cairan untuk melumasi jantung ketika berdenyut dan mencegah terjadinya gesekan antara jantung dan organ lain.

Serambi

Serambi atau atrium adalah ruang penerima darah yang ada dalam jantung. Terdapat dua serambi pada jantung yaitu serambi kanan dan serambi kiri. Fungsi serambi kanan adalah menerima darah kotor yang dibawa oleh pembuluh darah dari seluruh tubuh. Sedangkan fungsi serambi kiri adalah menerima darah dari paru-paru yang merupakan darah bersih.

Bilik

Fungsi bilik adalah untuk memompa darah dari jantung. Bilik juga terdiri dari dua bagian kanan dan kiri, sama seperti serambi. Bilik kanan bertugas memompa darah kotor ke paru-paru. Sedangkan bilik kiri bertugas memompa darah bersih ke seluruh tubuh.

Pembuluh darah

Tugas jantung adalah untuk memompa darah, sehingga tentu saja pembuluh darah menjadi bagian jantung yang tidak dapat dipisahkan. Tedapat tiga jenis pembuluh darah pada jantung yaitu arteri, vena, dan juga kapiler. Arteri merupakan pembuluh darah yang membawa darah yang kaya oksigen.

Vena merupakan pembuluh darah yang membawa darah yang minim oksigen dari seluruh tubuh untuk menuju ke jantung. Sedangkan pembuluh darah kapiler adalah pembuluh darah yang mengubungakan arteri kecil dan vena kecil.

Katup

Jantung memiliki 4 katup yang mengendalikan aliran darah agar mengalir hanya ke satu arah. Katup yang pertama adalah katup aorta yang membuka jalan darah dari bilik kiri ka aorta (pembuluh darah arteri paling besar dalam tubuh). Kedua, terdapat katup mitral yang mengalirkan darah dari serambi kiri ke bilik kiri.

Setelah itu, terdapat katup pulmonal yang bertugas mambuka jalan darah dari bilik kanan menuju arteri pulmonalis untuk menuju paru-paru. Terakhir, terdapat katup trikuspid yang membuka aliran darah dari serambi kanan ke bilik kanan.

Penyakit Kelainan Letak Jantung

Selain mengetahui letak jantung sebelah mana dan anatomi jantung, perlu diketahui juga bahwa terdapat kelainan yang menyebabkan letak jantung seseorang berbeda dengan orang pada umumnya. Kelainan ini disebut dengan dekstrokardia dan merupakan kelainan bawaan lahir. Kondisi ini merupakan kondisi langka dan hanya ditemukan sebanyak 1% dari keseluruhan jumlah kelahiran bayi.

Dekstrokardia menyebabkan posisi jantung bergeser ke sebelah kanan. Bentuk jantung juga biasanya terbalik, sehingga ujung bawah jantung yang umumnya mengarah ke kiri juga berubah menjadi mengarah ke kanan. Selain letak jantung yang berubah, umumnya dapat terjadi juga perubahan letak organ lain yang terdapat di sekitar perut dan dada.

Selain menyebabkan perubahan posisi organ lain, dekstrokardia juga dapat menyababkan kelainan pada anatomi jantung. Beberapa gangguan anatomi jantung yang mungkin muncur adalah seperti kelainan dinding jantung yang tidak sempurna, hanya ada 1 bilik jantung, kelinan pembuluh darah, adanya lubang pada bilik jantung.

Jika tidak terjadi kelainan pada anatomi jantung, maka jantung dapat bekerja dengan normal meskipun letak jantung tidak normal. Meskipun begitu, masih terdapat kemungkinan munculnya gangguan pada organ lain. Jika terjadi infeksi pada organ lainnya, maka harus dilakukan penanganan sesuai dengan masalah yang terjadi. Penanganannya bisa melalui obat-obatan hingga tindakan operasi.

Cara Menjaga Kesehatan Jantung

Jika tidak memiliki kelainan letak jantung atau kelainan jantung lainnya, tentunya kira harus tetap menjaga kesehatan jantung dengan baik. Berikut adalah beberapa kebiasaan yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan jantung:

  • Memerhatikan asupakan dan pola makan. Makanan yang baik adalah yang gizinya seimbang.
  • Perbanyak konsumsi air putih.
  • Olahraga secara rutin. Olahraga dapat melatih jantung dan menjaga kesehatan jantung.
  • Hindari rokok dan juga alkohol.
  • Rutin mengecek tekanan darah dan segera hubungi dokter jika merasakan gejala yang tidak menyenangkan pada tubuh.

Organ tubuh memiliki pertahanannya sendiri, tapi pertahanan tersebut tidak akan tetap terjaga jika tidak dibarengi dengan pola hidup yang sehat. Yuk, terapkan pola hidup sehat mulai hari ini dan cintai jantung dan organ tubuh Anda lainnya!


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi