Terbit: 25 March 2018 | Diperbarui: 30 May 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Mengonsumsi obat memang sering dianggap hal yang menyulitkan bagi beberapa orang, rasa obat yang pahit atau ukuran obat kerap menjadi masalah sehingga tak jarang kita mengonsumsinya bersamaan dengan makanan lain. Padahal minuman dan makanan tertentu justru menyebabkan interaksi dengan obat lo.

Lakukan 3 Hal Ini Agar Obat Tidak Berinteraksi Dengan Makanan

Lazimnya kita megonsumsi obat dengan air putih agar mudah tertelan. Namun hal ini tidak mudah dilakukan oleh sebagian orang, sehingga tak jarang kita mengetahui obat dikonsumsi dengan pisang dan beberapa minuman seperti teh atau susu.

Meskipun kerap dilakukan, hal ini ternyata bisa memengaruhi efektivitas obat dalam tubuh. Untuk itu, Food Drug Administration (FDA) menganjurkan beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mencegah interaksi tersebut:

  • Memerhatikan anjuran dokter atau petugas farmasi
    1. Setiap obat memiliki kegunaan dan efek yang berbeda-beda, untuk itu penting bagi kita mematuhi anjuran konsumsi obat seperti berapa kali harus dikonsumsi dalam sehari. Atau urutan minum obat jika kita mendapatkan lebih dari satu jenis obat.
  • Waktu minum obat
    1. Tentu sering kita mendengar bahwa obat harus diminum sesudah, sebelum atau bahkan saat makan. Hal ini harus diperhatikan karena beberapa obat akan terganggu fungsinya jika dikonsumsi pada saat yang tidak tepat. Obat yang diminum setelah makan tidak boleh dikonsumsi sebelum makan karena keadaan perut yang kosong tidak cocok untuk kondisi obat.
  • Usahakan minum dengan air putih
    1. Air putih adalah air yang netral karena cenderung tidak menganggu kerja pencernaan. FDA melarang konsumsi obat dengan minuman berkafein, misalnya kopi, minuman berenergi dan cokelat, serta alkohol karena mengurangi efektivitas obat. Konsumsi minuman asam, misalnya jus jeruk juga tidak dianjurkan untuk konsumsi obat.
  • Tanyakan interaksi obat dengan makanan atau zat gizi tertentu
    Beberapa jenis obat, misalnya warfarin, bertinteraksi dengan vitamin K. Untuk itu sebelum mengonsumsi obat sebaiknya tanyakan kemungkinan interaksi obat dengan makanan atau zat gizi tertentu, pada dokter atau petugas farmasi, agar obat bisa bekerja dengan baik.

Konsumsi obat tentu bertujuan untuk memperceat penyembuhan penyakit, asupan makanan yang tepat akan mengurangi risiko interaksi makanan sehingga efektivitas kerja obat bisa kita rasakan dengan maksimal.

Jadi, saat sedang mengonsumsi obat perhatikan juga asupan makan agar tidak terjadi interaksi dengan makanan ya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi