Terbit: 9 November 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Banyak orang yang masih terbiasa untuk begadang di malam hari demi menonton acara televisi, mengobrol, atau sekadar bermain game. Meskipun sangat menyenangkan untuk dilakukan, pakar kesehatan menyebut kebiasaan kurang tidur ini bisa memberikan dampak sangat buruk bagi kesehatan. Salah satunya adalah bisa membuat kita lebih mudah stres. Kok bisa?

Kurang Tidur Tingkatkan Stres Hingga 30 Persen!

Dampak Kurang Tidur bagi Stres

Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan di University of California, Berkeley, Amerika Serikat, disebutkan bahwa 330 partisipan dengan usia 18 sampai 50 tahun dilibatkan. Mereka dicek kebiasaan tidurnya setiap malam sekaligus kondisi kesehatan mentalnya. Para partisipan diminta untuk melakukan tes MRI dan polysomnography. Sebagai informasi, tes terakhir bisa mengecek apakah seseorang mengalami gangguan tidur atau tidak.

Pemeriksaan ini mampu mengukur gelombang otak saat menonton video klip yang bisa mempengaruhi emosi. Aktivitas ini dilakukan dua kali, yakni saat mereka baru saja bangun dari tidur yang berkualitas dan saat baru bangun dari tidur dengan durasi yang kurang. Selain itu, para partisipan juga diminta untuk mengisi kuesioner yang tujuannya adalah mengukur stres.

Hasil dari penelitian yang kemudian dipublikasikan hasilnya dalam jurnal berjudul Nature Human Behavior ini membuktikan bahwa kurang tidur bisa membuat kecemasan meningkat dan berimbas pada meningkatnya stres. Hal ini disebabkan oleh kemampuan kurang tidur dalam membuat bagian abu-abu di dalam otak atau medial prefrontal cortex tertutup. Area ini memiliki pengaruh besar dalam mengendalikan kecemasan.

Kondisi ini juga akan berimbas pada lebih aktifnya pusat emosi di dalam otak yang akhirnya berimbas pada mudahnya kecemasan muncul dan meningkatkan level stres hingga 33 persen.

Penelitian lainnya yang dilakukan dengan melibatkan 280 partisipan selama empat hari juga membuktikan bahwa durasi tidur yang kurang akan membuat stres emosional naik hingga 30 persen. Pemimpin penelitian, Matthew Walker menyebut tanpa mendapatkan tidur yang cukup, pikiran tidak mampu menggunakan logikanya dengan maksimal. Hal ini akan membuat emosi lebih mudah menguasai apapun yang kita lakukan atau rasakan sehari-hari.

Penelitian lainnya yang dilakukan di Pennsylvania State College of Medicine juga menghasilkan fakta bahwa kebiasaan tidur kurang dari enam jam setiap hari bisa meningkatkan risiko kematian dini, khususnya bagi mereka yang sudah mengalami masalah pada jantung dan pembuluh darahnya.

Dampak Lain dari Kurang Tidur

Pakar kesehatan menyebut ada beberapa dampak kesehatan yang bisa kita dapatkan jika terbiasa kurang tidur.

Berikut adalah dampak-dampak tersebut.

  1. Mudah Sakit

Meningkatnya kadar hormon stres karena kurang tidur bisa membuat tubuh lebih rentan terkena peradangan. Hal ini akan berimbas pada tubuh yang lebih mudah sakit. Saat sakit, tubuh juga sulit untuk cepat sembuh. Sebagai contoh, kita bisa dengan mudah terkena flu dalam waktu yang sangat lama. Hal ini tentu cukup merepotkan, bukan?

  1. Terkena Penyakit Serius

Kebiasaan kurang tidur terbukti bisa meningkatkan risiko diabtes, stroke, hipertensi, masalah denyut jantung, dan serangan jantung!

  1. Gangguan Memori

Fungsi otak cenderung menurun akibat kurang tidur. Kita akan sulit mengingat dan mudah lupa, serta tidak bisa berpikir atau berkonsentrasi dengan baik. Hal ini tentu akan menurunkan produktivitas kita dengan drastis.

  1. Menyebabkan Penuaan Dini

Meningkatnya stres dan peradangan akan berimbas buruk bagi kesehatan kulit. Hal ini bisa membuat kolagen menurun dan akhirnya membuat kulit tak lagi elastis, mudah berkeriput, dan membuat bagian mata mengalami lingkaran dengan warna yang gelap.

  1. Menurunkan Performa Seksualitas

Mereka yang kurang tidur cenderung memiliki performa seksualitas yang buruk karena stamina yang buruk dan kekacauan hormon di dalam tubuh.

 

Sumber:

  1. Barr, Sabrina. 2019. Study suggests ‘insufficient sleep amplifies levels of anxiety’, researcher says.co.uk/life-style/health-and-families/sleep-stress-awareness-week-anxiety-mental-health-study-a9185626.html. (Diakses pada 9 November 2019).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi