DokterSehat.Com- Salah satu rempah yang paling sering digunakan oleh masyarakat Indonesia adalah kunyit. Tak hanya dijadikan penambah rasa atau warna pada makanan, kunyit juga bisa dijadikan obat herbal. Salah satu keluarga dari jahe-jahean ini bahkan disebut-sebut bisa menurunkan kolesterol di dalam tubuh.
Di dalam kunyit terdapat kandungan utama berupa curcumin. Zat inilah yang membuat warna kunyit cenderung kuning atau jingga. Yang tidak banyak orang ketahui adalah, kandungan curcumin ini ternyata memiliki sifat anti inflamasi atau anti peradangan. Kandungan ini juga sangat baik untuk menurunkan kadar kolesterpl dalam darah.
Sifat kunyit yang anti inflamasi ini mampu melindungi organ kardiovaskular seperti jantung atau pembuluh darah. Hal ini berarti, peradangan pada sistem peredaran darah bisa dicegah sehingga risiko untuk terkena serangan jantung juga ditekan. Selain itu, sifat anti inflamasi ini juga mampu mencegah penggumpalan darah yang tentu bisa mencegah datangnya stroke.
Sifat antioksidan di dalam kunyit juga bisa menetralisir radikal bebas yang bisa didapatkan dari berbagai hal seperti polusi atau asap rokok. Sebagai informasi, radikal bebas ini bisa memicu terakumulasinya kolesterol jahat di pembuluh darah. Kandungan di dalam kunyit mampu menetralisir radikal bebas ini sehingga mencegahnya membentuk penumpukan plak kolesterol pada pembuluh darah.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan dengan menggunakan tikus dan kelinci percobaan, dihasilkan fakta bahwa hewan percobaan yang diberi diet tinggi lemak ini justru mampu mengalami penurunan kadar kolesterol jahat hingga sepertiganya setelah diberi kunyit secara rutin.
Hal ini disebabkan oleh sifat antioksidan dan anti peradangan pada kunyit yang membantu menurunkan proses penyerapan kolesterol dalam usus sekaligus meningkatkan fungsi empedu.
Melihat adanya fakta ini, rajin-rajinlah mengonsumsi kunyit demi mencegah masalah kolesterol tinggi.