DokterSehat.Com- Terdapat sebuah anggapan yang dipercaya banyak orang, yakni jika kuku kita mengalami perubahan warna sehingga warnanya terlihat menjadi lebih kuning, maka hal ini menandakan bahwa tubuh kita sudah mengalami masalah kolesterol tinggi. Sebenarnya, apakah anggapan ini sesuai dengan fakta medis?
Kolesterol tinggi terjadi saat kadar kolesterol dalam darah kita melebihi batas normal. Sebagai informasi, kadar normal dari kolesterol dalam darah kita sebaiknya adalah kurang dari 100 mg/dL untuk kolesterol jahat atau LDL, minimal 60 ml/dL untuk kolesterol baik atau HDL, kurang dari 150 mg/dL untuk kadar trigliserida, dan kolesterol total berjumlah kurang dari 200 mg/dL. Jika kadar kolesterol di dalam tubuh kita tidak sesuai dengan angka-angka tersebut, maka bisa jadi kita memang sedang terkena masalah kolesterol tinggi.
Yang menjadi masalah adalah, jika dibiarkan, kolesterol tinggi bisa berlanjut menjadi masalah kesehatan yang lebih serius seperti aterosklerosis atau pengerasan dan penyempitan pembuluh darah, penggumpalan darah, stroke, serta meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.
Lantas, apakah kolesterol tinggi bisa menyebabkan gejala seperti perubahan warna kuku menjadi kekuningan? Pakar kesehatan dr. Eko Budidharmaja menyebutkan bahwa warna kekuningan pada kuku tidak selalu terkait dengan masalah kolesterol tinggi, meskipun memang hal ini memang bisa saja terjadi. Hanya saja, seringkali kondisi ini justru terkait dengan masalah kesehatan lainnya seperti kadar bilirubin di dalam tubuh yang sedang tinggi, terjadinya infeksi jamur, sindrom kuku kuning yang disebabkan oleh penyakit seperti bronchitis kronis, konsumsi obat-obatan tertentu, hingga penggunaan cat kuku yang berlebihan.
Mengingat kadar kolesterol dalam tubuh bisa berubah-ubah, pakar kesehatan menyarankan kita untuk melakukan pengukuran kolesterol secara berkala dan menjaga gaya hidup sehat, khususnya dalam hal menjaga pola makan dengan kadar gizi yang seimbang demi menjaga kadar kolesterol tetap normal.