Terbit: 2 February 2018 | Diperbarui: 31 May 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Seorang pria yang tidak disebutkan namanya dari Leicestershire, Inggris, mengalami kasus yang cukup unik. Ia datang ke klinik dr. Neel Raithatha yang ada di kota Oadby karena mengeluhkan tak lagi bisa mendengar. Sebagai informasi, dr. Neel adalah dokter yang memang ahli di bidang kesehatan telinga.

Kotoran Telinga Menumpuk Hingga Menutup Lubang Telinga, Pria ini Sempat Tak Bisa Mendengar

Begitu dr. Neel memeriksa telinga sang pria dengan endoskop, ternyata lubang telinganya sudah tertutup dengan kotoran yang kering dan sudah tercampur dengan rambut halus. Tak hanya membuat sang pria tak lagi bisa mendengar, kondisi ini juga memicu rasa nyeri. Selama dua menit, Neel berusaha untuk menggali kotoran telinga tersebut dengan memakai pengait khusus. Tujuannya adalah agar kotoran ini tak lagi menempel pada dinding saluran telinga. Untungnya, caranya berhasil dan kotoran yang jumlahnya sudah sangat banyak ini berhasil ditarik keluar. Sang pria pun mengaku lebih lega dan mampu kembali mendengar seperti sedia kala.

Tidak jelas sudah berapa lama kondisi penumpukan kotoran telinga ini terjadi. Namun, hal ini dianggap cukup berbahaya mengingat hilangnya pendengaran bisa membuat seseorang tidak mampu berkonsentrasi saat berkendara, menyeberang jalan, dan lain sebagainya. Hanya saja, kita juga tidak bisa sembarangan membersihkan kotoran telinga dengan cotton buds.

Dr. Neel menyebut penggunaan cotton buds hanya akan mendorong kotoran telinga semakin memasuki bagian dalam telinga. Cotton buds juga bisa menggores dinding bagian dalam saluran telinga dan berisiko menyebabkan gendang telinga berlubang. Jika sampai hal ini terjadi, bisa jadi kemampuan pendengaran malah benar-benar hilang secara permanen.

Jika memang kita mengalami penumpukan kotoran telinga yang sulit untuk dikeluarkan, ada baiknya segera memeriksakan hal ini ke dokter demi mencegah cedera atau hal-hal lain yang tidak diinginkan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi