Terbit: 6 September 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Percaya atau tidak, kotoran saat buang air besar bisa menunjukkan kondisi kesehatan kita secara keseluruhan. Sebagai contoh, jika kita cermati, kotoran yang kita keluarkan bisa mengambang atau tenggelam di toilet. Hanya saja, apakah kotoran yang mengambang menandakan tubuh berada dalam kondisi sehat?

Kotoran Mengambang, Tanda Tubuh Sehat atau Tidak?

Kotoran yang Mengambang Bisa Menandakan Kondisi Tubuh Sehat

Pakar kesehatan menyebut makanan yang kita konsumsi atau udara yang kita telan saat makan akan mempengaruhi kondisi kotoran yang diproduksi oleh tubuh. Hanya saja, dalam beberapa kasus hal ini juga dipengaruhi hal lain seperti konsumsi serat atau kondisi kesehatan tertentu.

Jika kotoran cenderung memiliki tekstur yang padat, maka kotoran biasanya akan tenggelam, bukannya mengambang. Hanya saja, jika kita mengonsumsi makanan kaya serat setiap hari, khususnya yang berjenis serat tidak larut, maka kotoran akan cenderung kurang padat dan akhirnya mengambang di toilet.

Makanan tinggi serat yang bisa menyebabkan hal ini adalah buah-buahan, sayuran, dan gandum utuh. Makanan-makanan ini dikenal sebagai makanan sehat. Hal ini berarti, jika kotoran kita mengambang dan pola makan kita cenderung tinggi serat, hal ini menandakan bahwa tubuh berada dalam kondisi positif.

Lantas, bagaimana jika kotoran yang kita keluarkan cenderung mengambang dan perut kita juga terasa penuh dengan gas? Pakar kesehatan menyebut hal ini bisa jadi disebabkan oleh konsumsi beberapa jenis sayur yang bisa membuat produksi gas di dalam perut meningkat.

Sebagai contoh, jika kita mengonsumsi kol, kobis, brokoli, dan sayur-sayuran sejenis, produksi gas cenderung akan naik dan akhirnya membuat kita sering kentut dan membuat kotoran mengambang.

Pakar kesehatan menyarankan wanita dewasa dengan usia 19 hingga 50 tahun untuk mengonsumsi setidaknya 25 gram setiap hari. Sementara itu, pria di usia yang sama diminta untuk mengonsumsinya setidaknya 38 gram setiap hari demi mendapatkan manfaat kesehatannya dengan maksimal.

Beberapa Kondisi Kesehatan yang Bisa Membuat Kotoran Mengambang

Meskipun secara umum menandakan bahwa tubuh berada dalam kondisi sehat, terkadang, kotoran yang mengambang juga menandakan adanya masalah kesehatan yang tidak bisa kita sepelekan.

Berikut adalah kondisi kesehatan yang bisa menyebabkan hal ini.

  1. Infeksi Perut

Infeksi perut yang disebabkan oleh bakteri E.coli bisa membuat kotoran menjadi mengambang. Hal ini disebabkan oleh produksi gas yang meningkat dan kotoran yang tak lagi padat.

Seringkali, infeksi perut berlangsung dengan sementara dan bisa sembuh dengan sendirinya. Kita hanya perlu memperbanyak asupan air putih dan beristirahat. Hanya saja, jika kondisi ini tak kunjung mereda, pastikan untuk memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter.

  1. Masalah Pada Lambung

Penelitian yang dilakukan pada 2015 menunjukkan bahwa 26 persen gangguan perut seperti sindrom iritasi perut akan membuat kotoran saat buang air besar cenderung mengambang. Bagi sebagian orang, hal ini menandakan adanya masalah pada lambung dan usus, apalagi jika disertai dengan sensasi nyeri pada perut, diare, kembung, atau konstipasi.

  1. Gangguan Penyerapan Nutrisi

Kotoran yang berlemak cenderung mengambang. Bisa jadi hal ini menandakan adanya gangguan penyerapan nutrisi di dalam usus atau konsumsi makanan berlemak yang berlebihan.

  1. Intoleransi Laktosa

Intoleransi laktosa terjadi pada orang-orang yang kesulitan untuk mengonsumsi produk susu layaknya susu cair, keju, dan sejenisnya. Gejala dari masalah kesehatan ini bisa berupa diare atau perut kembung.

  1. Gangguan Usus Halus

Gangguan pada usus halus bisa membuat proses penyerapan nutrisi makanan terganggu dan akhirnya membuat kotoran yang diproduksi menjadi mengembang.

 

Sumber:

  1. Anonim. 2019. Does your poop float? You need to read this. timesofindia.indiatimes.com/life-style/health-fitness/health-news/does-your-poop-float-you-need-to-read-this. (Diakses pada 6 September 2019).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi