Terbit: 17 April 2018 | Diperbarui: 6 April 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com-  Sudah menjadi rahasia umum jika bakteri usus bisa mempengaruhi kesehatan tubuh kita. Yang tidak disangka adalah, penelitian terbaru dilakukan untuk mengetahui dampak dari bakteri usus yang ikut keluar bersama dengan kotoran manusia karena dianggap mampu mengatasi masalah psikiatrik. Seperti apakah penelitian tersebut?

Kotoran Manusia Bisa Mengatasi Pelemahan Otak

Dilansir dari Science Alert, penelitian yang melibatkan 20 pasien dengan masalah sirosis hati dan hepatic encephalopathy (HE), masalah otak yang kerap muncul bersama dengan masalah sirosis tersebut, dilakukan dengan cara memberikan transplantasi mikrobiota pada kotoran manusia pada 10 pasien. Hasilnya adalah, kesehatan kognitif para pasien ini cenderung semakin membaik.

Masalah kesehatan HE terjadi pada 40 persen penderita sirosis hati dan bisa memicu gangguan cara berpikir, perubahan kepribadian, kebingungan, pikun, dan gejala lainnya. Setelah lima bulan menjalani penelitian, para pasien yang mendapatkan transplantasi ini cenderung semakin jarang mendapatkan perawatan kesehatan dan kondisinya pun semakin membaik.

Jasmohan Bajaj dari Virginia Commonwealth University yang terlibat dalam penelitian ini menyebutkan bahwa kotoran manusia ternyata memang menyimpan banyak manfaat yang tidak kita duga sebelumnya, termasuk dipakai sebagai obat bagi kondisi kesehatan tertentu.

Sebagai informasi, masalah HE terjadi karena racun yang biasanya dihilangkan oleh hati justru memicu datangnya masalah kesehatan ini. Yang menjadi masalah adalah, jika sampai kondisi ini terus memburuk, penderitanya bisa mengalami koma atau meninggal dunia.

Para peneliti pun kemudian mendapatkan mikroba bernama lachnospiraceae dan rumonicoccaceae pada kotoran manusia. Mikroba-mikroba ini mampu digunakan sebagai obat untuk mengatasi masalah kesehatan tersebut.

Penelitian lebih lanjut pun akan dilakukan untuk mendapatkan obat yang tepat bagi masalah kesehatan otak ini. Semoga bisa segera ditemukan mengingat bahan dari obat ini sangat mudah didapatkan, ya?


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi