Terbit: 3 November 2017
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

DokterSehat.Com- Karena fungsi tidur belum sepenuhnya ditentukan, jumlah pasti jam yang seseorang harus tidur tidak diketahui. Beberapa orang mengaku bekerja optimal dengan hanya tidur 3 sampai 5 jam per malam, sementara beberapa orang mengaku membutuhkan setidaknya 8 jam tidur per malam (atau lebih) untuk efektif bekerja di keesokan harinya. Oleh karena itu, kurang tidur didefinisikan dan ditentukan berdasarkan terganggu tugas keseharian di keesokan harinya.

Pengetahuan Tentang Tidur – Kondisi Kurang Tidur

Dalam tugas yang membutuhkan pertimbangan dan pengambilan keputussan, perilaku yang semakin berisiko muncul karena durasi tidur total dibatasi hingga 5 jam per malam. Tingginya risiko tindakan tampaknya diabaikan karena orang yang kurang tidur berfokus pada manfaat terbatas.

Temuan ini dapat dijelaskan oleh fakta bahwa metabolisme otak di daerah asosiatif prefrontal dan parietal menurun pada individu yang kekurangan tidur selama 24 jam. Area otak ini penting untuk penilaian, kontrol impuls, perhatian, dan asosiasi visual.

Kurang tidur adalah konsep relatif. Kehilangan tidur dalam jumlah kecil (misalnya, 1 jam per malam selama beberapa malam) menghasilkan gangguan kognitif yang halus, yang mungkin tidak dikenali. Pembatasan tidur yang lebih parah selama seminggu menyebabkan defisit kognitif yang mendalam, yang mungkin juga tidak dikenali oleh individu.

Jika Anda merasa mengantuk di siang hari, tertidur dalam waktu yang sangat singkat (5 menit atau lebih), atau secara teratur tertidur segera setelah berbaring sejenak, Anda mungkin saja kurang tidur.

Banyak penelitian telah memperjelas bahwa kurang tidur itu berbahaya. Dengan penurunan tidur, tugas kognitif (kemampuan berpikir) tingkat tinggi pada awalnya terganggu dan menjadi tidak proporsional. Pada tugas yang digunakan untuk menguji koordinasi, orang yang kurang tidur berperforma buruk atau lebih buruk daripada orang-orang yang mabuk.

Durasi tidur total 7 jam per malam selama 1 minggu telah mengakibatkan penurunan kecepatan dalam tugas waktu reaksi sederhana dan pemecahan masalah matematika yang dihasilkan komputer. Durasi tidur total 5 jam per malam selama 1 minggu menunjukkan penurunan kecepatan dan awal kegagalan akurasi.

tertidur saat menyetir

Durasi tidur total 7 jam per malam selama 1 minggu menyebabkan gangguan kerja kognitif yang membutuhkan fokus simultan pada beberapa tugas.

Dalam simulasi mengemudi, misalnya, kecelakaan meningkat secara progresif karena durasi tidur total menurun menjadi 7, 5, dan 3 jam per malam selama 1 minggu.

Kelelahan pengemudi bertanggung jawab atas lebih dari 100.000 kecelakaan kendaraan bermotor dan 1.500 kematian setiap tahun, menurut National Highway Traffic Safety Administration di Amerika Serikat.

Karena kantuk terjadi sesaat sebelum tertidur, mengemudi sambil mengantuk sering menimbulkan bencana.

Menurut National Sleep Foundation, “Jika Anda memiliki masalah dalam menjaga agar mata tetap fokus, jika Anda tidak bisa berhenti menguap, atau jika Anda tidak ingat menyetir beberapa mil terakhir, mungkin Anda terlalu mengantuk untuk menyetir dengan aman.” Penting untuk diketahui bahwa kafein dan stimulan lainnya tidak dapat mengatasi efek kurang tidur yang parah.

Oleh karena itu, jika Anda merasa mengemudi dalam keadaan kurang tidur, sangat penting bahwa Anda menemukan tempat yang aman untuk berhenti dan tidur sebelum melanjutkan perjalanan dengan aman.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi