Terbit: 7 January 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Belakangan ini beredar berita yang menyebutkan bahwa ada pasangan yang sudah berpacaran lebih dari 7 tahun dan bahkan sudah merencanakan pernikahan, namun akhirnya kandas gara-gara sang pria meninggal dunia akibat dari asap rokok. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Kisah Pasangan yang Tidak Jadi Menikah Gara- Gara Meninggal Akibat Asap Rokok

Pasangan ini adalah Della Nurmayanthi dan Fajar Saputra. Dalam postingan yang diunggah oleh akun Facebook bernama Dewi Sartika ini, pasangan ini bahkan disebut-sebut sudah melakukan foto pre-wedding yang menandakan bahwa tanggal pernikahan sudah dekat, tepatnya 6 Januari 2018 kemarin. Sayangnya, dua minggu sebelum tanggal pernikahan tersebut, Fajar meninggal dunia karena paru-parunya rusak akibat menjadi perokok pasif karena lingkungan tempat Ia beraktifitas selalu dipenuhi oleh perokok. Meski sudah setahun berjuang untuk sembuh, tubuhnya tidak lagi kuasa melawan ganasnya racun dari asap rokok padahal dirinya sama sekali tidak menikmatinya.

Menurut pakar kesehatan, menjadi perokok pasif memang bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Bahkan, banyak orang yang terpaksa menjadi perokok pasif yang mengalami gejala kesehatan lebih parah jika dibandingkan dengan menjadi perokok aktif seperti sebagai berikut.

Penyakit jantung
Menjadi perokok pasif bisa meningkatkan resiko terkena penyakit jantung dan stroke mengingat racun dari asap rokok mampu mencapai pembuluh darah tubuh dan merusaknya.

Kanker paru-paru
Masalah kesehatan ini kerap muncul pada perokok pasif ataupun perokok aktif. Kanker paru sangat mematikan dan sulit untuk diobati.

Gangguan pernafasan
Merokok bisa memicu gangguan pernafasan seperti batuk parah, asma, alergi, dan infeksi saluran pernafasan yang bisa sangat mematikan.

Meskipun anda tidak merokok, berhati-hatilah jika lingkungan anda dipenuhi dengan orang-orang yang merokok karena resiko terkena berbagai penyakit berbahaya dan kematian dini meningkat dengan signifikan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi