Terbit: 18 July 2018 | Diperbarui: 7 April 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Bagaimana cara Anda mencuci buah dan sayur biasanya? Mencuci memang seakan telah menjadi hal yang wajib dilakukan ketika akan mengolah atau mengonsumsi buah dan sayur, ya. Bahkan, meskipun buah dan sayur yang akan dikonsumsi adalah buah dan sayur organik, mencuci tetaplah menjadi suatu hal yang harus kita lakukan.

4 Kesalahan Sepele yang Sebabkan Pestisida Tak Hilang Meski Sudah Dicuci

Selain membersihkan sayur dan buah dari kotoran yang nampak secara fisik, salah satu tujuan utama dari mencuci adalah menghilangkan kandungan pestisida yang umumnya menempel pada buah dan sayur selama proses produksi atau penanaman.

Hal ini memang tidak dapat dipungkiri, karena pestisida juga memiliki peranan untuk menjaga keamanan dan kuantitas buah.

buah-bit-doktersehat

Photo Credit : pexels.com

Sayangnya, meskipun hal ini sudah dipahami banyak orang, beberapa kesalahan saat mencuci masih tetap terjadi.

Kondisi ini menyebabkan buah dan sayur yang sudah dicuci menjadi masih memiliki kandungan pestsida pada bagian luar buah dan sayur. Hal ini tentu tidak kita harapkan terjadi, ya.

Untuk itu, selain memahami cara mencuci buah dan sayur yang mampu menghilangkan pestisida, penting bagi kita untuk mewaspadai kesalahan sepele yang sering dilakukan saat mencuci buah dan sayur yang membuat pestisida masih menempel.

Beberapa kesalahan sepele yang menyebabkan pestisida masih menempel pada buah dan sayur, adalah:

1. Tidak mencuci tangan sebelum mencuci buah dan sayur

Coba perhatikan apakah Anda sudah terbiasa mencuci tangan Anda dengan sabun dan air mengalir sebelum mencuci bahan makanan?
doktersehat-cuci-tanganHal ini kerap dilupakan, padahal mencuci tangan sebelum mencuci merupakan langkah awal yang bisa mendasari pencucian buah dan sayur yang bebas pestisida.

Tangan kita juga rentan terpapar bakteri, jika kita tidak mencuci tangn terlebih dahulu sebelum mencuci buah dan sayur, maka bukan tidak mungkin bakteri yang ada pada tangan menempel atau masuk dalam bahan makanan dan justru menyebabkan buah dan sayur semakin terkontaminasi bakteri.

2. Tidak mencuci pada air yang mengalir

Hanya merendam buah dan sayur lalu kemudian langsung meniriskannya, bukanlah cara mencuci yang tepat.

doktersehat-cuci-tangan

Photo credit : pexels.com

Meskipun Anda dianjurkan untuk merendam buah dan sayur pada cairan dengan bahan pencuci khusus, misalnya sabun khusus pencuci bahan makanan atau air cuka, namun sebelum dan sesudah merendam bahan makanan, mencucinya dengan air mengalir adalah suatu hal yang wajib dilakukan.

Mencuci dengan air mengalir sangat efektif membuang sisa kotoran yang menempel, karena sisa kotoran bisa larut dan ikut terbuang di aliran air.

3. Tidak menggosok buah dan sayur

Hanya mencuci atau merendam bahan makanan tanpa melakukan penggosokan bisa jadi penyebab pestisida tidak hilang sempurna pada bahan makanan.

doktersehat-sayuranBeberapa jenis pestisida bisa jadi menempel dengan jumlah dan konsentrasi yang cukup banyak pada bahan makanan.

Melakukan penggosokan secara lembut, dengan tangan, pada bahan makanan yang berkulit tipis, dan menggosok dengan menggunakan sikat khusus untuk bahan makanan yang berkulit tebal dan kasar, bisa Anda lakukan agar pestisida bisa benar-benar hilang.

4. Tidak mengeringkan buah dan sayur setelah mencucinya

Hanya meniriskan buah dan sayur setelah mencucinya dan tidak segera mengolah, mengonsumsi, atau menyimpannya, bisa jadi membuat bahan makanan yang tadinya sudah bersih dari pestisida, jadi terkontaminasi bakteri yang ada dalam jumlah banyak pada suhu ruang.

manfaat-buah-pir-doktersehat-1

Photo Credit: Pexels.com/mali maeder

Tidak hanya itu, adanya air bekas mencuci yang menempel pada bahan makanan juga menjadi tempat tumbuh kembang mikroba.

Untuk itu, buah dan sayur tetap bersih, usahakan segera mengolah atau mengonsumsi setelah mencuci. Jika ingin menyimpannya, usahakan simpan dalam kondisi kering dengan melakukan pengelapan di handuk atau lap bersih terlebih dahulu, ya.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi