Terbit: 10 February 2018 | Diperbarui: 8 April 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Jika Anda kerap mengeluhkan pusing-pusing atau sakit kepala, bisa jadi hal ini disebabkan oleh pola makan yang kurang sehat, tepatnya suka mengkonsumsi makanan manis. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Kerap Pusing atau Sakit Kepala? Bisa Jadi Karena Hobi Makan Ini

Menurut pakar kesehatan, gula adalah sumber energi utama bagi otak. Hal ini berarti, saat kita mengkonsumsi makanan manis, maka otak akan segera mengeluarkan reaksi. Yang menjadi masalah adalah, konsumsi makanan manis dengan berlebihan ternyata bisa membuat otak mengeluarkan reaksi negatif. Saat kita mengkonsumsi makanan manis dalam jumlah yang banyak dalam waktu singkat, kadar gula darah akan ikut naik dengan tajam. Kondisi ini dalam dunia medis disebut sebagai hiperglikemia yang akan membuat gula berkumpul di dalam darah. Padahal, insulin yang memiliki tugas mengolah gula tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dijadikan sumber energi otot. Hal ini ternyata membuat sel-sel tubuh tidak mendapatkan sumber energi dengan cukup, termasuk sel-sel yang ada di dalam otak. Otak yang tahu bahwa ada sumber energi yang dikonsumsi namun tak kunjung mendapatkannya akan mengalami gejala sakit kepala atau pusing.

Yang menjadi masalah adalah, kebiasaan mengkonsumsi makanan manis tak hanya akan membuat kita mudah terkena sakit kepala, namun juga meningkatkan risiko terkena diabetes, stroke, atau penyakit jantung. Penyakit-penyakit ini sangat mematikan dan sulit untuk diobati.

Kementerian Kesehatan RI menyarankan kita untuk membatasi asupan gula hanya 5 hingga 9 sendok teh saja setiap hari. Sayangnya, kadangkala kita tidak menyadari seberapa banyak gula yang kita dapatkan saat mengkonsumsi makanan manis seperti kue, permen, dan makanan lainnya. Karena alasan inilah ada baiknya kita membatasi asupan makanan manis seperti kue dan menggantinya dengan buah-buahan manis yang jauh lebih aman bagi kesehatan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi