Terbit: 9 November 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Mungkin banyak yang penasaran apa saja ciri-ciri cacingan, baik pada anak maupun orang dewasa. Sering juga kita temui orang tua yang khawatir ketika anaknya tidak mau makan, kurus, perut buncit, lemah, dan lesu.

Mengenali Ciri-Ciri Cacingan Berdasarkan Jenisnya

Jika mengalami hal-hal tersebut, para orang tua biasanya langsung mencurigai jangan-jangan anaknya mengalami cacingan. Penyakit yang satu ini memang tidak boleh dianggap remeh. Jika dibiarkan, bisa menurunkan tingkat kesehatan anak dan bahkan orang dewasa sekalipun. Oleh karena itu, mari kita sama-sama mengenali ciri-ciri cacingan, namun sebelumnya kita ketehui apa saja penyebab cacingan!

Penyebab Cacingan

Apa penyebab penyakit cacingan? Salah satu penyebab cacingan adalah makan daging setengah matang dari hewan yang terinfeksi, seperti sapi, kambing, atau ikan. Penyebab cacingan lain yang mungkin menyebabkan infeksi cacing usus meliputi:

  • Minum air yang terkontaminasi
  • konsumsi tanah yang terkontaminasi
  • Kontak dengan kotoran yang terkontaminasi
  • Sanitasi yang buruk
  • Kebersihan yang buruk

Cacing gelang biasanya ditularkan melalui kontak dengan tanah dan kotoran yang terkontaminasi. Setelah Anda mengonsumsi zat yang terkontaminasi, parasit masuk ke usus Anda. Kemudian mereka bereproduksi dan tumbuh di usus. Begitu mereka bereproduksi dan menjadi lebih besar dalam jumlah dan ukuran, gejala mungkin muncul.

Jenis Cacingan

Penyakit cacingan pada manusia biasanya disebabkan oleh parasit cacing yang hidup di usus besar dan usus halus. Cacing-cacing ini bisa bertahan hidup karena mendapat nutrisi dari menyerap darah di dinding usus dan sari makanan yang kita makan.

Cacing yang menyerang manusia setidaknya ada tiga macam (yang populer) antara lain:

  • Cacing kremi
  • Cacing gelang
  • Cacing pita

Hal itu penting dibedakan karena masing-masing memiliki ciri-ciri cacingan yang khas atau berbeda satu sama lain.

Ciri-ciri Orang Cacingan

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, setiap cacing akan menunjukkan gejala cacingan yang berbeda-beda. Lebih jelasnya, berikut ciri-ciri orang cacingan berdasarkan jenisnya:

1. Cacing kremi

Ciri ciri cacingan pada orang dewasa adalah rasa gatal di sekitar daerah anus atau vulva (kemaluan wanita). Gejala cacingan ini akan memburuk di malam hari ketika cacing kremi biasanya akan keluar dari permukaan tubuh untuk menaruh telurnya di sekitar anus/vulva. Cacing juga biasanya dapat terlihat di feses.

2. Cacing gelang

Jenis cacingan ini biasanya tidak menimbulkan gejala, meskipun untuk jenis toxocara canis dapat menyebabkan masalah penglihatan apabila terdapat di mata karena menimbulkan radang dan luka pada retina mata. Cacing gelang juga dapat berpindah ke bagian paru-paru hingga menyebabkan timbulnya batuk dan asma, serta menimbulkan bengkak di organ tubuh lain.

3. Cacing pita

Cacing ini dapat menimbulkan rasa sakit di daerah perut. Cacing pita dapat menutupi daerah otot, kulit, jantung, mata, dan otak.

Gejala Cacingan yang Terlihat secara Umum

Selanjutnya, kita juga perlu tahu gejala cacingan secara umum, seperti berikut ini:

  • Wajah agak pucat, lesu dan kurang bergairah
  • Kurus dan perut agak buncit
  • Berat badan tidak naik-naik meski nafsu makan tidak berkurang
  • Pada anak (bayi) tampak gelisah di malam hari dan sering-garuk pantat (bagian anus)
  • Sering mengalami gangguan lambung, mulas, diare, atau sulit buang air besar (seperti gejala penyakit maag)
  • Sering batuk

Apabila terjadi infeksi yang lebih lanjut menunjukkan cacing sudah berpindah tempat dari usus ke organ lain, sehingga menimbulkan kerusakan organ dan jaringan, dapat timbul gejala cacingan:

  • Demam
  • Adanya benjolan di organ atau jaringan tersebut
  • Dapat timbul reaksi alergi terhadap larva cacing
  • Infeksi bakteri
  • Kejang atau gejala gangguan syaraf apabila organ otak sudah terkena

Penanganan Cacingan

Terkadang memang sulit mendeteksi tanda-tanda cacingan, maka Anda harus rutin untuk minum obat cacing setiap enam bulan satu dosis yang sesuai dan dianjurkan. Jika Anda sudah mengetahui ciri cacingan bahkan sudah terkena cacingan, segera ke dokter!

Nantinya, akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut kejadian cacingan yang menyerang anggota keluarga. Ini akan efektif agar Anda bisa mendapatkan obat cacingan yang diresepkan dan sesuai.

Mengobati Cacingan

Obat cacingan yang mempunyai efek sebagai anti-parasit dapat digunakan. Ada 2 jenis obat cacingan yang biasa digunakan, yaitu:

1. Pyrantel pamoat

Dosis untuk pengobatan cacingan yang belum diketahui jenisnya adalah: Dewasa/anak-anak: 10 mg/kg BB, diberikan dalam dosis tunggal.

2. Mebendazole

Dosis untuk pengobatan cacingan yang belum diketahui jenisnya, sama dengan dosis diatas, yaitu: Dewasa/anak-anak: 10 mg/kg BB, diberikan dalam dosis tunggal.

Apabila ada anggota keluarga yang terkena cacingan, sebaiknya pengobatan juga diberikan untuk seluruh anggota keluarga untuk mencegah atau mewaspadai terjadinya penularan cacingan tersebut.

Selama masa pengobatan, hindari penularan cacingan ke anggota keluarga lain dengan cara mencuci tangan dengan sabun setiap habis ke toilet atau sebelum menyentuh makanan, hindari juga untuk menyentuh mulut dengan tangan yang belum dicuci.

Ada baiknya mencegah cacingan, dengan minum obat cacing setiap enam bulan satu kali. Ini sesuai dengan anjuran yang ada.

Mencegah Cacingan

Untuk mencegah cacingan, rajinlah mencuci tangan dengan sabun dan air hangat sebelum dan sesudah menggunakan toilet dan sebelum menyiapkan atau makan makanan.

Anda juga harus mempraktikkan tips kebersihan makanan berikut ini:

  • Hindari mengonsumsi ikan dan daging mentah
  • Masak daging hingga suhu setidaknya 145 ° F (62,8 ° C) untuk seluruh potongan daging dan 160 ° F (71 ° C) untuk daging dan unggas
  • Biarkan daging matang selama tiga menit sebelum mengonsumsinya
  • Bekukan ikan atau daging hingga -4 ° F (–20 ° C) setidaknya selama 24 jam
  • Cuci, kupas, atau masak semua buah dan sayuran mentah
  • Mencuci atau memanaskan kembali makanan yang jatuh ke lantai.

Jika Anda mengunjungi negara-negara berkembang, masak buah dan sayuran dengan air matang atau dimurnikan sebelum makan, dan hindari kontak dengan tanah yang mungkin terkontaminasi dengan kotoran manusia.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi