Salah satu hewan yang bisa menyebabkan manusia terkena penyakit adalah nyamuk. Simak penjelasan mengenai berbagai jenis nyamuk dan bahayanya bagi kesehatan tubuh, selengkapnya di bawah ini.
Jenis Nyamuk dan Bahayanya yang Harus Anda Waspadai
Meski memiliki ukuran yang kecil, nyamuk adalah jenis serangga yang bisa menjadi perantara terhadap berbagai jenis penyakit. Oleh karena itu, jangan menganggapnya sepele hewan ini. Satu gigitan saja, penyakit dan masalah kesehatan bisa menyerang Anda.
Berikut adalah beragam jenis nyamuk dan penyakit yang bisa terjadi, di antaranya:
1. Aedes Aegypti
Jenis nyamuk ini juga dikenal sebagai yellow fever mosquito yang dapat menyebabkan demam berdarah, chikungunya, dan infeksi virus Zika. Nyamuk ini umumnya menggigit di siang hari, hidup di daerah tropis/subtropis, dan banyak ditemukan di dalam ruangan.
2. Aedes Albopictus
Aedes albopictus diketahui dapat menyebabkan demam berdarah, chikungunya, dan dirofilariasis. Meski berasal dari Asia, serangga pengisap darah ini juga ditemukan di Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, Afrika, dan pulau-pulau di Samudra Pasifik/Hindia. Berbeda dengan Aedes aegypti, jenis nyamuk ini dapat bertahan hidup di iklim yang lebih dingin.
3. Anopheles
Nyamuk Anopheles bertelur dengan perangkat apung bawaan. Seperti semua nyamuk, telur nyamuk ini berkembang di dalam air, tetapi telur dari genus ini secara unik dilengkapi dengan pelampung di kedua sisinya.
Nyamuk betina umumnya bertelur 50-200 telur dan membutuhkan waktu sekitar dua hingga tiga hari untuk menetas. Nyamuk Anopheles gambiae menularkan malaria dan pada umumnya menggigit di malam hari.
4. Culex Quinquefasciatus
Spesies ini tidak hanya mengisap darah manusia, akan tetapi burung dan hewan mamalia. Nyamuk yang juga memiliki sebutan southern house mosquito berkembang di daerah tropis dan subtropis, serta diketahui menularkan virus West Nile.
5. Wyeomyia Smithii
Nyamuk ini merupakan satu-satunya spesies yang memiliki beberapa nyamuk betina yang menggigit dan yang lainnya tidak.
Jenis nyamuk yang membawa penyakit ini erat kaitannya dengan tanaman bromeliad dan kantong semar (pitcher plant). Nyamuk dewasa umumnya berkembang di bromeliad, tempat larva nyamuk berkembang.
6. Aedes Sollicitans
Sebagian besar nyamuk umumnya tidak bepergian jauh dari tempat berkembang biaknya, namun jenis nyamuk ini tidak seperti nyamuk lainnya, karena serangga ini tidak takut untuk bepergian jauh.
Nyamuk ini dapat melakukan perjalanan hingga beberapa kilometer untuk mengisap darah. Aedes sollicitans bisa menggigit manusia hingga berbagai jenis hewan secara agresif, baik di waktu siang atau malam
Nah, itulah berbagai jenis nyamuk dan bahayanya yang harus Anda waspadai.
Bagaimana Nyamuk Menjadi Perantara Terhadap Penyakit?
Nyamuk terinfeksi kuman dan kemudian menyebarkan kuman itu ke manusia atau hewan adalah proses yang kompleks.
Pertama, nyamuk mengisap darah dari orang atau hewan. Jika darahnya mengandung kuman, maka kuman tersebut harus berpindah dari usus nyamuk ke dalam tubuhnya. Nyamuk tidak menularkan semua jenis kuman, hanya kuman tertentu yang dapat tumbuh atau berkembang biak di dalam tubuh nyamuk.
Kuman berkembang biak di dalam tubuh nyamuk. Kemudian kuman berpindah dari tubuh ke kelenjar ludah tempat air liur dibuat. Proses ini memakan waktu 2-3 minggu.
Saat nyamuk menggigit orang atau hewan, kuman berpindah dari kelenjar ludah ke dalam darah orang atau hewan yang digigit. Setelah itu, manusia atau hewan yang digigit bisa sakit.
Kemampuan nyamuk untuk terinfeksi dan menyebarkan kuman tergantung pada:
- Jenis kuman.
- Kondisi lingkungan, seperti suhu.
- Jumlah kuman yang dimakan selama mengisap darah.
- Usia nyamuk.
Pada umumnya, nyamuk yang menggigit manusia adalah nyamuk betina. Hal ini dilakukan agar nyamuk mendapatkan zat besi dan protein yang terkandung di dalam darah untuk memproduksi telur, berkembang biak, dan terus memproses daur hidup nyamuk.
- Anonim. Mosquitoes. https://www.cdc.gov/mosquitoes/about/mosquitoes-in-the-us.html. (Diakses pada 26 Oktober 2021).
- Anonim. 6 Common Mosquito Types. https://www.raid.com/en-US/education/bug-basics/6-common-mosquito-types. (Diakses pada 26 Oktober 2021).