Donor darah adalah salah satu aktivitas yang memiliki manfaat sekaligus risiko. Meski seorang pendonor dapat saja mengidap gangguan kesehatan/penyakit, banyak orang yang bergantung dari pendonor darah untuk melanjutkan hidupnya. Simak penjelasan lengkap manfaat donor darah dan efek samping donor darah di bawah ini.
Manfaat Donor Darah
Perlu diketahui bahwa manfaat dan efek donor darah setiap orang berbeda-beda. Langkah awal yang harus dilakukan sebelum donor adalah dengan melakukan pemeriksaan terhadap penyakit yang berhubungan dengan tekanan darah dan penyakit menular
Mereka yang memiliki kondisi medis seperti AIDS dan hepatitis sebaiknya tidak mendonorkan darahnya. Selain itu, seseorang yang baru saja mendapatkan vaksinasi, baru menjalani operasi, penderita kanker, diabetes, pilek, hingga flu harus konsultasi dengan ahli kesehatan sebelum mendonorkan darah.
Berikut ini adalah manfaat donor darah yang berguna bagi kesehatan tubuh:
1. Menurunkan Risiko Serangan Jantung
Menurut sebuah penelitian, manfaat donor darah bisa mengurangi risiko serangan jantung hingga 88 % meski hanya dilakukan satu tahun sekali.
Perlu diketahui bahwa, tingginya kadar zat besi di dalam darah bisa mengerutkan pembuluh darah dan meningkatkan risiko serangan jantung lebih tinggi. Menguras endapan zat besi berlebih dengan menyumbangkan darah bisa menurunkan risiko masalah jantung.
2. Mengidentifikasi Masalah Kesehatan
Salah satu syarat untuk melakukan donor darah adalah terbebas dari penyakit berbahaya seperti HIV hingga hepatitis. Nah, untuk mengetahui status kesehatan, biasanya seseorang harus melakukan medical check up.
Sementara, medical check up gratis bisa dilakukan setahun dua kali ketika Anda ingin donor. Anda tidak perlu membayar karena prosedur ini gratis.
Selain gangguan kesehatan serius, gangguan ringan seperti tekanan darah rendah juga bisa membuat seseorang tidak bisa melakukan donor. Mendapatkan informasi mengenai kondisi kesehatan dapat membuat Anda lebih dini untuk melakukan penanganan.
3. Mencegah Terjadinya Hemokromatosis
Manfaat donor berikutnya adalah menurunkan risiko terjadinya hemokromatosis. Hemokromatosis adalah kondisi kesehatan yang timbul karena penyerapan zat besi berlebih oleh tubuh.
Kondis ini mungkin diturunkan atau mungkin disebabkan karena alkoholisme, anemia atau gangguan lainnya. Donor secara teratur dapat membantu mengurangi kelebihan zat besi. Pastikan syarat donor darah sudah memenuhi kriteria kelayakan donor.
4. Meredakan Stres
Jika memengaruhi kehidupan seseorang, hal itu bisa mengurangi tingkat stres dan membuat kondisi mental Anda lebih baik. Dampak lanjutannya hidup Anda akan dipenuhi oleh pikiran-pikiran positif.
Melakukan sesuatu yang baik untuk orang lain bisa membuat seseorang lebih bahagia. Kesehatan psikologis yang didapatkan ternyata juga bisa memengaruhi kesehatan fisik.
5. Membakar Kalori
Khasiat donor darah ini berguna bagi Anda yang ingin menurunkan jumlah kalori di tubuh karena bisa membakar sekitar 650 kalori. Meski begitu, pilihan mendonor darah untuk membakar kalori bukanlah alternatif pengganti olahraga.
6. Menurunkan Risiko Kanker
Dengan mendonorkan darah, simpanan zat besi dalam tubuh dipertahankan pada tingkat yang sehat. Pengurangan tingkat zat besi dalam tubuh telah dikaitkan dengan risiko kanker yang rendah.
7. Menjaga Fungsi Hati
Asupan makanan yang dipenuhi zat besi dapat meningkatkan kadar zat besi dalam tubuh. Padahal, tubuh memiliki proporsi yang terbatas untuk menyerap zat besi. Kelebihan zat besi bisa disimpan di jantung, hati, dan pankreas, yang pada gilirannya meningkatkan risiko sirosis, gagal hati, kerusakan pankreas, dan kelainan jantung.
8. Merangsang Tubuh Memproduksi Sel Darah Baru
Manfaat donorkan darah yang terakhir adalah merangsang produksi sel darah baru dan pada gilirannya membantu menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Efek Samping Donor Darah
Melakukan donor darah pada dasarnya aman dilakukan oleh orang dewasa yang sehat. Hanya saja beberapa orang dilaporkan mual, pusing, dan lelah usai melakukan donor. Jika ini terjadi, kondisi tersebut seharusnya hanya berlangsung beberapa menit.
Hubungi tenaga medis jika:
- Masih merasa pusing atau mual setelah minum, makan, dan beristirahat.
- Muncul benjolan dan mengeluarkan darah di lokasi jarum.
- Lengan sakit, mati rasa, atau kesemutan.
Berikut ini adalah efek samping donor darah lainnya yang bisa terjadi, di antaranya:
1. Muncul Memar
Selama proses donor, tekanan di tangan akan tinggi. Efek samping donor darah ini menyebabkan munculnya memar di tangan. Memar biasanya berwarna merah kebiruan dan tidak akan hilang dengan mudah selama 24 jam.
2. Terjadi Perdarahan
Setelah jarum dilepas dari pembuluh darah, petugas kesehatan akan memberikan kapas untuk ditekan agar darah tidak keluar. Pada beberapa kasus, darah di tangan kadang terus keluar meski sudah ditekan. Perdarahan ini bisa terjadi karena ada gangguan pada tubuh.
3. Nyeri di Bagian Pengambilan Darah
Efek samping donor darah yang umum terjadi adalah rasa nyeri. Bagian tangan yang diambil darahnya akan memunculkan rasa nyeri. Rasa nyeri biasanya akan muncul meski tidak signifikan. Apabila Anda tidak nyaman dengan nyeri yang terjadi, konsumsi obat pereda sakit yang mengandung acetaminophen.
4. Menurunnya Kemampuan Tangan
Bagian tubuh yang sering digunakan sebagai lokasi donor darah adalah tangan. Setelah donor selesai dilaksanakan, kemungkinan besar yang akan terjadi adalah menurunnya kemampuan tangan terutama di area di mana jarum disuntikkan.
Rasa lemas akan muncul meski terkadang tidak terlalu signifikan. Tenaga medis akan menyarankan Anda untuk menghindari aktivitas fisik yang intens atau mengangkat berat selama lima jam setelah mendonorkan darah.
Syarat Donor Darah yang Benar
Anda tidak bisa melakukan donor darah kalau tidak memenuhi beberapa syarat di bawah ini, antara lain:
- Tidak sedang sakit.
- Memiliki berat badan yang ideal atau minimal 45 kg.
- Berusia di atas 17 tahun.
- Tekanan darah normal dan tidak melebihi batas 180/110 mm. Jika tekanan darah cukup rendah, Anda juga tidak diperkenankan untuk ikut donor.
- Tidak sedang hamil, karena darah yang diambil cukup banyak dikhawatirkan bisa mengganggu kesehatan ibu dan janin.
- Tidak memiliki penyakit menular seksual dan penyakit kronis lainnya.
- Tidak ada pada tahap kecanduan miras dan obat-obatan terlarang.
Selain syarat-syarat seperti di atas, dalam satu tahun Anda hanya diperbolehkan melakukan donor sebanyak 2 kali saja. Lebih dari itu bisa menimbulkan gangguan pada tubuh.
- Cirino, Erica. 2017. The Disadvantages of Donating Blood. https://www.healthline.com/health/disadvantages-blood-donation#bleeding. (Diakses pada 6 September 2019).
- Flavin, Brianna. 2018. 6 Surprising Health Benefits of Donating Blood. https://www.rasmussen.edu/degrees/health-sciences/blog/surprising-health-benefits-of-donating-blood/. (Diakses pada 6 September 2019).
- Nagdeve, Meenakshi. 5 Impressive Benefits Of Blood Donation. https://www.organicfacts.net/health-benefits/other/blood-donation.html. (Diakses pada 6 September 2019).
- Nall, Rachel RN BSN CCRN. 2017. Advantages and disadvantages of donating blood. https://www.medicalnewstoday.com/articles/319366.php. (Diakses pada 6 September 2019).
- Santos-Longhurst, Adrienne. 2019. The Benefits of Donating Blood. https://www.healthline.com/health/benefits-of-donating-blood. (Diakses pada 6 September 2019).