Terbit: 20 August 2017 | Diperbarui: 3 June 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Cukup banyak orang yang memilih untuk menghabiskan waktu luangnya dengan menonton televisi atau serial drama selama berjam-jam lamanya. Memang, serial drama yang menarik bisa membuat kita sangat terhibur sehingga akhirnya lupa waktu saat menikmatinya. Sayangnya, menurut pakar kesehatan, kebiasaan berama-lama menonton serial drama ini ternyata bisa berimbas buruk bagi kesehatan.

Kecanduan Serial Drama Meningkatkan Resiko Insomnia

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh pakar kesehatan dari University of Michigan, Amerika Serikat, disebutkan bahwa kebiasaan menonton televisi atau tayangan video lainnya seperti serial drama dalam waktu yang lama akan meningkatkan resiko terkena masalah insomnia dan mudah lelah. Sebagai contoh, beberapa serial drama ternyata bisa mengaduk-aduk emosi kita sehingga membuat kitapenasaran dan terus ingin menontonnya. Padahal, hal ini juga akan membuat kewaspadaan kognitif kita meningkat dan akhirnya membuat kita tidak kunjung mengantuk.

Jan Van den Bulck, salah seorang peneliti yang terlibat, menyebutkan bahwa 80 persen dari 423 partisipan yang dilibatkan dengan usia antara 18 hingga 25 tahun adalah para penikmat tayangan televisi atau serial drama. Separuh dari mereka bahkan bisa menonton tiga atau empat episode serial drama dalam sekali menonton yang berarti membuat mereka tidak bergerak selama sekitar 3 jam. 98 persen dari mereka yang melakukannya ternyata mengalami penurunan kualitas tidur dengan signifikan sehingga mengalami rasa lelah dan gejala insomnia.

Van den Bulck menyebutkan bahwa saat kita menonton televisi atau menonton layar komputer saat menikmati serial drama, kita akan terpapar cahaya biru yang bisa membuat kita cenderung lebih terjaga dan tidak mudah mengantuk. Melihat adanya fakta ini, ada baiknya kita memang menjaga waktu menonton televisi atau serial drama agar tidak berlebihan sehingga tetap bisa menjaga kualitas tidur.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi