Terbit: 30 July 2021
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Kebiasaan yang membuat perut buncit penting untuk diketahui baik oleh pria maupun wanita. Kelebihan lemak di perut ini adalah sesuatu yang tidak sehat, karena meningkatkan risiko berbagai penyakit serius. Simak penjelasan lengkap mengenai kebiasaan apa saja yang bisa membuat perut membuncit.

8 Kebiasaan yang Membuat Perut Buncit (Sering Dianggap Sepele)

Berbagai Kebiasaan yang Membuat Perut Buncit

Sebelum menjelaskan mengenai hal-hal yang bisa membuat perut membuncit, perlu Anda ketahui bahwa lemak di perut memiliki dua jenis: visceral (lemak yang mengelilingi organ) dan subkutan (lemak yang berada di bawah kulit). Komplikasi kesehatan dari lemak visceral lebih berbahaya daripada memiliki lemak subkutan.

Meski begitu, Anda tidak perlu khawatir mengenai masalah kesehatan yang bisa terjadi. Perubahan gaya hidup dan pola makan dapat membantu menghilangkan penumpukan lemak di perut sekaligus menurunkan risiko terkena penyakit serius.

Berikut ini adalah beberapa kebiasaan yang membuat perut buncit, di antaranya:

1. Pola Makan yang Buruk

Sering mengonsumsi makanan manis seperti kue, permen, soda, atau jus buah dengan pemanis buatan, dapat menyebabkan:

  • Kenaikan berat badan.
  • Memperlambat metabolisme tubuh.
  • Kemampuan tubuh untuk membakar lemak menurun.

Sementara itu, diet tinggi protein dan karbohidrat juga dapat memengaruhi berat badan. Protein membantu seseorang merasa kenyang lebih lama, dan orang yang tidak memasukkan protein rendah lemak ke dalam makanannya dapat membuatnya mengonsumsi lebih banyak makanan.

Mengonsumsi makanan yang mengandung lemak trans tinggi juga dapat menyebabkan peradangan dan dapat menyebabkan obesitas. Lemak trans ada dalam banyak makanan, termasuk makanan cepat saji dan makanan yang dipanggang seperti muffin dan biskuit. Oleh karena itu, membaca label makanan dengan cermat sangat penting untuk melihat apakah makanan tersebut mengandung lemak trans.

2. Banyak Mengonsumsi Minuman Beralkohol

Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit hati dan peradangan. Sebuah studi mengungkapkan kaitan antara konsumsi alkohol dan obesitas. Seseorang yang mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan mengalami peningkatan berat badan di sekitar perut, khusunya pada laki-laki.

3. Kurang Olahraga

Kebiasaan yang membuat perut buncit berikutnya adalah jarang berolahraga. Gaya hidup yang tidak aktif membuat tubuh sulit untuk membuang lemak berlebih, terutama di sekitar perut. Apalagi jika Anda mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang Anda bakar, otomatis hal ini akan meningkatkan berat badan.

4. Stres

Hormon steroid atau kortisol membantu tubuh mengendalikan dan mengatasi stres. Saat seseorang berada dalam situasi berbahaya atau tekanan tinggi, tubuh akan melepaskan kortisol dan memengaruhi sistem metabolisme.

Keadaan ini biasanya membuat seseorang mencari makanan untuk kenyamanan saat merasa stres. Kortisol sendiri menyebabkan kelebihan kalori tetap berada di sekitar perut dan area tubuh lainnya.

5. Kurang Tidur

Sebuah studi menghubungkan penambahan berat badan dengan durasi tidur yang pendek. Kurangnya waktu tidur menurut studi ini juga berperan dalam kelebihan lemak di perut. Namun, kausalitas tidak dapat disimpulkan dari penelitian ini.

Durasi tidur yang pendek dikaitkan dengan peningkatan asupan makanan, yang mungkin berperan dalam pengembangan lemak perut. Selain itu, tidak cukup tidur juga berpotensi menyebabkan perilaku makan yang tidak sehat, seperti makan secara emosional.

6. Merokok

Para peneliti mungkin tidak menganggap merokok sebagai penyebab langsung dari lemak di perut, tetapi menduga kebiasaan ini sebagai faktor risiko.

Sebuah studi mengungkapkan bahwa, seorang obesitas yang memiliki kebiasaan merokok memiliki lemak perut dan visceral yang lebih banyak daripada penderita obesitas yang tidak merokok.

7. Diet Rendah Serat

Serat sangat penting untuk kesehatan yang baik dan mengendalikan berat badan. Beberapa jenis serat dapat membantu Anda merasa kenyang, menstabilkan hormon rasa lapar, dan mengurangi penyerapan kalori dari makanan.

Dalam sebuah studi observasional, asupan serat larut dikaitkan dengan pengurangan lemak perut. Untuk setiap peningkatan 10 gram serat larut, ada penurunan 3,7 % dalam akumulasi lemak di perut.

Sebuah penelitian lain mengungkapkan bahwa, biji-bijian berserat tinggi dikaitkan dengan pengurangan lemak perut, sementara biji-bijian olahan dikaitkan dengan peningkatan lemak perut.

8. Konsumsi Obat-Obatan

Kebiasaan yang membuat perut buncit yang sering kali tidak orang sadari adalah terkait dengan obat-obatan tertentu. Berbagai antidepresan, antipsikotik, obat anti-kejang, dan kortikosteroid, mungkin menjadi penyebab kenaikan berat badan.

Beberapa obat diabetes, seperti insulin, sulfonilurea, dan thiazolidinediones, ditemukan menyebabkan kenaikan berat badan yang signifikan bila dibandingkan dengan plasebo. Beta-blocker dan calcium channel blockers tertentu yang sering pasien gunakan untuk mengobati hipertensi, juga menyebabkan risiko peningkatan berat badan.

Penyakit yang Terkait dengan Perut Buncit

Jika Anda membawa kelebihan lemak di sekitar pinggang, Anda lebih mungkin untuk mengembangkan masalah kesehatan daripada bagian tubuh yang lain. Lemak perut, khususnya lemak visceral, dapat secara signifikan meningkatkan peluang mengembangkan sejumlah masalah kesehatan yang serius, seperti:

  • Penyakit kardiovaskular.
  • Beberapa jenis kanker.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Kolesterol LDL tinggi.
  • Kolesterol HDL rendah.
  • Sleep apnea.
  • Diabetes tipe 2.

Memahami dampak lemak di perut dan risiko yang terkait dengan bagian tengah tubuh yang lebih besar, dapat membantu Anda memulai program untuk mengurangi lemak perut dan meningkatkan kesehatan.

Terdapat banyak faktor yang berperan dalam lemak perut, ada yang bisa Anda kendalikan atau ada juga yang tidak bisa Anda kendalikan, seperti kemampuan membakar jumlah kalori, sistem metabolisme, distribusi lemak, genetik, hormon, dan stres.

Pada akhirnya, melakukan aktivitas apa pun untuk mengurangi lemak perut adalah cara terbaik untuk meminimalkan risiko terkena penyakit serius, seperti penyakit jantung dan gula darah. Pastikan untuk konsultasi dengan dokter jika Anda khawatir tentang perut buncit, terutama sebelum memulai rencana penurunan berat badan.

 

  1. Cadman, Bethany. 2021. How do you lose belly fat?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/323309. (Diakses pada 30 Juli 2021).
  2. Scott, Jennifer R. 2021. 7 Causes of Belly Fat. https://www.verywellfit.com/what-is-belly-fat-3496290. (Diakses pada 30 Juli 2021).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi