DokterSehat.Com- Kecelakaan maut yang terjadi di Tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat yang menewaskan 27 penumpang bus masih menjadi berita utama di media-media lokal. Bus bernopol F 7959 AA ini diduga mengalami rem blong sehingga membuatnya terguling saat melalui turunan tajam.
Banyaknya korban jiwa membuat banyak orang memberikan komentar atau pendapatnya di media sosial. Salah satu pendapat yang paling sering dikemukakan adalah perlunya penggunaan sabuk pengaman di kursi penumpang bus demi mencegah guncangan yang hebat sehingga bisa meminimalisir risiko kematian saat kecelakaan.
Hampir semua bus, khususnya bus ekonomi yang ada di tanah air hanya memiliki sabuk pengaman di kursi supir. Memang, sudah ada sebagian bus yang memiliki sabuk pengaman di bangku penumpang, namun, kebanyakan penumpang juga enggan memakainya karena dianggap merepotkan dan membatasi gerakan saat duduk. Dengan adanya sabuk pengaman, maka penumpang tidak akan mudah terlontar atau membentur benda keras di sekitarnya saat terjadi kecelakaan.
Dalam sebuah eksperimen yang dilakukan oleh International Institute for Highway Safety (IIHS), disebutkan bahwa sabuk pengaman memang bisa memberikan banyak manfaat andai terjadi kecelakaan. Bagi penumpang yang berada di bangku bagian belakang kendaraan dan tidak memakai sabuk pengaman, maka saat terjadi tabrakan, tubuhnya akan langsung membentur bagian belakang jok depannya dan hal ini bisa menyebabkan patah tulang atau bahkan kematian. Bahkan, jika penumpang di bangku depan tidak memakai sabuk pengaman, Ia bisa saja terlempar menembus kaca depan mobil.
Melihat adanya fakta ini, ada baiknya setiap penumpang bus memakai sabuk pengaman jika memang disediakan di bangku bus demi menjaga keamanan dan menurunkan risiko kematian atau cedera parah jika terjadi kecelakaan.