Terbit: 7 June 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Salah satu masalah kesehatan yang cukup meresahkan banyak orang adalah kolesterol tinggi. Penyakit ini bisa muncul akibat gaya hidup tidak sehat yang sayangnya masih banyak diadopsi masyarakat Indonesia. Untuk mengatasinya, kita bisa mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Hanya saja, terkadang dokter juga merekomendasikan kita untuk mengonsumsi obat penurun kolesterol.

Kapankah Kita Perlu Mengonsumsi Obat Penurun Kolesterol?

Mengenal lebih dalam obat penurun kolesterol

Pakar kesehatan menyebut obat kolesterol sebagai salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan kadar kolesterol tubuh yang sudah sangat tinggi sehingga dianggap membahayakan kesehatan. Salah satu jenis obat yang paling sering diberikan pada pasien kolesterol tinggi adalah obat statin.

Obat statin bisa membantu mencegah pembentukan kolesterol di liver. Hal ini tentu bisa mencegah penumpukan plak di dalam pembuluh darah yang bisa menyebabkan penyumbatan aliran darah, salah satu pemicu utama dari stroke dan penyakit jantung yang mematikan.

Obat statin mampu menurunkan kadar trigliserida serta kolesterol jahat. Obat ini juga bisa merangsang produksi kolesterol baik sehingga tentu akan membuat kondisi jantung dan pembuluh darah semakin membaik.

Beberapa jenis obat statin yang biasanya direkomendasikan oleh dokter adalah lovastatin, pitavastatin, atorvarstatin, rosuvastatin, pravastatin, simvastatin, serta fluvastatin. Meskipun jenisnya berbeda-beda, pakar kesehatan menyebut efek dari obat statin cenderung sama. Hanya saja, kita tetap harus mengikuti resep dokter untuk mendapatkan obat penurun tekanan darah yang tepat dan tidak boleh sembarangan membelinya.

Kapan harus mulai mengonsumsi obat penurun kolesterol?

Pakar kesehatan menyebut hasil pemeriksaan kolesterol darah menjadi pertimbangan kapan kita perlu mengonsumsi obat penurun kolesterol atau tidak. Jika kita tidak memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter namun langsung mengonsumsinya begitu saja, dikhawatirkan akan menyebabkan efek samping yang tidak bisa disepelekan.

Berikut adalah beberapa jenis orang yang biasanya direkomendasikan untuk mengonsumsi obat penurun kolesterol.

  1. Orang dewasa dengan kadar kolesterol jahat sudah sangat tinggi

Orang dewasa yang memiliki usia 40 hingga 75 tahun yang memiliki kadar kolesterol jahat yang sangat tinggi, yakni sekitar 70 hingga 189 mg/dL biasanya diminta untuk mengonsumsi obat penurun kolesterol demi mencegah penyakit jantung atau stroke dalam jangka panjang. Apalagi jika mereka juga memiliki riwayat memiliki diabetes, hipertensi, dan aktif merokok.

  1. Orang dengan riwayat penyakit kardiovaskular

Jika kita memiliki riwayat memiliki masalah kesehatan jantung dan pembuluh darah seperti terkena masalah aterosklerosis, stroke, serangan jantung, dan lain-lain, maka dokter akan merekomendasikan kita untuk mengonsumsi obat penurun kolesterol.

  1. Orang dewasa muda dengan kadar kolesterol sangat tinggi

Siapa bilang kolesterol tinggi hanya rentan menyerang orang-orang dewasa tua atau lansia, mereka yang berusia muda juga rentan mengalami masalah kesehatan ini dan komplikasinya. Sebagai contoh, jika usia kita lebih dari 21 tahun namun memiliki kadar kolesterol jahat lebih dari 190 mg/dL, maka dokter akan menyarankan kita mengonsumsi obat penurun kolesterol demi mencegah komplikasi layaknya penyakit jantung atau stroke.

Adakah efek samping dari obat penurun kolesterol?

Pakar kesehatan dr. Patrick McBride dari University of Wisconsin School of Medicine, Amerika Serikat menyebut konsumsi obat penurun kolesterol selama 2 atau 4 minggu sudah mampu menurunkan kadar kolesterol total dengan efektif. Hanya saja, kita juga bisa mendapatkan efek samping dari obat-obatan ini layaknya sakit kepala, naiknya kadar gula darah, nyeri pada otot, hingga kerusakan hati. Karena alasan inilah konsumsi obat ini harus sesuai dengan resep dokter demi mencegah efek samping tersebut.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi