Jenis perban tertentu memiliki fungsi untuk penyembuhan berbagai jenis luka. Tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran, perban biasanya digunakan untuk melindungi luka dan pemulihan cedera otot dan sendi. Selengkapnya simak tentang berbagai macam perban di bawah ini!
Jenis Perban dan Fungsinya
Luka tertentu juga harus menggunakan perban yang tepat agar pengobatannya berjalan lancar. Beberapa jenis perban untuk pengobatan berbagai jenis luka, di antaranya:
1. Perban Strip
Ketika menutupi luka kecil pada permukaan datar, perban strip adalah pilihan pertama. Luka superfisial seperti luka kecil dan goresan, biasanya diobati dengan perban strip. Biasa disebut sebagai band-aid atau pembalut luka, fungsi perban ini dapat mencegah area luka dari infeksi dan membantu penyembuhan.
Perban strip ini juga menghentikan perdarahan pada luka yang dangkal dan mencegah keparahan luka. Lutut, siku, dan tulang kering adalah beberapa area yang sering menggunakan perban strip.
2. Perban Gulung
Jenis perban ini juga dikenal sebagai perban bertekanan. Perban gulung biasanya digunakan untuk membalut kapas di area luka untuk kenyamanan dan perlindungan.
Perban gulung dari kasa adalah sejenis pembalut yang dililit dengan kuat di area luka. Tekanan yang dihasilkan oleh perban gulung di sekitar luka dapat membantu mengontrol perdarahan dan meningkatkan pembekuan darah.
Perban gulung terdiri dari tiga jenis berikut:
- Perban Kerlex. Ini adalah perban penyerap, tenunan yang longgar, dan sesuai untuk permukaan yang tidak rata seperti tangan, pergelangan tangan, siku, bahu, pangkal paha, lutut, pergelangan kaki, dan telapak kaki. Perban ini digunakan terutama untuk cedera perdarahan.
- Perban kasa. Perban kain katun yang menyerap dan longgar. Fungsi perban kasa digunakan terutama pada cedera perdarahan di lengan atas, lengan bawah, paha, dan kaki bagian bawah.
- Perban elastis. Perban ini terdiri dari kain dan elastis yang memungkinkan pasien bergerak dengan mudah. Perban ini cocok pada permukaan tidak rata dan memberikan tekanan merata pada area luka. Perban ini digunakan untuk memberikan tekanan dan membatasi gerakan.
3. Perban Tubular
Luka pada jari tangan dan kaki diobati menggunakan perban tubular karena bagian tubuh ini sering digunakan untuk beraktivitas. Perban tubular dibentuk sedemikian rupa sehingga tetap pada posisinya.
Jenis perban ini terlihat sangat mirip dengan tabung hampa dan memiliki fungsi yang ideal untuk menutupi cedera jari tangan dan kaki. Perban ini juga dapat digunakan untuk menjaga perban luka pada tempatnya.
Jadi, baik itu luka jari kaki, robekan di kulit, atau abrasi pada jari, kebanyakan orang selalu mengandalkan perban tubular untuk kenyamanan dan penyembuhan.
Sementara perban tubular besar dapat digunakan untuk membalut tungkai atau sendi seperti lutut, pergelangan tangan, pergelangan kaki, atau siku. Perban elastis dan berukuran besar ini tidak menghambat gerakan.
4. Perban Segitiga
Perban segitiga digunakan untuk merawat lengan yang patah dan bahu yang terkilir. Fungsi perban segitiga digunakan untuk membuat gendongan dengan menopang anggota tubuh yang patah atau terluka.
Misalnya, selempang tangan yang terbuat dari perban segitiga membantu mempercepat penyembuhan dengan membatasi pergerakan lengan yang terluka. Perban segitiga juga membantu menjaga pembalut luka untuk mengontrol perdarahan.
5. Perban Ujung Jari dan Buku-Buku Jari Tangan
Perban buku jari dan ujung jari yang dibentuk untuk melindungi cedera pada bagian-bagian tangan adalah cara yang tepat. Perban buku jari telah dibentuk sedemikian rupa agar melekat kuat pada area yang terluka.
Di sisi lain, diperlukan perban untuk ujung jari di sekitar jari yang sakit. Jenis perban ini tetap melekat dengan aman pada kontur ujung jari. Kedua balutan buku jari dan ujung jari ini dirancang untuk meregang dan tidak menghambat gerakan.
6. Perban Donat
Luka karena tertusuk benda diharuskan menggunakan perban donat. Perban donat adalah kasa steril yang dibentuk seperti donat. Cedera tertusuk benda disebabkan ketika barang menembus kulit dan tetap tertanam dalam jaringan kulit.
Meskipun diperlukan untuk mencabut benda yang masih menusuk, pertolongan pertama harus menggunakan perban donat di atas luka tusukan. Tujuannya adalah untuk menstabilkan benda tersebut pada tempatnya.
Jenis perban ini telah dirancang sedemikian rupa sehingga memampatkan area di sekitar area yang tertusuk, yang berfungsi untuk mencegahnya bergerak dan menyebabkan lebih banyak kerusakan.
7. Sterile Burn Sheet
Luka bakar darurat serius biasanya dirawat menggunakan sterile burn sheet atau perban steril untuk luka bakar. Perban ini dapat digunakan sebagai perawatan pertolongan pertama, sampai perawatan medis tiba untuk korban kecelakaan.
Perban ini sering digunakan dalam kombinasi dengan pembalut luka bakar. Perban berukuran 60 x 90 inci ini digunakan untuk menutupi luka bakar yang luas.
Sterile burn sheet adalah perban antiair, memberikan perlindungan terhadap kontaminan di udara, dan mencegah kondisi korban memburuk lebih lanjut.
Jenis perban ini terbuat dari serat jaringan laminasi non anyaman, perban berfungsi seperti penghalang terhadap infeksi pada luka bakar.
8. Perban Tensor
Cedera karena tekanan dan keseleo yang merusak ligamen dan serat otot, biasanya dirawat dengan perban tensor. Jenis perban ini dapat membungkus rapat area yang terluka untuk membantu penyembuhan.
Perban tensor dilengkapi dengan dua klip logam yang menahan pembungkusnya agar tetap di tempatnya. Perban elastis ini dapat dikencangkan dengan mengontrol tekanan, yang membatasi gerakan, mengurangi perdarahan, dan peradangan, sehingga mengurangi kemungkinan memperburuk cedera.
Cara Menggunakan Perban yang Benar
Setelah mengetahui berbagai jenis perban, penting untuk mengetahui bagaimana cara menggunakan perban dengan benar. Berikut panduan menggunakan perban untuk membantu merawat luka:
- Mencuci tangan. Membersihkan tangan dengan air dan sabun adalah langkah pertama yang harus dilakukan untuk membantu menghindari infeksi.
- Menghentikan perdarahan. Perdarahan pada luka kecil atau goresan biasanya akan berhenti dengan sendirinya. Jika diperlukan, beri tekanan lembut menggunakan perban atau kain bersih dan angkat sampai perdarahan berhenti.
- Membersihkan luka. Membilas luka di bawah air mengalir untuk mengurangi risiko infeksi. Cucilah sekitar luka dengan sabun untuk membersihkan kotoran yang menempel (jangan langsung pada luka). Anda juga bisa membersihkan kotoran dengan pinset yang dibersihkan dengan alkohol.
- Mengoleskan antibiotik atau petroleum jelly. Oleskan secara tipis-tipis salep antibiotik atau petroleum jelly untuk menjaga permukaan tetap lembap dan membantu mencegah jaringan parut. Bahan-bahan tertentu dalam beberapa salep dapat menyebabkan ruam ringan pada beberapa orang. Jika ruam muncul, hentikan penggunaan salep.
- Menggunakan perban yang tepat. Gunakan jenis perban yang sesuai untuk jenis luka untuk menutupi luka tetap bersih. Jika luka hanya berupa goresan kecil, biarkan saja terbuka.
- Perhatikan lilitan perban. Hindari membalut luka dengan kuat agar aliran darah tetap lancar dan menjaga sirkulasi udara pada era yang terluka. Perban elastis adalah pilihan yang bagus.
- Ikat ujung perban. Setelah membalut luka dengan kuat tapi tidak rapat, kencangkan ujungnya dengan melipatnya dan mengikat simpul di ujungnya. Perban juga dapat menggunakan peniti, pita, atau klip agar tidak longgar atau lepas.
- Rutin mengganti perban. Mengganti balutan perban setidaknya sekali sehari atau setiap kali perban basah atau kotor. Anda mungkin bisa menggunakan perban antiair untuk menghindari basah.
- Dapatkan suntikan tetanus. Segera suntik tetanus jika Anda belum mendapatkannya dalam waktu lima tahun terakhir dan lukanya dalam atau kotor.
- Perhatikan tanda-tanda infeksi. Segera temui dokter jika melihat tanda-tanda infeksi pada kulit atau di dekat luka, seperti kemerahan, rasa sakit yang meningkat, berair, kehangatan, atau pembengkakan.
Kapan Harus Pergi ke Dokter ?
Penggunaan perban yang telah dijelaskan di atas secara umum aman, namun segera periksakan ke dokter jika mengalami kondisi berikut ini:
- Merasa sakit atau kram pada tungkai di mana perban digunakan.
- Merasa kesemutan atau mati rasa yang tidak hilang setelah melepas perban.
- Tangan atau kaki tetap dingin atau pucat setelah melepas perban.
- Tidak adanya kemerahan pada sekitar balutan ketika pertama kali diterapkan.
- Memiliki pertanyaan atau masalah tentang cara menggunakan perban.
- Anonim. Tanpa Tahun. Different Types Of Bandages. http://www.safetyhow.com/index.php/Different_Types_Of_Bandages?action=print. (Diakses pada 5 Mei 2020)
- Anonim. 2017. First Aid: Types of Bandages. https://www.virtual-college.co.uk/resources/2017/10/first-aid-types-of-bandages
- Mayo Clinic Staff. 2019. Cuts and scrapes: First aid. https://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-cuts/basics/art-20056711. (Diakses pada 5 Mei 2020)
- Anonim. Tanpa Tahun. Treating Fractures in the Field. http://nursing411.org/Courses/MD0533_Treat_Fract_Field/6-01_Treat_Fract_Field.html. (Diakses pada 5 Mei 2020)
- Anonim. 2017. How do I apply a bandage?. https://www.nhs.uk/common-health-questions/accidents-first-aid-and-treatments/how-do-i-apply-a-bandage/. (Diakses pada 5 Mei 2020)
- Anonim. 2020. How to Use an Elastic Bandage. https://www.drugs.com/cg/how-to-use-an-elastic-bandage.html. (Diakses pada 5 Mei 2020)