Terbit: 22 June 2017 | Diperbarui: 6 June 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Ada cukup banyak jenis teh yang bisa kita pilih. Sebagai contoh, ada orang yang menyukai konsumsi teh tubruk karena bisa memberikan sensasi teh yang masih asli. Namun, kini kebanyakan orang lebih suka menggunakan teh celup karena lebih praktis untuk digunakan. Cukup hanya dengan mencelupkan teh ini di air panas, maka kita pun bisa dengan mudah menikmati teh yang nikmat tanpa perlu kerepotan dalam menyaring teh layaknya jika kita mengkonsumsi teh tubruk.

Jangan Terlalu Lama Mencelup Kantung Teh

Sayangnya, dibalik kemudahan dan praktisnya penggunaan teh celup ini, pakar kesehatan menyebutkan ada bahaya kesehatan yang mengintai andai kita terlalu lama mencelupkan kantung teh ini pada air panas. Padahal, kebanyakan orang akan membiarkan kantung teh ini hingga mengkonsumsinya atau bahkan hingga air teh mulai dingin. Menurut pakar kesehatan, beberapa jenis kantung teh ternyata tidak aman untuk dicelup pada air panas terlalu lama.

Jika saat kita mencelupkan kantung teh ke dalam air panas kita melihat ada gelembung kecil, pakar kesehatan menyarankan kita untuk segera menyingkirkannya dari teh tersebut. Dalam sebuah penelitian kesehatan, disebutkan bahwa gelembung tersebut adalah zat karsinogenik, zat berbahaya yang bisa menyebabkan gangguan pada proses biologis tubuh atau memicu penyakit kanker. Hal ini disebabkan oleh sebagian kantung teh yang ternyata dibuat dari bahan nilon yang kurang aman bagi kesehatan tubuh kita. Selain itu, ada pula sebagian kantung teh yang ternyata diolah dengan menggunakan zat epicholophdrin. Zat kimia ini disebut-sebut bisa menyebabkan gangguan pada sistem kekebalan tubuh atau kesuburan sehingga ada baiknya dihindari saja.

Untuk menghindari paparan-paparan zat yang tidak sehat tersebut, ada baiknya kita segera mengangkat kantung teh jika teh sudah terlihat merah. Namun, jika anda khawatir, tidak ada salahnya jika anda kembali menikmati teh tubruk yang jauh lebih aman.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi