Terbit: 6 September 2017
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Berlari adalah salah satu jenis olahraga yang disukai oleh banyak orang. Tak hanya mudah untuk dilakukan, olahraga ini bisa membuat tubuh menjadi lebih bugar sekaligus membantu menurunkan berat badan. Hanya saja, berlari bukanlah hanya tentang mengangkat kaki dan melesat begitu saja Kita harus memperhatikan berbagai hal lain seperti pemanasan, peregangan, hingga makanan dan minuman yang dikonsumsi sebelum atau setelah melakukannya. Pakar kesehatan menyarankan kita untuk menghindari berbagai hal ini setelah berlari.

Jangan Melakukan Hal Ini Setelah Berolahraga Lari

Tidak melakukan pendinginan
Kebanyakan orang langsung duduk-duduk begitu saja setelah berlari tanpa melakukan pendinginan. Padahal, hal ini bisa membuat otot-otot menjadi kaku. Kondisi ini disebabkan oleh otot yang masih dalam kondisi panas dan jantung masih berdenyut kencang namun tubuh sudah dalam kondisi santai. Lakukanlah pendinginan selama 10 menit agar otot dan juga saraf bisa berangsur-angsur menjadi lebih rileks.

Makan besar
Berlari memang bisa membuat tubuh menjadi lapar. Hanya saja, ada baiknya kita menjaga asupan makanan yang dikonsumsi setelah berlari agar tidak berlebihan. Jika kita melakukannya dengan berlebihan, maka proses pembakaran kalori yang terjadi saat berlari tentu menjadi percuma.

Tidak minum
Berlari bisa membuat banyak cairan tubuh yang terkuras sehingga tubuh pun menjadi lelah. Banyak orang yang sengaja tidak minum setelah berlari meskipun sudah merasa haus karena perut yang masih tidak nyaman dan takut merasakan mual. Padahal, sebaiknya kita segera minum air demi mengganti cairan dan elektrolit tubuh yang hilang sekaligus mencegah dehidrasi.

Tidak segera membersihkan keringat
Jika kita membiarkan tubuh berkeringat dalam waktu yang lama setelah berlari dan tidak segera membersihkannya, maka kita bisa memicu pertumbuhan bakteri dan jamur yang bisa menyebabkan masalah kulit seperti infeksi atau jerawat.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi