Terbit: 17 April 2025
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Mengonsumsi obat bersama dengan makanan biasanya bertujuan untuk menyiasati rasa pahit dari obat itu sendiri. Namun, makanan tertentu dapat mengganggu efektivitas obat yang kita minum. Lantas, makanan apa yang perlu dihindari saat minum obat? Cari tahu selengkanya di bawah ini!

Jenis Makanan yang Perlu Dihindari saat Minum Obat

Asupan Makanan yang Perlu Dihindari saat Minum Obat

Interaksi obat dengan makanan adalah reaksi terjadi apabila makanan tertentu yang Anda makan memengaruhi kinerja obat, termasuk kerja obat menjadi tidak efektif, tidak tepat sasaran, menimbulkan efek samping yang lebih parah dan dampak buruk lainnya.

Berikut adalah makanan tertentu yang mungkin berinteraksi dengan obat, di antaranya:

1. Makanan dan Minuman yang mengandung Kalsium

Jika Anda sedang mengonsumsi antibiotik, misalnya ampisilin, amoxicillin, kloramfenikol, antibiotik golongan tetrasiklin dan fluorokuinolon (contoh: siprofloksasin) sebaiknya jangan minum susu.

Jika Anda tetap ingin minum susu, tunggu sampai dua jam setelah atau sebelum minum obat. Susu dan produk olahannya serta suplemen; zinc, magnesium, zat besi, dapat menghambat penyerapan antibiotik.

Antibiotik bila berikatan dengan zat-zat tersebut dapat membentuk zat yang tidak larut dan tidak dapat diserap oleh tubuh. Akibatnya, obat menjadi tidak manjur dan kesembuhan menjadi lama.

Sebenarnya tidak semua obat berbahaya jika dikonsumsi berbarengan dengan susu. Ada juga beberapa jenis obat seperti obat-obat antiinflamasi non-steroid seperti asetosal dan ibuprofen dianjurkan diminum bersama susu atau pada waktu makan. Meskipun mengurangi kerja obat, tetapi efeknya dapat melindungi iritasi lambung, dan ini dirasa lebih bermanfaat.

2. Jeruk

Grapefruit atau buah jeruk dianggap mengganggu metabolisme obat-obatan tertentu dalam tubuh. Buah ini dikenal dapat meningkatkan penyerapan obat ke dalam aliran darah, sehingga meningkatkan konsentrasi obat dan meningkatkan risiko kerusakan hati serta kerusakan otot. Kendati demikian, mungkin Anda perlu menghindari grape jika Anda mengonsumsi obat untuk tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, penyakit tiroid, batuk, atau nyeri ulu hati.

3. Makanan Sumber Vitamin K

Dokter maupun apoteker harus menyarankan pasien yang mengonsumsi obat warfarin untuk menjaga asupan vitamin K yang konsisten dan menghindari mengnsumsi kangkung, bayam, dan sayuran hijau lainnya ke dalam makanan mereka.

Meskipun vitamin K sangat penting untuk produksi faktor pembekuan yang membantu mencegah pendarahan, tetapi antikoagulan seperti warfarin menimbulkan efeknya dengan menghambat vitamin K. Oleh karena  itu, meningkatkan asupan nutrisi dapat menghambat efek antikoagulan dan mencegah obat bekerja.

4. Produk Susu

Produk susu, seperti susu, yogurt, dan keju, dapat mengubah efektivitas antibiotik. Susu adalah sumber kalsium yang tinggi, yang dapat mengganggu beberapa obat antibiotik dan suplemen zat besi, mencegah penyerapannya dan menyebabkan sirkulasi yang kurang aktif dalam aliran darah.

5. Makanan Kaya Kandungan Tiramin

Penghambat monoamina oksidase (MAOI) adalah obat yang mengobati depresi dan gejala penyakit Parkinson, serta obat-obatan lain dapat mengganggu pemecahan tiramin, asam amino yang ditemukan dalam beberapa makanan. 

Kadar tiramin yang tinggi dalam aliran darah juga dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Makanan tinggi kandungan tiramin yang umum termasuk cokelat, daging olahan, keju tua atau matang, dan produk kedelai.

6. Licorice

Licorice mungkin dianggap seperti camilan yang tidak berbahaya jika dikonsumsi dengan obat tertentu, tetapi jika mengonsumsi Lanoxin (digoxin) untuk mengatasi gagal jantung kongestif dan irama jantung yang tidak normal, beberapa bentuk licorice dapat meningkatkan risiko keracunan Lanoxin. Licorice juga dapat mengurangi efek obat tekanan darah atau diuretik (pil air).

7. Alkohol

Sebaiknya jangan mengonsumsi obat-obatan dengan alkohol. Hal ini kemungkinan dapat menimbulkan efek interaksi yang berbahaya bahkan, terutama jika dikonsumsi dalam waktu yang berdekatan. 

Mengonsumsi obat dengan alkohol dalam waktu bersamaan dapat menyebabkan pendarahan internal, masalah jantung, dan kesulitan bernapas.

Itulah jenis makanan yang perlu dihindari jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu. Hal ini untuk menghindari efek interaksi obat dengan makanan. Sebelum mengonsumsi obat, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter tentang makanan maupun minuman yang perlu dihindari.

 

  1. American Heart Association. Medication Interactions: Food, Supplements and Other Drugs. https://www.heart.org/en/health-topics/consumer-healthcare/medication-information/medication-interactions-food-supplements-and-other-drugs (Diakses pada 16 April 2025)
  2. Everyday Health. 10 Common Food and Medication Interactions to Avoid. https://www.everydayhealth.com/diet-nutrition/common-food-and-medication-interactions-to-avoid/ (Diakses pada 16 April 2025)
  3. St. Lukes Health. Taking Medications? You May Need to Avoid These Foods. https://www.stlukeshealth.org/resources/taking-medications-you-may-need-avoid-these-foods (Diakses pada 16 April 2025)


DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi