Terbit: 16 February 2018
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Sering menahan kentut dalam penerbangan tidak ada dalam pikiran Anda, bukan? Namun itu benar-benar terjadi. Lantas mengapa ketika berada di ketinggian membuat penumpang sering kentut?

Ini Sebabnya Mengapa Penumpang Sering Kentut di Pesawat

Photo Credit: Quartz

Tapi pernahkah Anda mengalami perut terasa kembung di pesawat, sehingga membuat Anda sering kentut? Sekarang Anda akan mengetahui alasan yang tepat berdasarkan ilmu pengetahuan.

Berada di ketinggian, seperti melansir Express, memang benar-benar membuat penumpang sering kentut. Ini adalah fisika sederhana –tekanan turun di kabin dan udara harus melebar untuk mengisi ruang.

Efek ini bisa terjadi saat kita melihat botol plastik yang sedang terbang. Ini mengembang di ketinggian, karena udara di dalamnya perlu mengisi ruang, dan kemudian menurun saat pesawat turun dan tekanan kabin kembali normal.

Pesawat biasanya terbang di ketinggian antara 33.000 sampai 45.000 kaki atau 10.058 sampai 13.716 meter, di dalam kabin terasa seperti kita berada di antara 6.000 dan 8.000 kaki atau 1.829 dan 2.438 meter di atas permukaan laut.

Di daratan, tubuh manusia terbiasa dengan tekanan atmosfir 760 milimeter merkuri (mmHg), tapi ketika kita menerbangkan tekanan itu turun menjadi sekitar 565 mmHg. Saat ketinggian meningkat, tekanan menurun; Saat tekanan turun, volume meningkat.

Satu liter gas perlu mengisi 30 persen volume lebih besar di ketinggian. Dengan menerapkan peraturan ini ke perut, oleh karena itu tak terelakkan bahwa penumpang mungkin merasa agak kembung saat terbang. Dan gas itu harus menuju ke suatu tempat, yang menyebabkan perut kembung.

Lebih dari 60 persen pilot melaporkan bahwa mereka mengalami kebiasaan kentut di pesawat.

Penumpang yang sopan bisa mencoba dan menahannya selama penerbangan, tapi ini tidak dianjurkan.

Dokter Denmark Jacob Rosenberg, yang menulis tentang perut kembung dalam pesawat, mengatakan “Jika Anda masih muda dan sehat, itu bukan masalah, tapi bagi orangtua yang rentan, itu mungkin mengganggu fungsi jantung.”

Pakar kesehatan menyarankan, lebih baik kentut dikeluarkan daripada ditahan.

Jadi, mengapa di setiap pesawat tidak tercium bau meski hampir setiap orang kentut di sepanjang penerbangan?

Dr Rosenberg menyelidiki dan menemukan bahwa banyak maskapai menggunakan filter arang di air conditioner (AC) pesawat. Arang sangat berpori dan bisa menyerap berbagai bau, sehingga filter menghentikan bau dari sirkulasi.

Dia juga menyarankan penumpang untuk meminum obat, jika mereka yang merasa malu karena sering kentut dalam penerbangan.

Sebagai penangkal kentut, ternyata pakaian dalam yang terbuat dari campuran arang bisa jadi solusinya. Ini menyerap hampir 100 persen bau, menurut American Journal of Gastroenterology.

Penumpang juga bisa menghindari makanan yang mengandung serat tinggi dan memilih yang kaya karbohidrat. Makanan ini lebih cenderung menenangkan pencernaan, sehingga menyebabkan kentut tidak berbau.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi