Terbit: 27 March 2017
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Saat menyusui, payudara wanita cenderung mengalami perubahan berupa menjadi lebih besar, lebih penuh, dan juga lebih kencang. Kondisi ini tentu bisa membuat payudara wanita menjadi lebih indah dan membuat wanita lebih percaya diri. Sayangnya, karena digunakan untuk menyusui, payudara cenderung akan mengalami perubahan bentuk setelah fase menyusui ini selesai. Apakah ada cara yang bisa membuat wanita menjaga payudaranya tetap indah setelah menyusui.

Ini Caranya Agar Payudara Tetap Indah Setelah Menyusui

Menjaga pola makan
Banyak wanita yang ingin segera menurunkan berat badannya setelah melahirkan dengan cara menurunkan konsumsi makanan yang kaya akan lemak jenuh. Meskipun memang hal ini bisa menurunkan berat badan dengan signifikan, hal ini ternyata bisa memicu kerusakan kulit, termasuk di area payudara. Tanpa adanya lemak jenuh yang cukup, payudara ternyata bisa kehilangan bentuk sekaligus keelastisitasannya karena sering ditarik atau diregangkan saat menyusui. Tanpa adanya asupan lemak jenuh, payudara juga beresiko tinggi terkena stretch mark karena melimpahnya produksi ASI. Dengan adanya fakta ini, ada baiknya wanita menyusui tidak menghindari makanan yang memiliki kandungan lemak jenuh layaknya susu, telur dan daging jika ingin menjaga bentuk payudaranya.

Memperhatikan posisi bayi saat menyusui
Pastikan untuk menggunakan lengan untuk menopang tubuh bayi sehingga bayi tidak kesulitan atau bahkan harus menarik payudara saat menyusui. Dengan menahan posisi bayi dengan tepat, maka payudara pun bisa terjaga keindahan dan bentuknya hingga setelah fase menyusui.

Menyapih bayi di waktu yang tepat
Pakar kesehatan menyarankan ibu menyusui untuk tidak menyapih anaknya dengan mendadak andai ingin menjaga keindahan bentuk payudaranya. Biasanya, saat bayi mulai berusia tujuh hingga delapan bulan, mereka mulai menikmati asupan MPASI sehingga menurunkan frekuensi menyusuinya. Cobalah untuk terus memperhatikan penurunan frekuensi ini hingga bayi akhirnya benar-benar bisa disapih di usia sekitar dua tahun.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi