Terbit: 31 May 2017 | Diperbarui: 8 June 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Cukup banyak orang yang memilih untuk minum es saat berbuka puasa karena ingin mendapatkan sensasi segar yang akan segera menghilangkan rasa haus dan lapar setelah seharian tak mengkonsumsi makanan atau minuman apapun. Sayangnya, di balik kesegaran yang didapatkan karena minum es saat berbuka ternyata ada bahaya kesehatan bagi tubuh kita. Seperti apakah bahaya tersebut?

Ini Bahayanya Jika Kita Minum Es Saat Buka Puasa

Pakar kesehatan dr. Bahdar Johan, SpPD yang merupakan spesialis penyakit dalam dari rumah sakit Premiere di Bintaro, Jakarta, menyebutkan bahwa minum es saat berbuka puasa bisa membuat pembuluh darah menciut sehingga akan mengganggu gerakan peristaltik saluran pencernaan. Karena alasan inilah, meskipun bisa merasakan kesegaran, perut kita biasanya akan terasa kurang nyaman setelah minum es tersebut.

Daripada meminum es, dr. Bahdar menyarankan kita untuk mengkonsumsi minuman hangat saja saat berpuasa yang bisa menjaga gerakan peristaltik pada saluran pencernaan. Sebagai informasi, gerakan peristaltik adalah gerakan pada otot-otot saluran pencernaan yang memiliki bentuk layaknya gelombang dan mampu membuat makanan bergerak semakin masuk ke dalam saluran pencernaan. Tak hanya mengganggu gerakan peristaltik, minum es saat berbuka puasa juga akan cenderung membuat kita cepat merasa kenyang. Padahal, saat berbuka inilah kita seharusnya mendapatkan nutrisi dari berbagai makanan setelah seharian tidak mendapatkan asupan apapun.

Dr. Bandar juga meminta kita untuk tidak terlalu banyak mengkonsumsi makanan manis, terkecuali kurma dan buah-buahan. Jika kita mengkonsumsi kurma atau buah yang memiliki kandungan gula alami, maka kita tidak akan terlalu cepat menaikkan kadar gula dalam darah. Hal ini tentu tidak akan membuat kita beresiko terkena masalah diabetes yang berbahaya. Selain itu, ada baiknya kita juga tidak mengkonsumsi gorengan yang tidak sehat saat berbuka.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi