Terbit: 30 January 2018 | Diperbarui: 8 June 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Banyak orang yang mengaku sangat suka dengan aroma buku, baik itu buku yang masih baru ataupun yang sudah lama. Hanya saja, aroma buku yang sudah tua disebut-sebut jauh lebih nikmat untuk dihirup dan bisa memberikan sensasi tenang pada pikiran. Sebenarnya, mengapa kita bisa sangat suka dengan aroma buku?

Ini Alasan Mengapa Kita Suka Dengan Aroma Buku

Pakar kesehatan menyebutkan bahwa buku yang sudah lama ternyata memiliki bau yang berasal dari senyawa kimia yang ada dalam tinta, kertas, atau pengikat buku. Kertas ternyata dibuat dari bubur kayu yang kaya akan senyawa organik layaknya selulosa dan lignin yang bisa bereaksi pada kelembaban, panas, dan cahaya. Saat senyawa ini mulai terurai, maka akan keluar senyawa bernama organic volatile (VOC) yang sangat mudah menguap dan akhirnya kita hirup dan mampu menenangkan pikiran.

Proses pembuatan buku ternyata juga mempengaruhi aroma dari buku ini. Sebagai contoh, buku-buku baru cenderung dibuat dengan memakai bahan kimia yang modern layaknya hidrogen peroksida yang bisa membuat kertas menjadi lebih putih atau adanya bahan kimia alkyl ketene dimers yang mampu membuat kertas lebih tahan air dan tidak mudah sobek. Ternyata, adanya bahan-bahan ini juga mempengaruhi aroma yang keluar dari buku tersebut.

Yang menarik adalah, ada sebagian orang yang mengaku merasakan aroma seperti almond atau manis dari buku. Aroma almond berasal dari senyawa benzaldehid yang juga bisa ditemukan di kacang almond. Sementara itu, aroma manis didapatkan dari senyawa ethylbenzene dan aroma seperti bunga didapatkan dari senyawa 2-ethyl hexanol yang wangi.

Tak hanya lebih terasa saat buku sudah berusia tua, aroma buku ternyata juga bisa menandakan bagaimana buku ini dibuat dan apakah kondisi buku ini sudah pernah terpapar asap atau mengalami kerusakan karena sempat terkena air.

Kalau kamu sendiri, lebih suka aroma buku yang baru atau yang sudah lama?


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi