Terbit: 1 February 2017 | Diperbarui: 13 April 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Saat tidur, kita terkadang mengalami sensasi aneh berupa pikiran dan mata yang sudah sadar namun kita tak mampu menggerakkan badan atau mengeluarkan suara apapun. Masyarakat tanah air menyebut hal ini sebagai tindihan dan kerap kali mengaitkannya dengan hal-hal mistis atau adanya mahluk halus. Namun, menurut pakar kesehatan, tindihan ini sebenarnya adalah sebuah kondisi yang normal terjadi, apalagi jika kita berada dalam kondisi badan yang cukup kelelahan. Seperti apakah penjelasan medis tentang tindihan ini?

Ini Alasan Medis Dibalik Munculnya Tindihan Saat Tidur

Pakar kesehatan dr. Frandy Susatia, SpS menyebutkan jika tindihan juga kerap disebut sebagai fenomena dimana saraf pada tubuh berada dalam kondisi yang kaku sehingga tubuh pun kesulitan untuk digerakkan meskipun kita sudah sadar dari tidur. Penyebab dari kakunya saraf ini kerap kali adalah kurangnya asupan kalsium harian. Saat tubuh berada dalam kondisi kekurangan kalsium, tubuh akan cenderung lebih lemas, namun saraf justru akan mudah mengalami kondisi kaku dan menyebabkan kita terkena tindihan saat tidur. Padahal, normalnya orang yang sedang tidur seharusnya sarafnya juga berada dalam kondisi yang lemas dan rileks.

Menurut dr. Frandy, banyak orang yang mengalami kekurangan kalsium justru disebabkan oleh konsumsi karbohidrat yang berlebihan, apalagi jika kita mengkonsumsi makanan yang tidak sehat layaknya pizza atau minuman bersoda di malam hari. Hal ini ternyata bisa meningkatkan resiko terkena tindihan atau saraf kaku.

Melihat adanya fakta ini, ada baiknya kita tidak perlu panik andai terkena tindihan saat tidur. Tak perlu mengait-ngaitkannya dengan hal mistis yang justru bisa membuat kita ketakutan dan kesulitan untuk tidur kembali. Kita justru sebaiknya mulai memperbaiki asupan sehari-hari dengan memperbanyak kalsium dan menata ulang asupan karbohidrat agar saraf tidak mudah kaku di kemudian hari.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi