Terbit: 17 November 2016 | Diperbarui: 22 November 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Otoritas kesehatan dari Negeri Gajah Putih, Thailand, baru-baru ini mengkonfirmasi ada 33 kasus baru yang terkait dengan infeksi virus zika. Suwannachai Wattanayingcharoenchai, juru bicara Kementerian Kesehatan Thailand, menyebutkan jika kasus-kasus infeksi baru ini juga ditemukan di dua provinsi yang sebelumnya tidak pernah dikabarkan mengalami masalah virus zika. Hal ini berarti, kasus virus zika semakin meluas dan menyebabkan banyak kekhawatiran di masyarakat.

Infeksi Virus Zika di Thailand Semakin Meluas Dengan Ditemukannya 33 Kasus Baru

Banyak pakar kesehatan setempat yang menduga bahwa banyaknya masyarakat Thailand yang melakukan perjalanan jauh menuju ibukota Bangkok demi memberikan penghormatan terakhir pada mendiang Raja Bhumibol Adulyadej yang terlah meninggal pada bulan Oktober kemarin menjadi pemicu semakin meluasnya infeksi virus zika. Diduga, banyak orang yang tergigit nyamuk saat berada di ibukota dan pada akhirnya menularkan virus ini pada masyarakat di daerah setempat.

Suwannachai menyebutkan jika otoritas kesehatan Thailand tidak mungkin mencegah masyarakat yang ingin memberikan penghormatan terakhir pada raja yang dicintai. Namun, mereka sebenarnya sudah memberikan peringatan akan bahaya infeksi zika dan meminta masyarakat untuk memakai perlindungan tubuh agar tidak mudah terkena gigitan nyamuk. Namun, sepertinya hal ini masih belum cukup.

Sebagai informasi, Thailand adalah negara pertama yang ada di wilayah Asia Tenggara yang memberitakan adanya kasus bayi yang terlahir dengan kondisi mikrosefali atau penurunan ukuran kepala dan otak yang terkait dengan virus zika pada bulan September kemarin. Selain itu, setidaknya sudah ada 680 kasus infeksi virus zika yang muncul pada negara ini semenjak awal tahun. Meskipun begitu, otoritas kesehatan setempat menyebutkan jika sudah ada penanganan khusus untuk memberikan pencegahan infeksi virus zika pada wanita hamil dan para lansia yang memang memiliki resiko besar terkena infeksi ini.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi