Terbit: 2 November 2020 | Diperbarui: 6 April 2023
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Hormon prolaktin adalah hormon yang mempunyai peran penting dalam proses laktasi (menyusui). Selain itu, hormon ini juga memiliki fungsi lainnya seperti mendukung sistem reproduksi, sistem kekebalan tubuh hingga perilaku. Simak penjelasan lengkap mengenai fungsi hingga cara menurunkan hormon ini.

Hormon Prolaktin: Fungsi dan Cara Mengendalikannya

Apa Itu Hormon Prolaktin?

Prolaktin adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar pituitari. Sel laktotrof yang ada di kelenjar pituitari menghasilkan prolaktin, di mana ia disimpan dan kemudian dilepaskan ke aliran darah. Selain itu, prolaktin juga diproduksi oleh rahim, sel kekebalan, otak, payudara, prostat, kulit, dan jaringan adiposa.

Fungsi hormon prolaktin yang utama adalah membantu wanita menghasilkan susu setelah melahirkan. Fungsi spesifik prolaktin pada pria belum banyak diketahui. Namun, kadar prolaktin telah digunakan untuk mengukur kepuasan seksual baik pada pria maupun wanita.

Bagaimana Hormon Prolaktin Dikendalikan?

Salah satu pengatur utama produksi prolaktin dari kelenjar pituitari adalah hormon dopamin, hormon yang diproduksi oleh hipotalamus, bagian otak yang berada tepat di atas kelenjar pituitari. Dopamin menahan produksi prolaktin, jadi semakin banyak dopamin, semakin sedikit prolaktin yang dilepaskan. Prolaktin juga bisa meningkatkan sekresi dopamin, yang mana hal ini menciptakan putaran umpan balik negatif.

Selain dopamin, hormon estrogen juga memiliki peran penting untuk kadar prolaktin. Estrogen adalah pengatur utama prolaktin dan telah terbukti meningkatkan produksi dan sekresi prolaktin dari kelenjar pituitari.

Penelitian telah menunjukkan sedikit peningkatan prolaktin dalam sirkulasi darah wanita selama masa subur, selama hamil, dan setelah kehamilan, kondisi dimana kadar estrogen pada tubuh wanita berada pada titik tertinggi.

Selain dopamin dan estrogen, berbagai macam hormon lain dapat meningkatkan dan menurunkan jumlah prolaktin yang dilepaskan dalam tubuh, antara lain: hormon tirotropin, oksitosin, dan hormon antidiuretik.

Apa yang Terjadi Jika Tubuh Terlalu Banyak Prolaktin?

Terlalu banyak prolaktin yang beredar dalam darah disebut hiperprolaktinemia. Penyebab keadaan ini yang paling umum adalah kehamilan, obat-obatan yang mengurangi kerja dopamin dalam tubuh, kurangnya aktivitas kelenjar tiroid, dan tumor kelenjar hipofisis (prolaktinoma).

Gejala yang bisa dikenali dari kondisi ini adalah terganggunya produksi ASI, gangguan siklus menstruasi, gejala akibat defisiensi estrogen (pada wanita), atau defisiensi testosteron (pada pria). Sebagian besar penderita prolaktinoma dapat berhasil diobati menggunakan obat yang meniru kerja dopamin.

Apa yang Terjadi Jika Tubuh Terlalu Sedikit Prolaktin?

Terlalu sedikit prolaktin yang beredar di dalam darah disebut disebut hipoprolaktinemia. Keadaan ini sangat jarang terjadi dan dapat terjadi pada orang dengan hipofisis yang kurang aktif.

Penurunan jumlah prolaktin dapat menyebabkan produksi ASI tidak mencukupi setelah melahirkan. Kebanyakan orang dengan keadaan ini tidak memiliki masalah medis tertentu, meskipun bukti awal menunjukkan bahwa tubuhnya mungkin telah mengurangi respons imun terhadap beberapa infeksi.

Kadar Normal Hormon Prolaktin

Kesuburan seseorang dapat dipengaruhi oleh seberapa banyak prolaktin yang dimilikinya dalam darah. Seorang dokter dapat menyarankan perawatan yang mungkin dilakukan setelah tes kadar prolaktin.

Bagi Anda yang tidak hamil atau menyusui, kadar prolaktin dalam darah biasanya rendah. Kadar hormon diukur dalam nanogram per mililiter (ng/mL). Nilai normal prolaktin adalah:

  • Wanita: kurang dari 25 ng/mL (tidak hamil) dan 34 hingga 386 ng/mL (saat hamil).
  • Pria: kurang dari 17 ng/mL.

Seorang dokter mungkin merekomendasikan tes kadar prolaktin jika seseorang:

  • Memproduksi ASI saat tidak hamil atau menyusui.
  • Memiliki gejala pertumbuhan tumor jinak pada kelenjar pituitari.
  • Memiliki kelainan hipofisis lain.
  • Mengalami kemandulan atau menstruasi tidak teratur.
  • Memiliki kondisi kesehatan yang memengaruhi jumlah dopamin.

Gangguan Hormon Prolaktin

Kadar prolaktin yang rendah biasanya tidak menjadi perhatian baik bagi wanita atau pria. Namun, kadar prolaktin yang sangat tinggi (hiperprolaktinemia) dapat menimbulkan masalah yang serius.

Kadar prolaktin yang tinggi adalah normal selama kehamilan dan selama menyusui. Namun, keadaan ini juga bisa disebabkan oleh anoreksia nervosa, penyakit hati, penyakit ginjal, dan hipotiroidisme.

Kadar prolaktin yang tinggi juga bisa disebabkan oleh tumor hipofisis. Tumor ini dapat diobati secara medis atau lewat prosedur pembedahan.

Obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan kadar prolaktin tinggi. Obat psikiatri seperti risperidone, haloperidol, dan metoclopramide juga dapat meningkatkan hormon ini.

Beberapa penyebab stres umum juga dapat meningkatkan kadar prolaktin. Penyebab stres ini termasuk gula darah rendah, aktivitas olahraga berat, dan ketidaknyamanan ringan. Jika Anda mengetahui bahwa kadar prolaktin tinggi, Anda mungkin perlu menemukan cara untuk mengurangi stres dan menjaga gula darah tetap stabil.

Semanggi merah, fenugreek, atau adas dapat meningkatkan kadar prolaktin. Hindari makan apa pun dengan bahan-bahan tersebut jika ternyata tubuh memiliki kadar prolaktin yang tinggi.

Prolaktin dan Kesuburan

Dalam beberapa kasus, kadar prolaktin yang tinggi dapat menyebabkan kemandulan. Tumor yang muncul dari keadaan ini dapat menekan kelenjar pituitari dan menghentikan produksi hormon, kondisi yang dikenal dengan sebutan hipopituitarisme.

Pada pria, hal ini menyebabkan menurunnya dorongan seks dan kerontokan rambut yang ada pada tubuh. Pada wanita, hal ini bisa menyebabkan kemandulan. Kadar yang tinggi dapat mengganggu produksi normal hormon estrogen dan progesteron. Gangguan ini menyebabkan ovarium melepaskan sel telur secara tidak teratur atau berhenti sama sekali.

Jika Anda mengetahui bahwa Anda memiliki tingkat prolaktin yang tinggi, segera bicarakan dengan dokter tentang perawatan terbaik yang bisa dilakukan.

Cara Menurunkan Hormon Prolaktin

Agonis dopamin seperti bromocriptine adalah pengobatan yang paling umum untuk prolaktin tingkat tinggi. Obat-obatan ini membantu otak memproduksi dopamin untuk mengontrol kadar prolaktin yang tinggi. Obat ini juga bisa mengecilkan tumor prolaktinoma.

Selain itu, dokter mungkin menyarankan menggunakan cabergoline. Cabergoline adalah pengobatan prolaktinoma yang lebih baru dengan efek samping yang lebih ringan daripada obat lainnya. Bicaralah dengan dokter tentang obat ini jika Anda menghadapi efek samping yang parah dari perawatan lain, termasuk penggunaan bromocriptine.

Meski begitu tidak semua tingkat prolaktin akan merespons agonis dopamin dengan baik. Dokter juga mungkin menyarankan radioterapi jika obat-obatan tersebut tidak membantu menurunkan kadar prolaktin atau mengatasi prolaktinoma.

Sementara jika obat yang dikonsumsi tidak mengecilkan tumor, dokter mungkin menyarankan operasi. Pembedahan dapat dilakukan melalui hidung atau tengkorak bagian atas. Pembedahan dan pengobatan bersama dapat mengembalikan kadar prolaktin kembali normal.

Langkah-langkah lain yang dapat Anda lakukan untuk menurunkan kadar prolaktin meliputi:

  • Mengubah pola makan dan menurunkan tingkat stres.
  • Menghentikan olahraga atau aktivitas intensitas tinggi yang membuat kewalahan.
  • Menghindari pakaian yang membuat dada tidak nyaman.
  • Hindari aktivitas yang merangsang puting secara berlebihan.
  • Mengonsumsi suplemen vitamin B6 dan vitamin E.

Vitamin B6 adalah bagian dari proses produksi dopamin dan kadar yang lebih tinggi dapat menurunkan kadar prolaktin. Sedangkan vitamin E secara alami mencegah kenaikan kadar prolaktin. Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengubah asupan vitamin atau suplemen lain.

 

  1. Anonim. Prolactin. https://www.yourhormones.info/hormones/prolactin/. (Diakses pada 2 November 2020).
  2. Goldberg, Joanna. 2018. Prolactin Level Test. https://www.healthline.com/health/prolactin. (Diakses pada 2 November 2020).
  3. Sissons, Claire. 2018. Why is a prolactin level test done?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/322279. (Diakses pada 2 November 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi