Terbit: 9 August 2018 | Diperbarui: 9 June 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Salah satu penyakit yang sering menyerang masyarakat modern adalah hipertensi atau tekanan darah tinggi. Yang menjadi masalah adalah, jika dibiarkan, tekanan darah tinggi bisa berlanjut menjadi stroke, penyakit jantung koroner, atau bahkan gagal ginjal. Karena alasan inilah penderita hipertensi harus berhati-hati dalam menerapkan gaya hidupnya agar tidak sampai terkena penyakit berbahaya tersebut.

Punya Tekanan Darah Tinggi Tak Boleh Makan Garam?

Salah satu hal yang harus diperhatikan oleh penderita tekanan darah tinggi adalah konsumsi garam sehari-hari. Karena sangat khawatir dengan garam, banyak dari mereka yang bahkan sama sekali tidak mengonsumsinya sehingga tidak bisa menikmati makanan akibat rasanya yang cenderung hambar. Sebenarnya, apakah mereka memang tidak boleh lagi makan garam?

Menurut pakar kesehatan, penderita hipertensi ternyata masih boleh mengonsumsi garam dan tidak perlu mengkhawatirkan dampak buruk garam bagi kondisi tekanan darahnya. Hanya saja, konsumsi garam ini juga tidak boleh dilakukan dengan sembarangan.

Karena sudah mengalami tekanan darah tinggi, ada baiknya pemberian garam pada makanan diturunkan sehingga rasa makanan pun tidak benar-benar hambar. Sebagai contoh, penderita hipertensi sebaiknya membatasi konsumsi garam hingga 1 sendok teh atau sekitar 1.500 mg natrium saja setiap hari.

Tak hanya menurunkan pemberian garam pada masakan, penderita hipertensi juga harus cermat dalam mengecek camilan yang mereka konsumsi setiap hari karena banyak dari jajanan ini yang ternyata kaya akan natrium. Selalu cek label komposisi bahan pembuatannya demi mengetahui porsi aman untuk mengonsumsinya.

Penderita hipertensi juga harus sering-sering mengecek kondisi tekanan darahnya sendiri demi memastikan bahwa mereka bisa menjaga tekanan darahnya tidak melebihi batas normal. Dengan melakukan berbagai hal ini, maka risiko untuk terkena penyakit berbahaya pun bisa ditekan dengan signifikan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi