Terbit: 23 May 2019 | Diperbarui: 9 June 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Salah satu masalah kesehatan yang cukup banyak menyerang masyarakat Indonesia adalah hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hanya saja, di bulan puasa seperti sekarang ini, mereka biasanya masih diperbolehkan untuk menjalankan ibadah. Bahkan, ada yang menyebut puasa bisa membantu menurunkan tekanan darah. Sayangnya, ada sebagian penderita hipertensi yang justru mengalami kondisi kesehatan yang semakin parah saat puasa. Kok bisa?

6 Hal Penyebab Hipertensi Semakin Parah di Bulan Puasa

Penyebab hipertensi menjadi semakin parah saat puasa

Pakar kesehatan menyebut penderita hipertensi memang harus berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk menjalankan ibadahnya. Hanya saja, jika dokter sudah memperbolehkannya, pastikan untuk menjaga gaya hidup dan menghindari beberapa hal yang bisa membuat hipertensi menjadi semakin parah.

Berikut adalah beberapa hal yang bisa membuat hipertensi menjadi semakin parah di bulan puasa.

  1. Hobi mengonsumsi makanan kalengan

Di bulan puasa, banyak orang yang mencari makanan dan minuman yang praktis untuk dikonsumsi. Sebagai contoh, kita cenderung sering mengolah makanan kalengan seperti kornet, sarden, atau ahkan sayuran kalengan. Selain itu, kita juga sering mengonsumsi minuman bersoda atau minuman botolan yang menyegarkan.

Makanan kalengan dikenal luas tinggi kandungan natrium yang bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah. Selain itu, minuman kalengan atau botolan biasanya tinggi kandungan gula yang bisa menyebabkan peradangan pada pembuluh darah dan jantung. Hal ini tentu akan memperburuk kondisi hipertensi, bukan?

  1. Hobi mengonsumsi makanan tinggi lemak

Banyak orang suka mengonsumsi gorengan atau makanan cepat saji saat berbuka puasa karena bisa menyediakan rasa yang nikmat dan memuaskan. Masalahnya adalah, kandungan lemak yang tinggi ini bisa menyebabkan kenaikan tekanan darah dengan signifikan jika terlalu sering dikonsumsi.

  1. Sering mengonsumsi makanan tinggi garam

Terlalu sering mengonsumsi makanan dengan kandungan garam yang tinggi seperti keripik, biskuit, atau camilan lainnya juga bisa menyebabkan kenaikan tekanan darah. Hal ini tentu akan memperparah kondisi hipertensi.

  1. Hobi mengonsumsi makanan dengan bahan pengawet

Asinan, ikan asin, abon, selai kacang, dan berbagi makanan dengan kandungan bahan pengawet tinggi memang nikmat untuk dikonsumsi. Sayangnya, kandungan bahan pengawet ini justru bisa meningkatkan tekanan darah dengan cepat.

  1. Sering mengonsumsi mentega

Jika kita mengonsumsi makanan dengan kandungan kolesterol hewani yang tinggi seperti mentega, mayones, keju, kulit ayam, daging merah, dan jeroan saat bulan puasa, maka kondisi hipertensi bisa saja menjadi semakin parah.

  1. Sering mengonsumsi bumbu dengan kandungan natrium tinggi

Jika kita sering mengonsumsi bumbu dengan kandungan natrium yang tinggi layaknya MSG atau micin, kecap, saus tomat, dan tauco, maka risiko untuk terkena peningkatan tekanan darah akan meningkat di bulan puasa.

Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengendalikan hipertensi di bulan puasa

Pakar kesehatan menyarankan kita untuk menjaga tekanan darah selama bulan puasa dengan menerapkan gaya hidup sehat.

Berikut adalah beberapa gaya hidup sehat yang bisa kita lakukan.

  1. Mencukupi kebutuhan air putih

Meski tidak bisa makan dan minum seharian, bukan berarti kita tidak mencukupi kebutuhan air putih. Pakar kesehatan menyarankan kita untuk tetap mengonsumsi air putih dalam jumlah sekitar 8 gelas setiap hari demi mencegah dehidrasi dan menjaga tekanan darah. Saat sahur, kita bisa mengonsumsi 2 atau 3 gelas air dan sisanya dikonsumsi setelah berbuka puasa.

  1. Memperbanyak asupan buah dan sayur

Kandungan serat dan kalium yang tinggi di adlam sayur dan buah bisa menurunkan tekanan darah dengan efektif.

  1. Rutin berolahraga dan mendapatkan waktu istirahat yang cukup

Olahraga secara teratur bisa memperlancar sirkulasi darah. Selain itu, dengan mendapatkan waktu istirahat yang cukup setiap malam, risiko terkena stres dan peradangan penyebab kenaikan tekanan darah bisa ditekan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi