Terbit: 29 September 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Salah satu masalah kesehatan yang paling banyak diderita oleh masyarakat Indonesia adalah hipertensi atau tekanan darah tinggi. Yang menjadi masalah adalah, penyakit ini termasuk dalam pembunuh diam-diam karena gejalanya yang seringkali tidak terlihat. Banyak penderitanya yang tidak sadar jika kondisi tekanan darahnya sudah jauh di atas normal dan akhirnya membuat mereka rentan terkena penyakit jantung yang mematikan.

49 Persen Penderita Hipertensi Meninggal Karena Penyakit Jantung

Indonesian Society of Hypertension (InaSH) menyebutkan bahwa jumlah penderita hipertensi cenderung meningkat tahun demi tahun. Bahkan, berdasarkan data BPJS pada akhir 2017 silam, disebutkan bahwa kasus hipertensi dan penyakit lainnya yang terkait dengan kondisi ini seperti gagal ginjal, stroke, hingga penyakit jantung masih tinggi dan menyita banyak sekali dana negara demi pengobatan.

Pakar kesehatan dr. Tunggul Situmorang, SpPD-KGH menyebutkan bahwa hipertensi termasuk dalam penyakit yang memicu kerusakan organ dengan pembuluh darah, khususnya jantung, ginjal, dan otak. Bahkan, dr. Tunggul menyebutkan bahwa 49 persen penderita tekanan darah tinggi di Indonesia meninggal karena terkena penyakit jantung.

“Jika dibiarkan, hipertensi memicu sindrom metabolik yang akhirnya menyebabkan kerusakan jantung dan ginjal yang sangat mematikan. Semakin tinggi hipertensi, semakin cepat kemunculan gagal ginjal, ” ucap dr. Tunggul.

Selain penyakit jantung, hipertensi memang terkait dengan gagal ginjal. Bahkan, menurut dr. Tunggul, tekanan darah tinggi menjadi pemicu utama masalah gagal ginjal di Indonesia.

Demi mencegah datangnya masalah kesehatan ini, pastikan untuk mengendalikan tekanan darah dengan baik. Caranya adalah dengan mengendalikan kadar gula dan berat badan, menghindari asap rokok, rajin berolahraga, menurunkan asupan garam, dan memastikan untuk selalu mendapatkan waktu tidur yang cukup.

“Jika sampai hipertensi tidak terkendali, maka risiko untuk mengalami gagal ginjal kronis bisa meningkat. Memang, penyakit ini bisa diatasi dengan terapi pengganti ginjal seperti cuci darah atau dialysis dan transplantasi ginjal, namun, tentu saja hal ini tidak akan mampu menggantikan kondisi ginjal yang sehat,” ungkap dr. Tunggul.

Melihat adanya fakta ini, selalu pastikan untuk menjaga tekanan darah tetap normal demi kesehatan tubuh.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi