Terbit: 21 June 2019 | Diperbarui: 9 June 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Jika kita membahas tentang penyebab utama dari masalah hipertensi, hal pertama yang akan terpikirkan biasanya adalah konsumsi garam. Memang, kandungan natrium di dalam garam bisa membuat pembuluh darah menyempit sehingga membuat tekanan darah naik dengan signifikan, namun pakar kesehatan menyebut kebanyakan kasus hipertensi justru dipicu oleh gula, bukannya garam. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Bukan Garam, Hipertensi Justru Lebih Sering Dipicu Oleh Gula

Dampak konsumsi gula bagi tekanan darah tinggi

Berdasarkan sebuah penelitian yang dipublikasikan hasilnya dalam British Medical Journal (BMJ) pada Desember 2014, dihasilkan fakta bahwa hipertensi dan masalah kardiovaskular lainnya bisa ditekan risikonya jika kita mau menurunkan asupan gula.

“Selain memiliki kaitan dengan berat badan dan risiko diabetes, gula sebenarnya juga bisa memberikan pengaruh lebih besar bagi tekanan darah. Bahkan, dampaknya jauh lebih besar dari garam. Hal ini disebabkan oleh kandungan fruktosa monosakarida yang bisa meningkatkan tekanan darah dengan lebih cepat,” ungkap James di Nicolantonio, salah satu peneliti yang terlibat dari Saint Luke’s Mid America Heart Institute.

James menyebut sebagian pakar kesehatan ternyata masih memperdebatkan apakah penurunan asupan garam memang bisa memberikan pengaruh besar bagi tekanan darah. Hal ini disebabkan oleh pengaruh dari konsumsi gula pada hal yang sama.

Sebagai contoh, penelitian ini membuktikan bahwa penurunan asupan garam hanya akan memberikan dampak penurunan tekanan darah yang cenderung kecil. Bahkan, jika penurunan asupan garam ini sangat ekstrem, bisa jadi akan kurang baik bagi kesehatan tubuh.

Penelitian ini juga membuktikan bahwa konsumsi 74 gram fruktosa dalam sehari sudah mampu memicu peningkatan tekanan darah hingga 77 persen. Hal ini berarti, kebiasaan mengonsumsi makanan atau minuman manis memang bisa memicu hipertensi.

“Ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa konsumsi gula bisa memberikan pengaruh besar bagi risiko penyakit kardiovaskular. Gula pada minuman manis misalnya, bertanggung jawab pada 180 ribu kematian setiap tahun,” ungkap James.

Bagaimana dengan gula alami yang ada di dalam buah-buahan?

James menyebut kasus hipertensi di seluruh dunia meningkat dengan signifikan, khususnya di kalangan generasi muda. Hal ini disebabkan oleh konsumsi gula yang juga semakin meningkat. Sebagai contoh, konsumsi minuman manis dan minuman bersoda yang semakin meningkat terkait dengan hal ini.

Beruntung, gula alami yang bisa kita dapatkan dari sayur dan buah-buahan tidak akan menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan, khususnya bagi tekanan darah. Hal ini berarti, kita lebih disarankan untuk mengonsumsi makanan sehat ini jika memang ingin menjaga tekanan darah tetap seimbang.

Cara lain yang bisa dilakukan untuk mencegah hipertensi

Selain dengan membatasi konsumsi garam dan gula, pakar kesehatan menyebut ada beberapa hal yang bisa kita lakukan demi mencegah masalah hipertensi.

Berikut adalah beberapa cara tersebut.

  1. Mengubah pola makan menjadi lebih sehat

Cobalah untuk menurunkan konsumsi makanan olahan seperti sosis dan nugget, makanan kemasan, atau makanan kalengan. Perbanyak asupan makanan tinggi kalium seperti daging ikan, susu, pisang, dan makanan yang tinggi kandungan serat. Selain itu, perbanyak asupan air putih dan cobalah untuk menurunkan asupan lemak jahat dari gorengan atau makanan bersantan.

  1. Rajin berolahraga

Rajin berolahraga terbukti mampu membuat sirkulasi darah menjadi lebih lancar dan menyehatkan pembuluh darah. Hal ini bisa berimbas positif bagi risiko tekanan darah. Lakukanlah setidaknya 30 menit setiap hari demi mencegah hipertensi.

  1. Hindari alkohol dan rokok

Rokok dan alkohol memiliki kandungan yang bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah. Sering mengonsumsinya juga akan membuat risiko hipertensi meningkat sehingga sebaiknya kita hindari.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi