Terbit: 21 April 2019 | Diperbarui: 9 June 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Banyak orang yang menyebut hipertensi atau tekanan darah tinggi sebagai masalah kesehatan yang mempengaruhi kondisi tubuh dengan signifikan. Salah satu dampaknya adalah bisa menyebabkan susah tidur atau insomnia. Apakah anggapan ini memang sesuai dengan fakta medis?

Hipertensi Bisa Memicu Susah Tidur?

Kaitan antara hipertensi dengan susah tidur

Pakar kesehatan menyebut banyak penderita hipertensi yang mengaku mengeluhkan masalah insomnia ini. Biasanya mereka mengeluhkan sensasi pusing atau sakit kepala yang akhirnya membuat tubuh tidak bisa rileks dan akhirnya sulit untuk terlelap.

Beruntung, hal ini ternyata tidak selalu dialami oleh seluruh penderita hipertensi. Banyak penderita penyakit ini yang tetap bisa tidur dengan nyenyak setiap malam. Hanya saja, jika tekanan darah memang sudah berada dalam kondisi yang sangat tinggi, yakni sudah melampaui 140/90 mmHg, maka risiko untuk mengalami masalah susah tidur semakin meningkat.

Masalahnya adalah jika sampai kita mengalami susah tidur, maka risiko untuk terkena peningkatan tekanan darah juga semakin meningkat. Hal ini berarti, jika penderita hipertensi mengalami insomnia, mereka juga lebih rentan mengalami komplikasi layaknya serangan jantung, stroke, dan lain-lain.

Berbagai komplikasi yang bisa disebabkan oleh hipertensi jika tidak ditangani dengan baik

Selain bisa menyebabkan datangnya insomnia, pakar kesehatan menyebut hipertensi yang sudah tidak bisa lagi dikendalikan mampu memicu berbagai macam komplikasi yang berbahaya.

Berikut adalah berbagai macam komplikasi tersebut.

  1. Penyakit jantung

Salah satu komplikasi yang paling sering terjadi pada penderita hipertensi adalah penyakit jantung. Hal ini disebabkan oleh tekanan darah yang semakin tinggi bisa menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan jantung dengan signifikan. Jika sampai hal ini terjadi, maka dinding pembuluh darah cenderung semakin tebal demi memastikan darah tetap bisa mengalir. Sayangnya, kondisi ini justru membuat jantung harus bekerja dengan semakin keras.

Pakar kesehatan menyebut hiperetnsi yang tidak terkendali bisa meningkatkan risiko gagal jantung hingga 4 kali lebih besar. Selain itu, risiko untuk terkena kematian dini akibat stroke meningkat hingga 2 kali lipat.

  1. Stroke

Stroke terjadi akibat pecahnya pembuluh darah yang menuju otak. Jika sampai hal ini terjadi, maka otak tak lagi mampu berfungsi sebagaimana mestinya dan mengalami kematian sel. Hal ini bisa mempengaruhi koordinasi tubuh dan organ. Bahkan, dalam banyak kasus stroke juga bisa menyebabkan kematian.

Tingginya tekanan darah bisa membuat pembuluh darah rusak dan akhirnya memicu masalah kesehatan ini.

  1. Penyakit ginjal

Hipertensi ternyata juga bisa mempengaruhi kinerja ginjal dengan signifikan. Tingginya tekanan darah akhirnya mempengaruhi kondisi pembuluh darah menuju organ yang fungsinya menyaring berbagai macam limbah dan racun ini. Jika sampai ginjal tidak mendapatkan asupan darah yang cukup, maka akan terjadi kerusakan nefron yang bisa berimbas pada datangnya gagal ginjal kronis.

Jika sampai ginjal tak lagi berfungsi, maka tubuh tidak lagi mampu menyaring berbagai macam limbah dan zat sisa. Hal ini bisa menyebabkan kematian.

  1. Gangguan penglihatan

Banyak orang yang tidak menyangka jika hipertensi mampu mempengaruhi kondisi kesehatan mata dengan signifikan. Hal ini disebabkan oleh tekanan darah yang menuju bagian mata yang mengalami gangguan. Bahkan, bisa jadi pembuluh darah menuju mata pecah dan akhirnya membuat mata tak lagi mendapatkan darah dengan cukup sehigga menyebabkan hilangnya penglihatan.

Jika sampai kita mengalami masalah susah tidur karena tingginya tekanan darah, sebaiknya kita memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter demi mendapatkan tips atau obat yang mampu menurunkan tekanan darah ke kondisi normal lagi.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi