Terbit: 15 December 2017
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Berdiri adalah postur tubuh alami dan dengan sendirinya tidak menimbulkan bahaya kesehatan tertentu. Namun, berdiri terlalu lama secara teratur dapat menyebabkan kaki sakit, pembengkakan kaki, varises, kelelahan otot secara umum, nyeri punggung bawah, kekakuan di leher dan bahu serta masalah kesehatan lainnya, dilansir dari Canadian Centre Ocupational Health and Sefety (CCOHS).

Hati-Hati, Terlalu Lama Berdiri di Dalam Kereta Sebabkan Masalah Kesehatan

Seperti yang disebutkan di atas adalah keluhan umum dari seorang penjual, operator mesin, pekerja perakitan dan kegiatan lainnya yang mengharuskan seseorang berdiri seperti pada sebagian penumpang kereta.

Berbicara berdiri di angkutan massal seperti kereta, nampaknya menarik untuk dibahas. Mengingat moda transportasi Commuterline Jabodetabek ini sedang digemari para pekerja sebagai angkutan umum andalan.

Angkutan kereta api saat ini makin dipercantik, dari segi fasilitas maupun kenyamanan bagi penumpang. Maka tak heran, di dalam gerbong Commuterline selalu disesaki penumpang hingga mereka rela berdiri berjam-jam demi tiba tepat waktu di tempat kerja.

Nah, untuk menjaga tubuh dalam posisi berdiri membutuhkan usaha yang cukup berotot. Berdiri secara efektif mengurangi suplai darah ke otot yang terisi. Aliran darah yang tidak mencukupi mempercepat timbulnya kelelahan dan menyebabkan nyeri pada otot-otot kaki, punggung dan leher – inilah otot yang digunakan untuk mempertahankan posisi tegak lurus.

Sering berdiri tanpa sedikitpun dengan sesekali berjalan kaki, menyebabkan darah menyatu di kaki. Saat berdiri terus berlanjut selama periode yang lama, hal itu bisa menyebabkan radang pembuluh darah. Peradangan ini dapat berkembang dari waktu ke waktu hingga varises kronis dan nyeri.

Berdiri berlebihan juga menyebabkan sendi di tulang belakang, pinggul, lutut dan kaki untuk sementara tidak bergerak atau terkunci. Imobilitas ini kemudian dapat menyebabkan penyakit rematik karena kerusakan degeneratif pada tendon dan ligamen – struktur yang mengikat otot ke tulang.

Seperti penumpang benama Rani (25), yang setiap hari menggunakan Commuterline jurusan Bogor-Jakarta. Ia membutuhkan waktu satu jam lebih dari saat menunggu kereta datang hingga sampai di tujuan. Rani mengeluhkan merasa sakit di beberapa bagian tubuhnya, terutama kaki dan tangganya yang menopang dan menahan bobot tubuhnya saat berdiri dan berdesakan.

“Kalau lagi capek banget misalnya, pulang kerja itu suka pegel saat di dalam keretanya. Waktu turun apalagi, telapak kaki terasa sakit dan keram,” ujar Rani.

Menurut dr. Eko Budhidarmaja, saat dihubungi melalui telepon, Selasa, 12 Desember 2017, terlalu lama berdiri yang paling terdampak pada tubuh adalah pada sendi lutut dan ankle, karena menopang sekitar 90 persen berat massa tubuh, terlebih pada orang yang overweight atau obesitas.

Jarak tempuh berjam-jam di Commuterline bisa saja Anda menahan kencing, karena mengejar waktu untuk sampai tujuan. Namun itu tidak baik, justru akan membahayakan kondisi tubuh Anda.

“Berdiri berdesakan pada tempat yang sempit bisa menyebabkan orang cenderung menahan kencing dan rawan terjadi infeksi saluran kemih,” kata dr Eko Budhidarmaja.

Sementara itu, suhu udara di kereta cukup dingin oleh AC atau mesin pendingin ini dapat memicu dehidrasi dan kelelahan. Untuk itu disarankan Anda harus cukup minum.

Berdesakan dengan banyaknya penumpang lain juga rawan tejadi penularan flu. Karena itu sebaiknya Anda menggunakan masker, baik saat kondisi fit maupun sedang flu atau batuk.

Sebelum menggunakan kendaraan umum, alangkah baiknya mempersiapkan diri dengan sarapan dan minum yang cukup agar Anda nyaman saat dalam perjalanan.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi