Terbit: 18 July 2015
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Waspadalah Anda yang sering mendengkur alias ngorok. Bukan saja bisa mengganggu teman tidur, tapi juga membahayakan nyawa Anda. Bagaimana mengatasinya?

Sekitar 25 persen orang dewasa punya kebiasaan mendengkur alias jagoan ngorok. Namun sebenarnya, hampir lima puluh persen orang dewasa pernah mendengkur. Kebanyakan mereka adalah kaum lelaki dan mereka yang mengalami problem kegemukan. Ngorok akan semakin parah seiring bertambahnya usia akibat melemahnya jaringan-jaringan tubuh.

Ngorok ditimbulkan oleh getaran dari langit-langit lunak (soft palate). Pada prinsipnya, suara tertentu akan timbul saat saluran napas tersumbat sebagian. Contohnya, saat Anda terkena pilek.

Ngorok sendiri sebenarnya tak berbahaya. Namun, bisa menjadi masalah medis bila muncul gangguan proses bernapas saat tidur. Yang paling parah disebut sleep apnea (napas terhenti beberapa saat ketika tidur).

Kondisi itu ditandai dengan beberapa kali terbangun dari tidur, karena napas terhenti selama 10 hingga 30 detik. Justru dalam waktu yang sangat singkat itu, apalagi bila sering terjadi, darah dan otak bisa kekurangan oksigen. Akibatnya pun bisa fatal. Kalaupun tak sampai fatal, risiko penyakit jadi meningkat. Di antaranya penyakit jantung, hipertensi, dan stroke.

Penyebab

  • Usia
    Seiring bertambahnya usia yang semakin tidak muda lagi, tenggorokan akan menjadi sempit dan kekencangan otot di tenggorokan akan menurun.
  • Masalah pada hidung dan sinus
    Udara yang terhalang masuk akibat permasalahan pada hidung dapat membuat proses pernapasan menjadi lebih sulit sehingga menyebabkan seseorang tidur mendengkur.
  • Gaya hidup tidak sehat
    Gaya hidup tidak sehat seperti mengonsumsi alkohol dan merokok dapat meningkatkan relaksasi otot yang mendorong anda untuk lebih mudah mendengkur. Hal ini juga berlaku pada pengonsumsian obat-obatan tertentu.
  • Kondisi tubuh tertentu
    Pria memiliki saluran udara yang sempit dibandingkan dengan wanita, jadi kemungkinannya pria lebih mungkin mendengkur. Tenggorokan yang sempit, langit-langit mulut yang terbelah, kelenjar gondok yang membesar, dan atribut-atribut fisik lainnya juga menjadi faktor mengapa seseorang mendengkur, dan hal ini sifatnya bisa diturunkan.
  • Posisi tidur
    Tidur telentang menyebabkan daging tenggorokan anda menjadi rileks dan terblokirnya saluran udara, sehingga dapat menyebabkan anda tidur mendengkur.
  • Kelebihan berat badan (obesitas)
    Jaringan lemak pada tubuh dan otot yang lemah berkontribusi menyebabkan dengkuran.

Bisa disembuhkan

Anda tak perlu terlalu resah, karena ngorok tak selamanya menyertai hidup Anda. Ada yang bisa disembuhkan, bergantung apa penyebabnya. Dengan mengatasi penyebabnya, hilanglah suara dengkuran itu.

Misalnya, ngorok akibat amandel yang membesar karena adanya proses infeksi. Dengan obat antibiotika dan antiradang, serta operasi bila perlu, ngorok tak terjadi lagi.
Begitu pula bila terjadi kelainan bentuk, atau tumor di sekitar saluran napas. Dengan operasi untuk mereparasi atau menghilangkan tumor, ngorok pun sirna dari kehidupan Anda.

Lain halnya bila penyebabnya keturunan, seperti kelainan bentuk atau struktur organ pernapasan yang memungkinkan terjadinya ngorok itu. Sekalipun bisa dilakukan tindakan operasi, kondisi seperti ini biasanya diatasi hanya dengan pencegahan agar tak semakin parah atau mengancam nyawa. Di antaranya dengan pemasangan alat-alat tertentu di mulut dan hidung secara permanen ataupun hanya saat tidur. Prinsipnya, jalan napas tetap terbuka, sehingga tak ada hambatan saat bernapas.

Nah, bila ngorok Anda terasa mengganggu, cobalah berkonsultasi dengan dokter, terutama dokter THT atau dokter gigi. Siapa tahu penyebabnya mudah diatasi.

Lakukan

  • Kurangi berat badan bila Anda tergolong gemuk.
  • Hentikan kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol.
  • Berolahraga teratur agar sistem pernapasan lebih optimal.
  • Hindari obat-obatan yang memengaruhi kesadaran. Misalnya, obat tidur, penenang, dan antihistamin tertentu.
  • Terapkan pola tidur yang teratur dan tetap.
  • Bersihkan hidung dan mulut sebelum tidur.
  • Jangan mengonsumsi makanan ataupun kudapan (snack), sedikitnya tiga jam sebelum tidur.
  • Tidurlah dalam posisi miring. Usahakan jangan telentang, karena lebih sering memicu timbulnya ngorok.
  • Tinggikan bagian kepala saat tidur. Misalnya, dengan menambahkan bantal di bawah kepala.
  • Berkonsultasi ke dokter gigi untuk pemakaian peralatan yang bisa mencegah jatuhnya lidah ke belakang mulut.
  • Bila parah, konsultasikan dengan dokter THT tentang penggunaan alat khusus anti-ngorok. Antara lain, masker CPAP (continuous positive airway pressure), semprotan atau pelebar hidung (nasal spray/ dilator), dan sebagainya.

DokterSehat | © 2025 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi